Akhirnya tau

8.7K 1.3K 360
                                    

Jevandra mengecek ponsel nya setelah selesai bersiap untuk pergi ke sekolah, namun lagi lagi tidak ada notifikasi dari Axel yang biasanya selalu rutin mengabarinya. Biasanya Axel selalu mengirimkan pesan pada jevandra meskipun isinya hanya pesan random yang membuat ponsel jevandra berisik. Bertanya tidak penting, membahas hal random dan lain sebagainya. Namun sejak kemarin terakhir saat Axel mengantarkannya pulang dari latihan basket, Axel seolah menghilang begitu saja, tanpa kabar dan tanpa aba aba.

Jevandra yang biasanya gengsi untuk mengirim pesan lebih dulu pun memutuskan menghubungi Axel untuk mengetahui pemuda itu, tapi tetap tak ada balasan, semua pesannya tidak dibaca, bahkan pemberitahuan terakhir aktif pun sekitar sore kemarin. Jevandra bingung, kesal karena Axel mengabaikan nya, namun dia juga khawatir terjadi sesuatu pada Axel saat mengingat kejadian kemarin. Jevandra tau Axel hanya pura-pura, tapi perubahan raut wajah Axel yang berubah pucat membuat jevandra yakin Axel tidak baik baik saja.

Jevandra kembali mencoba menghubungi Axel dengan alasan basa basi menanyakan Axel mau menjemputnya atau tidak, namun masih sama saja tidak ada balasan, membuat jevandra mulai frustasi.

"Ck, kemana dah nih anak, nggak biasanya ngilang," dumel Jevandra sambil bersungut-sungut kesal.

"Awas aja ketemu di sekolah mah, gue damprat lo ya." gerutu Jevandra yang kemudian akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri menggunakan motornya yang sudah lama menganggur.

*

*

*

Waktu berjalan begitu saja. Hari ini Axel tidak masuk sekolah saat Jevandra menghampiri ke kelasnya. Ia sudah bertanya pada Juan dan juga Luki namun kedua teman Axel itupun tidak tau juga perihal Axel yang tidak masuk sekolah. Namun mereka mengatakan bahwa tidak ada alasan lain bagi Axel saat tidak masuk sekolah selain karena sakit. Dan saat itupun Jevandra semakin dilanda khawatir yang kemudian membuat Jevandra memutuskan untuk mendatangi rumah Axel guna memastikan keadaan Axel baik baik saja atau sebaliknya.

Pulang sekolah Jevandra langsung menuju rumah Axel bahkan tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu. Ia memberhentikan motornya di depan rumah Axel. Nampak mobil Axel yang biasa digunakan untuk sekolah itu terparkir utuh di garasi, menandakan pemiliknya ada di rumah. Dengan langkah tanpa ragu, tanpa gugup ia menekan bel rumah Axel. Karena ia lebih dominan dilanda rasa khawatir Jevandra pun memasuki rumah Axel setelah dibukakan pintu oleh Jessica.

"Lho, Jevandra?" tegur Jessica yang agak terkejut melihat kedatangan Jevandra.

"Siang, tante," sapa Jevandra sopan.

"Siang. Ayo masuk masuk," ajak Jessica mempersilahkan Jevandra masuk ke dalam rumahnya.

Untuk yang kesekian kalinya setelah sekian lamanya Jevandra kembali menjamah rumah Axel. Jevandra memang sudah mengatakan ia akan berkunjung ke rumah Axel hari ini, namun bukan dengan alasan khawatir seperti ini.

"Axel ada, tante?" tanya Jevandra tanpa basa basi seolah ia sudah tidak sabar ingin menemui kekasihnya.

Jessica tersenyum kalem sambil mengangguk. "Ada di kamar tuh. Mau ke kamar aja atau tante panggilin Axel keluar?" tanya Jessica.

"Biar saya yang ke kamar aja tante," jawab Jevandra.

"Yaudah, mau dianter?" tawar Jessica lagi.

Jevandra menggeleng sopan. "Nggak usah tan, saya kesana sendiri aja,"

Jessica mengangguk lagi. "Yaudah sana, nanti tante bawain minuman ke kamar Axel,"

"Eh, makasih tante, tapi nggak usah repot repot hehe," balas Jevandra canggung, merasa tak enak. Setelah itu jevandra pun langsung ke atas menuju kamar Axel.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now