Sementara itu, Amora yang melihat Gala masih diam di tempat sambil mengepalkan kedua tangan, berinisiatif untuk menenangkan cowok itu. Sayangnya yang Amora dapat justru kemarahan Gala.

"Jangan pegang tangan gue!" marah Gala menghempaskan tangan Amora dari lengannya.

Gala menyusul Rafa, menarik tubuh Rafa agar menghadapnya. Kemudian mengangkat kepalan tangannya ke udara. Berancang-ancang memberi Rafa pukulan di bagian rahang.

"Kak--"

Bugh!

"Anjing lo!"

"Kak Gala jang--Kak udah!" teriak Amora berusaha melerai. Namun sayang suara teriakannya terabaikan.

Bugh!

Lagi. Kali ini Gala memukul rahang kanan Rafa setelah rahang kiri Rafa sudah membiru.

"Berani-beraninya lo suka sama cewek gue bangsat!" amuk Gala menatap Rafa tidak terima. Lagi pula, cowok mana yang terima jika ada cowok lain secara terang-terangan mengaku kalau menyukai ceweknya.

Bukannya takut, Rafa justru tertawa pelan mendapati amukan Gala. Dua pukulan dari Gala barusan sama sekali tidak membuat Rafa kesakitan atau takut.

"Setakut itu lo saingan sama gue, Gal?" tanya Rafa remeh.

Napas Gala memburu naik turun. Rafa benar-benar memancing jiwa iblis nya yang sudah lama tidak muncul.

Rafa maju, cowok itu melangkah dua langkah untuk mendekati Gala. Tepat di hadapan Gala, Rafa menepuk-nepuk pundak Gala beberapa kali sebelum berujar dengan begitu tenang. "Bahkan cewek lo sendiri yang nyuruh gue buat gak nutupin perasaan gue yang sebenarnya. Jadi apa salahnya kalo gue jujur?"

Dahi Gala mengernyit tidak paham. Apa maksudnya? Riri meminta Rafa untuk jujur mengenai perasaannya? Ah, mana mungkin. Gala tidak mau percaya begitu saja. Bisa saja Rafa sengaja ingin mengadu domba dirinya dengan Riri agar hubungannya renggang lalu Rafa bisa masuk dan merebut Riri.

Gala terkekeh sinis. "Lo pikir gue bodoh? Gue gak bakal semudah itu percaya sama omong kosong lo!"

"Omong kosong?" balas Rafa tak kalah sinis. "Nih lihat kalo gak percaya!"

Gala yang tadinya hendak melayangkan pukulan pada Rafa untuk ketiga kalinya, gagal, kala Rafa menunjukkan room chat-nya bersama Riri.

Karena penasaran, Gala melihat dan membaca chat mereka dengan seksama. Sampai akhirnya emosi Gala kembali meluap ketika membaca salah satu pesan dari Riri untuk Rafa.

Riri

Rafa, kalo Rafa suka dan punya perasaan lebih ke Riri, Rafa jujur aja yaa. Jangan dipendem:)

Gala tertawa tidak percaya. Bukan. Itu pasti bukan Riri. Riri tidak mungkin seperti itu, kan?

Ya, tidak mungkin.

"Ngarang lo!" Gala menatap Rafa remeh. "Itu pasti bukan cewek gue yang ngi--"

Bugh!

Bugh!

"Kak Raf--"

"Lo gak usah ikut campur," peringat Rafa kemudian beralih menatap Gala yang hampir terhuyung karena serangan tiba-tiba yang ia berikan.

"Satu sama," ucap Rafa setelah puas membalas pukulan Gala di tempat yang sama. Rahang kiri dan rahang kanan.

Memegangi wajahnya yang terasa panas, Gala berusaha menyembunyikan rasa kecewanya pada Riri jika benar pesan itu Riri sendiri yang mengirimkan pada Rafa.

BUCINABLE [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat