30

870 220 68
                                    

AKU BALIK LAGI❤️

Maaf hidupku banyak iklan jadi baru sempet update lagi huhu 😭 kalian apa kabar? Baik-baik aja kan ya? 🥺💕

Btw foto sama cerita gak ada hubungannya cuma pengen pasang soalnya ganteng :( /digeret Jun/


Happy reading!^^



~°~°~



Semuanya terasa asing bagiku.


Aku terbangun mendapati diriku terbaring di sebuah kamar mewah. Nuansa yang kental akan kekuasaan. Dalam hati aku mulai bertanya-tanya apakah ini tempat yang tepat?

Aku menghela napas kemudian beranjak duduk. Kepalaku pening bukan main. Entah efek samping obat atau kejadian kemarin masih terlalu berat untuk kucerna. Barangkali juga memori yang terkunci di dalam kepalaku bereaksi dengan kamar yang semakin lama terasa familier.

Setelah dirasa lebih baik, aku turun dari ranjang. Sensasi dingin dari lantai terasa menggelitik. Namun kuabaikan hal tersebut dan melangkah menuju jendela.

Salju turun cukup lebat, tapi tak menghentikanku untuk menikmati suasana. Berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan drastis dari wilayah yang kusinggahi selama beberapa waktu ke belakang pada pusat kerajaan.

Mataku terbuka ketika mendengar suara kicauan burung. Seekor burung berbulu biru dengan bagian dada kuning dan ekor lengkung berwarna hitam. Burung itu bertengger di kusen jendela dan melompat-lompat. Membuatku sontak mendekatkan tangan, membiarkan burung itu beristirahat di jariku.

"Hai, Louisa! Apa kau tidak kedinginan?"

Aku terkejut ketika nama itu keluar begitu saja dari mulutku. Saking terkejutnya aku sampai menutup mulut. Membuat Louisa melompat dan terbang di depanku.

"Maaf! Aku terkejut karena—" Aku menghentikan ucapanku, memperhatikan Louisa sejenak. "Aku mengingatmu dengan jelas. Kau pembawa pesan, kan? Tapi kau tidak terlihat membawa pesan."

Aku memutar tubuh dan memperhatikan sekitar. Mencoba mencari tahu apakah sebagian ingatanku yang hilang telah kembali. Namun tidak, kamar itu belum sempurna familier. Aku masih tidak ingat detail seperti mana pakaian kesukaanku atau di mana aku menyimpan barang-barang yang kubawa dari dunia manusia.



Brak!


Aku berjengit ketika pintu kamarku terbanting. Seekor macan menerjang ke arahku sambil meraung. Anehnya tak ada perasaan terancam. Justru ketika ia memeluk dan menjilat pipiku rasanya menyenangkan sampai-sampai aku tertawa lepas.

"Tuan Putri!"

Beberapa prajurit masuk ke kamarku dengan napas terengah. Kelihatannya berusaha mengejar si Macan, namun tak berhasil.

"Maafkan kami Tuan Putri! Kami tak berhasil menahannya. Ia berlari dari labirin setelah melihatmu melalui jendela."

"Hey ... tunggu, aku tidak bisa bernapas," ucapku diselingi tawa sambil menghalau Macan.

Macan itu mendengarkan. Ia turun dari tubuhku. Alih-alih menjauh, ia malah mengusap-usapkan kepalanya ke kakiku seperti seekor kucing yang berusaha menarik perhatian majikannya.

Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang