4.2 | Aku mau pindah

223 38 33
                                    

Karena hidup adalah pilihan

🍂
🍂
🍂

Setelah beres membersihkan diri Retalyo ingin sekali bergegas ke kamar tanpa melihat Ranuca yang pasti masih akan meledekinya lagi, ia benar-benar malu dengan tingkahnya seperti tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah beres membersihkan diri Retalyo ingin sekali bergegas ke kamar tanpa melihat Ranuca yang pasti masih akan meledekinya lagi, ia benar-benar malu dengan tingkahnya seperti tadi. Dan untungnya ketika ia membuka pintu kamar mandi Ranuca tidak terlihat.

Saat sedang memilih pakaian kerjanya hari ini, decitan pintu menahan gerakannya. Dengan antisipasi Retalyo memegang lilitan handuknya tanpa mau melirik ke arah pintu.

"Bisa ga sih kalau mau masuk tuh diketuk dulu?!" Semburnya.

Ranuca terkekeh kecil, duh masih mode galak istrinya ini. "Udah mandinya?"

Retalyo menoleh, "Menurut kamu? Udah sana mandi." usirnya.

"Kamu beneran mandi kan? Ga diem aja sambil nahan rasa cemburu kayak pas aku masuk?" tanya Ranuca jahil.

Retalyo menatap tajam Ranuca, "Nucc udah sana mandi, bacot banget sih! Aku bilang ga cemburu."

"Gengsi aja terus." Sebelum berlalu, Ranuca mencubit kedua pipi Retalyo. Hal itu membuat si empunya meringis.

"Dasar suami nyebelin!!!"

Dari dalam kamar mandi, Ranuca bisa mendengar ucapan Retalyo. Karena memang suaranya kencang. Ia tertawa puas oh begini rasanya di akui jadi suami tuh. Lagi-lagi ia berhasil menggoda istri tercintanya.

Setelah mendapatkan pakaian kerjanya, Retalyo segera memakai pakaian itu. Perutnya lapar sekali, ia langsung keluar tepatnya ke meja makan. Diliriknya omelet itu tanpa ia ambil sedikitpun karena menunggu Ranuca untuk sarapan bersama.

Beberapa menit berlalu, Ranuca keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Handuk meliliti bagian pinggang.  Rambutnya masih basah, pertanda baru saja keramas.

"Kok masih belum dimakan? Katanya abis mandi mau langsung makan?  " Tanya Ranuca saat menatap Retalyo yang sedang duduk di meja makan tapi malah memainkan ponsel.

Retalyo menoleh dan langsung meletakkan ponselnya di atas meja begitu saja. "Nungguin kamu."

Ranuca tertawa lagi, "Yaudah bentar, aku pakai baju dulu."

Ranuca masuk ke dalam kamar Nethalya karena pakaiannya sebagian dipindah disini. Ia tersenyum saat tau ternyata Retalyo sudah menyiapkan stelan pakaian di atas kasur.  Lima menit, Ranuca mendekati Retalyo dan duduk tepat di sampingnya.

"Makan gih." Suruh Ranuca mengubah posisi menjadi miring menghadap Retalyo. 

Retalyo mulai mengambil garpu dan sendok, kini ia tampak sedang menguyah suapan pertamanya.

"Kamu ga makan juga?"

"Nunggu kamu komentar dulu, baru aku makan."

"Masih bisa dimakan sih."

CINTA DUA KUTUBWhere stories live. Discover now