Teman? hidup

11.8K 1.7K 381
                                    

Jangan lupa komen🍉🍉🍉

Apakah semudah itu bagi Axel dan Jevandra berteman setelah Bermusuhan? Ya, bagi Axel yang memang berkepribadian ramah dan friendly sangatlah mudah untuk membuat lawan bicaranya nyaman dan membangun pertemanan. Tidak peduli bagaimana yang awalnya mereka bermusuhan, sempat saling menatap sengit ---meskipun hanya Jevandra yang melakukannya-- namun, Axel sama sekali tidak mempedulikan itu. Tidak ada rasa canggung bagi Axel, namun ada rasa aneh bagi Jevandra sendiri.

Sejak keputusan perdamaian yang dinyatakan oleh Jevandra, Axel langsung bersikap friendly, bersikap sok asik meskipun memang begitu sifat Axel pada semua orang, mengakrabi nya seperti tidak pernah terjadi apapun diantara mereka. Axel bahkan dengan terang terangan suka sekali menggoda Jevandra, menjahili Jevandra dengan kalimat kalimat gombalan yang sebenarnya memang memiliki makna terselubung di dalamnya, yaitu mendekati Jevandra. Seperti yang dikatakan oleh Axel sebelumnya bahwa, lebih dari sekedar perdamaian, Axel juga sebenarnya ingin dekat dengan Jevandra.

Axel tidak pernah dekat dengan seseorang yang dalam konteks tertarik/suka pada lawan jenis seperti anak muda pada umumnya, jadi dia tidak punya pengalaman pendekatan secara perlahan seperti yang orang orang lakukan. Dia yang polos atau memang terlalu jujur justru dengan terang-terangan menunjukkan perhatiannya dan ketertarikannya pada Jevandra langsung. Karena bagi Axel, sebuah perasaan itu tidak boleh di pendam melainkan harus dengan cepat disampaikan sebelum terlambat. Terlambat dalam artian --sebelum orang itu pergi dan belum mengetahui perasaannya-- maka Axel harus segera mengungkapkan perasaannya terlepas dari Jevandra akan menerima atau tidak, setidaknya Axel sudah menunjukkan perhatiannya pada Jevandra.

Ya, intinya Axel bukan cowok suka ngalus pelan pelan. Dia tipe lelaki yang tidak banyak bicara tapi juga bukan tipe yang langsung asal terobos. Dia... seimbang, lah.

Jevandra sendiri yang awalnya merasa tidak nyaman dan selalu dibuat kesal oleh gombalan gombalan Axel pun hanya bisa menghela napasnya dan menahan marah karenanya. Seperti yang dikatakan Jevandra, dia sudah lelah menghadapi Axel. Ternyata Axel dalam mode tenang dan aktif tetap saja sama-sama menyebalkan. Akhirnya dia yang mulai bisa menebak sifat Axel pun mulai memaklumi .

🍉🍉🍉

Ini adalah hari kedua Jevandra mendatangi Axel di rumahnya setelah kemarin dia datang hanya untuk memastikan bahwa Axel baik baik saja. Meskipun pada akhirnya Jevandra justru mendapat jawaban bahwa Axel memang jatuh sakit usai menghadapi kompetisi basket lusa lalu. Axel bilang dia hanya kelelahan, tapi kenapa harus sampai disuruh istirahat khusus selama tiga hari. Sejujurnya Jevandra curiga sebenarnya sakit apa yang diderita Axel, namun Jevandra yang cukup tau diri bahwa dia belum begitu mengenal sangat akrab dan lama dengan Axel pun hanya bisa diam dan percaya. Jevandra tidak mau dibilang sok tau karena mencurigai Axel sakit aneh-aneh. Walaupun sebenarnya Jevandra memang penasaran, atau malah... Khawatir? Entahlah.

Jevandra sendiri tidak tau mengapa dia mendatangi Axel lagi hari ini padahal dia sudah melihat kondisi Axel kemarin. Setidaknya Axel bukan sakit parah seperti sakit keras dan lain-lain. Axel hanya terlihat pucat, lesu dan tidak secerah biasanya. Namun Jevandra tetap mendatangi dengan alasan yang dibuat buat. Dia juga tiba-tiba merasa betah dan nyaman berada di kamar Axel yang unik dan berbeda dari yang lain.

Tidak ada yang Axel lakukan di dalam kamarnya selain menjelajahi imajinasinya untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan, entah itu lirik lagu atau hanya sekedar kalimat kalimat random dari otaknya. Axel juga terkadang main game, sih, agar tidak begitu kelihatan bahwa dia seorang maniak musik. Dia juga sesekali pergi nongkrong bersama Juan dan Luki, juga pergi saat mendapat undangan untuk menampilkan grup band nya.

Sudah dua hari Jevandra mengunjunginya, Axel jadi lebih bersemangat bahkan sampai lupa bahwa dia sedang sakit, apalagi melihat sumber inspirasi nya ada di depan mata, Axel jadi lebih mudah mengkhayal haha. Ditambah satu fakta yang Axel baru tau, ternyata Jevandra cukup memiliki kemampuan di bidang musik. Jevandra bisa bermain gitar meski tidak semahir Axel, Jevandra juga bisa menyanyi meskipun Axel akui suaranya masih kurang, Jevandra juga bisa menulis lagu sedikit sedikit. Ah, kalau begini Axel jadi makin tertarik pada Jevandra bukan? Musik dan Jevandra akan selalu mempengaruhi hidup Axel.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang