23. Diculik?

186K 23.4K 16.3K
                                    

Haiii pren, maaf yaa author yang paling rajin update sejagat raya ini baru bisa update lagi😻💓

Oh iya, tolong dibaca dengan teliti ya, karena bab ini cukup berpengaruh untuk alur cerita, nanti kalian gak paham kalo bacanya sekilas-sekilas doang.

Aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya💓 Jadi kalo aku belum update, bantuin biar bisa cepet memenuhi target jangan cuma nyuruh up doang😊

Aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya💓 Jadi kalo aku belum update, bantuin biar bisa cepet memenuhi target jangan cuma nyuruh up doang😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rafa ngapain manggil lo?" Tanya Choline setelah Riri kembali ke meja kantin yang mereka tempati.

Riri menunjukkan buku catatan miliknya pada Choline. "Rafa balikin ini," jawabnya.

Choline mengangguk lalu kembali menikmati makanannya. Disusul Riri yang duduk di sebelah Nenda.

"Ri, makan gih. Bakso lo keburu dingin," peringat Nenda.

Mata Riri mengerjap polos. "Emang bakso bisa dingin? Kan gak dimasukin ke kulkas?"

Choline menyahut kesal. "Ck, gak gitu, Ri."

"Ih! Gimana sih, yang namanya dingin, berarti harus dimasukin kulkas dulu dong! Es atau air aja kalo gak dimasukin kulkas gak bakal bisa dingin kan? Masa bakso bisa dingin sendiri? Kan aneh, ih!"

"Em, iya udah. Mending lo cepet makan. Keburu Gala dateng, ntar lo diomelin gara-gara belum makan."

Nenda memilih menyudahi perdebatan mereka. Karena kalau masih dilanjutkan, yang ada Nenda dan Choline akan lelah sendiri.

"Kenapa?"

Riri menatap Choline yang tampak kebingungan melihat gelagat anehnya. "Botol minum Riri ketinggalan di kelas. Mau Riri ambil dulu deh."

"Gak usah, beli air mineral di sini aja," cegah Nenda. "Mau gue beliin gak?"

"Eh, gak usah, nanti Gala marah kalo tau Riri gak abisin minuman di botol minum Riri. Riri ambil aja deh. Kalian tunggu Riri di sini. Bentar aja kok."

Tanpa menunggu persetujuan dari Choline dan Nenda, Riri, gadis itu sudah beranjak pergi meninggalkan kantin.

"Lo Riri?"

Riri menghentikan langkahnya saat ada satu cowok yang tidak ia kenal menghentikan dirinya tepat di pertengahan koridor dekat kelas.

Hari ini hanya kelas dua belas saja yang masuk sekolah, namun sepertinya Riri sama sekali tidak pernah melihat cowok yang sekarang berdiri di hadapannya ini. Setidak kenal-kenalnya Riri dengan teman satu angkatannya, Riri tetap bisa membedakan, mana orang asing dan mana orang yang memang sekolah di SMA Cakrawala.

"Lo Riri?" Ulang cowok berseragam putih abu-abu persis sama seperti seragam yang Riri kenakan sekarang.

Riri menatap sinis ke arah cowok itu. Riri mengingat satu pesan Gala. Kata Gala, Riri tidak boleh bersikap terlalu baik pada orang asing. Apalagi jika orang itu terlihat mencurigakan. Karena bisa saja orang itu akan membahayakan dirinya.

BUCINABLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang