13. Lagi Apa? | Lagi Kangen

67 11 2
                                    

"Apa? Kalian bercanda? Nggak, nggak, gue gak mau!" Savana menyandarkan tubuhnya ke kursi restoran sambil melambaikan kedua tangan ke arah Emma dan Brandon.

"Ayolah Na, please! Lo kan bestie gue." Emma memohon.

"Iya Na, temenin Emma di hari pentingnya. Kehadiran lo bakal bikin dia lebih bahagia." Brandon menambahkan.

"Tapi gue gak bisa, gak ngerti harus ngapain."

"Lo gak sendiri kok jadi bridesmaid, nanti ada tetangga dan sepupu gue juga. Ayolah Na, please?" Emma menggenggam tangan Savana dan meminta sekali lagi. "Lo cuma nemenin gue aja kok."

Savana menghela napas panjang, lalu melirik iba ke arah Emma. Tak tega juga melihat sahabatnya memohon seperti itu.

"Ya udah deh iya" Savana pun akhirnya menyerah dan setuju.

"Makasih Na, makasih banget." Emma memeluk Savana erat.

Pelukan yang terlalu erat membust Savana memukuli punggung Emma pelan, "Aduh, iya, iya. Udah lepasin, sesak napas gue!"

"Hehe maaf, maaf."

Mereka berempat tertawa bersama, kemudian melanjutkan obrolan.

"Sebagai bridesmaid dan groomsmen, kalian yang akur ya" pesan Brandon kepada Savana dan Leo.

"Emang kita gak akur? Kita akur-akur aja, iya kan Le?" Sahut Savana yang kemudian menoleh minta dukungan Leo.

Yang ditanya mengangguk setuju, "Iya bener."

"Syukurlah kalau gitu, soalnya nanti kalian bakal ngerjain beberapa hal bareng."

Savana mengangguk paham.

Setelah itu, Emma dan Brandon bergantian menjelaskan tugas apa saja yang harus dilakukan Savana dan Leo.

Tanpa terasa satu jam berlalu, obrolan mereka tentang bridesmaid dan groomsmen pun selesai, kini mereka tengah berjalan bersama menuju parkiran sambil berbincang ringan.

"Sekali lagi thanks a lot ya Na" Emma menggenggam tangan Savana. Mereka berjalan berdampingan di depan, sementara Leo dan Brandon mengikuti di belakang.

"Iya, iya, makasih terus sih?"

"Na, Leo baik ternyata. Gue dukung dia sama lo" Emma berbisik saat Leo dan Brandon sedang asyik berbincang.

"Apaan sih lo." Sentak Savana pelan. Emma hanya tertawa.

"Ya udah, kita pamit ya, thanks sekali lagi bro, Na." Pamit Brandon. Emma melepas genggamannya di tangan Savana lalu menggandeng Brandon.

"Sama-sama" sahut Savana seraya tersenyum tulus.

"Yo, sama-sama bro. Hati-hati di jalan kalian."

Emma dan Brandon memisahkan diri begitu mereka berempat tiba di parkiran. Kini tinggalah Savana berdua dengan Leo.

"Na" panggil Leo.

"Hm?"

"Maaf soal ucapan soal jodoh-jodoh tadi ya? Aku beneran cuma bercanda kok."

Savana tergelak pelan, "Iya Le. Mau sampe berapa kali kamu minta maaf? Kan tadi udah?"

Leo hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun.

"Oh iya Le, boleh tanya sesuatu?"

"Boleh, tanya aja."

"Kamu pernah ngikutin aku sampe rumah?" Selidik Savana dengan hati-hati, matanya menyipit.

Leo menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu meminta maaf lagi, "Aku khawatir soalnya jadi aku ikutin deh. Maaf sekali lagi ya kalau kamu gak nyaman."

Savana menghela napas panjang, sedikit tak enak hati jika berkata sejujurnya tapi meski menyakitkan kejujuran tetap harus disampaikan, kan?

LFY - Bridge Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang