iii

120K 10.9K 587
                                    

"Gue bener-bener nggak tahu kalau di sekolah ini ada cewek yang berprofesi sebagai hacker juga," kata Bayu, ia membelah sebuah roti lalu memberikkannya kepada Kira.

"Apalagi gue, kaget bukan main lo tau kalo gue si 'Aftertaste'."

Bayu tertawa, "Gue tau karena gue iseng ngecek server komputer lo," katanya.

"Gue enggak pernah denger Black Horse tuh," ucap Kira.

"Gue ganti-ganti nama berkali-kali,sebelumnya Watermelon, Unicorn dan terakhir Black Horse. Gue gamau jadi buronan, lagian gue lebih senior dari pada lo."

"Sombong lo najis."

Sebenarnya, Kira lebih senang berteman dengan cowok dibanding dengan cewek. Kenapa? Kebanyakan teman cewek Kira muka dua, di depan baik di belakang mereka berkoar-koar tentang sifat-sifat buruk Kira. Lagi pula, mulut kan diciptakan di depan, bukan di belakang.

Berbeda dengan teman cowok, yang biasanya kalo ngomong blak-blakan. Kalo gak suka, bilang. Dari pada ngomongin dibelakang.

"Aftertaste, kenapa musti Aftertaste? Lo gabisa move on?" tanya Bayu.

Ya, gue nggak bisa move on.

Kira hanya tersenyum menjawabnya, tiba-tiba saja wajah Khafi terlintas dipikirannya. Ada hasrat untuk mengunjungi kafe tempat dimana Khafi bekerja, namun ia tidak ingin bertemu Khafi lagi.

•••

"Khaf, si Kira nggak pernah ke sini lagi ya?" ucap Beni, teman Khafi yang juga bekerja sebagai waiter di kafe tersebut.

Mendengar nama 'Kira', sebenarnya Khafi merasa bersalah. Belum lagi mereka berpisah juga karena kesalahan Khafi, ia menyesali perbuatannya. Namun apa daya, hatinya terbagi dua. Untuk Kira dan untuk Fira.

"Gue putus Ben," ucap Khafi.

"What the hell man, lo bego banget sih, cewek kayak Kira kok bukannya dipertahanin sih." ucap Beni, ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

"Gue juga suka sama Fira." ucap Khafi.

Saat itu, sapu yang dipegang Beni terjatuh begitu saja saat mendengar nama 'Fira'.

"Gue gatau jalan pikiran lo gimana Khaf, kalo gue jadi lo gue bakal milih Kira kemana-mana. Lagian derajat lo sama Fira beda jauh. Lo cuma peracik kopi di Kafe bokapnya Fira. Ah gembel lo,"

"Gue juga nggak mau kaya gitu Ben, tapi Fira bilang gue bisa dapet kerjaan yang layak setelah gue lulus SMA. Dan kalo gue mau jadi pacar dia, bokapnya bakal kuliahin gue di Australia."

Beni menggelengkan kepalanya sekali lagi, "Sakit lo Khaf." ucapnya.

Pembicaraan mereka berdua terhenti saat melihat Kira datang bersama laki-laki ke kafe itu, Beni hanya tersenyum melihatnya. Bagi Beni, Kira sudah seperti adiknya sendiri. Kira banyak membantu Beni dalam hal keuangan, karena gadis itu tahu Beni bekerja untuk membiayai adiknya yang sakit parah.

"Hei Kir, gue kangen!" ucap Beni, ia memeluk Kira.

"Lo udah lama banget ga kesini, ini siapa? Pacar baru?" tanya Beni, Kira menggeleng.

"Bukan, temen gue kok. Namanya Bayu." ucap Kira memperkenalkan Bayu pada Beni.

Sementara Khafi hanya duduk dibalik meja kasir sambil menunggu list pesanan datang. Khafi gamau muncul dihadapan Kira.

The truth is no one can replace me.
I'm permanent you can't erase me.

AftertasteOnde histórias criam vida. Descubra agora