2. Sst.. Ini Rahasia!

213 17 0
                                    

"Kok kamu bisa di sini?"

Kebetulan atau memang sudah ditakdirkan? Mereka yang bertemu karena ketidaksengajaan.

__________**__________


Minggu, 14 Februari Savana duduk sendiri di salah satu restoran bintang kelap kelip, alias warung pecel lele pinggir jalan. Dari tempatnya duduk, Savana bisa melihat bintang bertaburan di langit, jika sedang tidak mendung. Tapi sayangnya hari ini mendung. Di sana lah ia akan bertemu mate-nya.

Kata Olive, tempat itu dipilih oleh pria yang akan jadi pasangan kencannya hari ini. Menurut Savana, tempat tersebut sangat sangat sederhana untuk ukuran kencan yang diatur biro jodoh yang katanya bonafit.

Ya, Savana akhirnya memutuskan untuk datang dan mengikuti semua rencana yang sudah disusun LFY tiga bulan ke depan dalam mengatur pencarian 'jodoh' nya. Semua ini karena teman kebenciannya, Emma.

.

.

.


Beberapa hari yang lalu..

"Kami ini biro jodoh yang cukup bonafit dan terpercaya, udah banyak pasangan yang dipersatukan lewat LFY mbak. Jadi mbak gak perlu khawatir, dipastikan bakal dapat jodoh deh." Cerocos Olive. "Selain itu, semua biaya kencan ditanggung oleh LFY, yang kami sisihkan dari uang pendaftaran yang kami terima." Wanita itu terus saja menyampaikan keunggulan tempatnya mengais rejeki.

Tapi bukan itu yang membuat Savana penasaran, ia pun memastikan kembali bahwa Savana yang dimaksud adalah dirinya, "Savana yang dimaksud itu beneran saya, kan? Bukan yang ada di lagunya Camila Cabello."

"Eh, tunggu sebentar. Sepertinya ada yang salah. Oh! Maaf itu Havana bukan Savana, maaf." Disaat seperti ini Savana malah ingat panggilan yang diberikan sahabatnya.

Wanita pemilik see-through bangs itu memastikan kembali pada Olive, "mbak, yakin Savana nya saya?"

"Saya ada nomor identitas mbaknya juga di sini, boleh kita samakan dengan KTP mbak."

Savana setuju dan mengeluarkan KTP dari dompetnya. Atas permintaan Savana, Olive menyebutkan nomor identitas di database nya pelan-pelan agar Savana bisa mencocokkannya dengan nomor yang tertera di KTP. Hingga akhirnya tiba lah di sepuluh digit terakhir.

"..68-02-94-0001."

"Sial." Umpat Savana dalam hati. Semua nomor yang disebutkan Olive sama dengan KTP milik Savana, dari awal sampai akhir. Masih tak percaya Savana kembali berusaha memberikan sanggahan dengan bertanya, "mbak bukan paranormal, kan?" Ia setengah berbisik sambil merunduk ke meja.

Di sisi lain telepon terdengar gelak tawa. "Mbak lucu banget sih? Ngelawak aja deh." Ucap Olive di sela-sela tawanya.

Padahal kali ini Savana serius dan tidak sedang melawak.

"Semua informasi mbak saya baca dari database kami, mbak" lanjut Olive.

"Tapi saya beneran gak merasa daftar." Savana bersikeras.

"Yang daftar emang bukan mbak. Kalau berdasarkan informasi di database sih pendaftar mendaftarkan orang lain, hubungan dengan yang didaftarkan adalah.." Olive membaca apa yang tertera di database LFY, "teman" tandasnya.

Savana langsung antusias ingin tahu siapa nama orang yang 'katanya' teman itu, yang sembarangan mendaftarkan dirinya ke biro jodoh.

"Siapa mbak?" Tanya Savana tak sabaran.

LFY - Bridge Of LoveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum