Tentang Axel

9.7K 1.5K 272
                                    

Spam komen ye ngab🍉🍉

Ga komen, buriq🍌

Axel dan kedua temannya kini tengah berada di sebuah cafe sambil menikmati minuman dan makanan yang disuguhkan. Omong-omong mereka baru saja menyelesaikan penampilan band nya di sebuah cafe yang mengundangnya untuk hiburan acara ulang tahun anak remaja. Tidak sedikit dari mereka yang ternyata adalah penggemarnya dan sudah mengenal grup band Axel dari sosial media atau dari mulut ke mulut.

"Cel, lo jadi gantiin Jevan?" tanya Luki memastikan setelah dua hari lalu Axel memutuskan untuk membantu tim basket Jevandra.

"Iya. Besok saya mulai latihan karna dua hari lagi pertandingan dimulai," jawab Axel santai sambil menikmati minuman nya.

"Lo serius?" Juan ikut memastikan.

"Emang kenapa sih. Saya kan udah bilang saya cuma mau bantuin mereka demi sekolah kita," ucap Axel mulai beralasan lagi.

"Lo kan naksir Jevandra. Lo ngelakuin demi dia kan? Demi kapten ngotak itu. Asli sih gue sebenernya gak ikhlas." kata Luki terang-terangan.

Axel mendengus geli.

"Kalian percaya saya suka sama dia?"

"Lah emang iya, kan?"

"Saya gak suka sama dia dalam konteks kayak yang kalian pikirkan kok. Saya cuma tertarik aja dan penasaran sama dia," tutur Axel, meskipun ia sendiri ragu akan rasa penasaran yang terus mendorong dirinya untuk mendekati Jevandra lebih jauh.

Axel tau itu terlalu terburu-buru jika langsung menyatakan dirinya menyukai Jevandra dalam konteks orientasi seksual, sebab selama Axel belum pernah menyukai sesuatu selain musik. Axel yang terlalu mencintai musik membuat dirinya tidak bisa membedakan antara mana yang tertarik dengan seseorang dan tertarik terhadap benda atau sesuatu tak berbentuk, seperti musik. Axel hanya merasakan bagaimana ia tertarik untuk semakin mengenal Jevandra dan tidak ingin jauh dari pemuda dingin itu, sama juga seperti yang dia rasakan pada musik, Axel tidak bisa hidup tanpa musik, setiap harinya dan kehidupannya selama ini selalu berkaitan dan berdampingan dengan musik. Ya, kira kira seperti itu. Jadi, sebenarnya perasaan apa yang ada di dalam diri Axel terhadap Jevandra. Entahlah, Axel pusing, teman:')

"Tertarik dalam konteks?" tanya Juan penasaran.

Ya, itu dia masalahnya yang membuat Axel belum mengerti.

Ia pun hanya bisa menggeleng polos. "Entah, saya juga nggak tau. " Jawab Axel yang membuat Luki dan Juan saling pandang dengan tatapan bingung.

"Gimana, sih. Yang lo rasain apa?" tanya Luki penasaran.

"Aaah saya nggak tau, saya kan belum pernah jatuh cinta," Erang Axel pusing sambil mengacak rambutnya. Kedua temannya memandang Axel yang terlihat sedikit aneh dari biasanya.

Dulu, Axel itu sering di jodoh jodohkan oleh Juan dan Luki dengan tujuan supaya Axel bisa memiliki kekasih atau setidaknya mencintai seseorang selain musik, tapi respon Axel tetap tak acuh dan tidak tertarik. Dan sekarang melihat Axel tertarik pada seseorang tapi dia sendiri bingung akan perasaannya membuat Luki dan Juan curiga.

"Beneran naksir Jevandra nih anak," ucap Luki.

"Iyakah?" beo Axel polos.

"Ya gak tau anjir, nebak aja gue, kan lo yang ngerasain. Lagian kok bisa bisa tertarik sama dia. Banyak cewek cantik yang ngejar ngejar lo, tapi lo malah kepincut sama modelan dajjal macam Jevandra," Demi apapun sepertinya Luki akan terus merasa kesal pada Jevandra dan teman-temannya itu, karna sejak permasalahan mereka itu sampai sekarang Luki masih tidak menyukai segerombolan anak basket itu.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now