...prolog🚩...

167K 10.7K 422
                                    

Didalam pesawat yang membawa puluhan penumpang yang hendak bertolak menuju benua biru, seorang perempuan berambut pendek yang duduk didekat jendela nampak menimang sebuah buku.

"Anastasia's love?"

Buku yang cukup tebal dengan cover merah darah itu memperlihatkan siluet seorang perempuan yang diapit oleh dua orang pria. Dari tampilan luarnya saja bisa ditebak kalau cerita ini memang mengandung unsur kekerasan, juga kisah cinta dewasa yang sangat kental.

Alisha membalik buku ditangannya, perempuan dengan sepasang earphone di telinganya itu fokus pada tulisan yang berderet pada sampul belakang. Iris cokelat gelapnya bergerak perlahan guna menelanjangi setiap kata yang tercetak, sementara bibir tipisnya bergumam mengeluarkan semua kalimat yang mengisi kepalanya.

Anastashia

Pelayan berusia 25 tahun pemilik bola mata hijau zambrut, bibir pink tebal, tubuh tinggi semampai bagai gitar sepanyol, serta rambut panjang berwarna cokelat kemerahan. Senyumnya yang menawan tak ayal memikat hati banyak pria, tapi sayang semua pria itu hanya sebatas pemainan untuknya.

"What?!"

Alisha berdecih. Kenapa tokoh utama dalam sebuah novel maupun film selalu digambarkan dengan fisik sempurna, bahkan mampu menarik perhatian banyak lawan jenis.

Jika ada yang bertanya apakah Alisha iri dengan kehidupan para tokoh fiksi itu, jawabannya adalah iya!. Maksudnya, ayolah. Kenapa kehidupan para tokoh utama terlihat sangat mudah untuk dijalani, bahkan mereka diberi kelebihan fisik untuk memikat tokoh lainnya.

Jauh berbeda dengan Alisha yang harus banting tulang, bahkan rela LDR dengan suaminya karena berbeda dimensi. Iya, Alisha sudah menikah dengan salah satu tokoh fiksi favoritnya disebuah anime yang akhir-akhir ini sedang trending. Tentu pernikahan itu hanya terjadi dalam pikirannya, juga pikiran para penggemar perempuan lainnya.

Kalau ditanya status aslinya, Alisha masih perawan ting-ting yang hingga 23 tahun ini masih betah. Ah tidak, lebih tepatnya bukan betah. Tapi adiknya bilang Alisha adalah perawan tua yang tidak laku, karena itu sejak orok tak ada pria yang mau mendekatinya.

Sejujurnya Alisha tak terlalu setuju dengan jawaban iblis cilik itu. Bukannya tak laku, tapi kelas pria dimata Alisha cukup tinggi seperti para idol dari negeri gingseng. Meski fisik Alisha bisa dibilang pas-pasan, tapi jika soal memilih pasangan ia tak ingin yang pas-pasan juga. Alisha juga ingin memperbaiki garis keturunanya, karena itu Alisha di cap tak laku.

Ditambah kepribadiannya yang bisa dikatakan 'unik' membuat beberapa pria enggan mendekat. Tapi Alisha tak peduli. Selama ini ia sudah sakit karena suaminya tidak nyata, jadi ia tak ingin semakin sakit jika harus menelan kenyataan kalau dia memang tidak laku di dunia nyata.

Alisha menggeleng pelan "Fokus Lisa!"

Menarik nafas panjang, lalu dibuang perlahan. Setelah mengais sisa fokusnya yang sempat menyebar, Alisha kembali membaca bagian belakang novel yang ia beli dua hari silam.

Sampai akhirnya takdir membawa Anastasia ke sebuah mansion mewah. Disana Anastasia bertemu dengan Edbert Benjamin Ryder dan Carlos Leaman dua sahabat yang akhirnya memilih untuk memperebutkan cinta Anastasia.

"Beruntung sekali hidupmu nak," komentar Alisha.

Sayangnya Carlos sudah memiliki kekasih dan Anastasia tak suka jika pengagumnya berpaling ke perempuan lain. Bagaimanapun caranya ia akan memiliki kedua laki-laki itu, bahkan kalau perlu ia akan menyingkirkan semua penghalangnya.

Tapi apakah Anastasia mampu melakukan hal itu?

Akankah hatinya terpaku pada satu pria?

Atau apakah dia akan mempertahankan keduanya?

Alisha berdecak sambil menggelengkan kepalanya perlahan "Serakah!"

"Untung gue udah punya suami, jadi gue nggak bakal tergoda sama cowok dalam dunia harem lo!" gumamnya yakin sambil mangut-mangut.

Oke, Alisha akan bersungguh-sungguh sekarang. Banyak orang yang mengatakan kalau novel harem yang ada ditangannya adalah novel yang sangat recommended untuk dibaca, jadi tanpa membuang waktu Alisha lekas membuka halaman tiga. Tempat dimana prolog berada.

Selesai dengam prolog, Alisha hendak membalik halaman selanjutnya. Sampai goncangan pesawat membuat kepalanya terangkat. Earphone yang menggigit lubang telinganya ia tanggalkan, tatapannya berputar pada para penumpang yang berteriak histeris.

Suara pilot dan alarm saling beradu, sementara para pramugari mengingatkan penumpang untuk memakai jaket udara berwarna orange sambil tetap tenang. Kepala Alisha terasa berat dan pening karena semua hal aneh yang terjadi di sekitarnya, terlebih saat ia merasa kalau jiwanya seolah ditarik ke atas.

Selagi semua penumpang beteriak sambil merapalkan berbagai macam doa, saat itulah Alisha memilih untuk melempar kepalanya keluar jendela. Terlihat pesawat yang ia tumpangi bergerak turun dengan cepat, dan dibawah mereka terlihat dataran hijau yang terbentang luas.

Berbagai macam suara yang beradu membuat Alisha bingung, bahkan novelnya sampai jatuh saat ia menyadari jika pesawat mereka semakin dekat dengan bumi.

Apa gue bakal mati?. Batin Alisha.

BRAK

BUMM

....

Alur ceritanya di ubah ya teman-teman

Kenapa gitu?
Karena author udah kehilangan ide buat cerita sebelumnya, jadi karena author masih pemula dan nggak mau kehilangan riders. Cerita ini bakal di rombak seutuhnya tanpa di UNPUBLISHED dulu!

So gimana cara bedain cerita baru sama lama?

Nanti author beri tanda🚩 disetiap part yang udah di ganti. Kalau belum ada, harap jangan dibaca dulu.

Sekian
Maaf dan terima kasih

PROLOG (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang