2.0 | Baikan

253 42 50
                                    

Kesalahan selalu dimaafkan jika seseorang memiliki keberanian untuk menurunkan egonya.

🍂

🍂

🍂

 'Hallo Lyo mantu Mami yang cantik

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


'Hallo Lyo mantu Mami yang cantik.'

Suara Olivia langsung menyapa lewat telepon pagi ini.

'Hai Mi.' jawab Retalyo sambil matanya terus mengecek barang, takut-takut ada yang tertinggal.

'Kamu udah mau berangkat ya sama Nuca ke bandara?'

'Iya Mi, tinggal nunggu temen-temen dulu sebentar.'

'Okeyy, kalau begitu take care ya sayang, honeymoon nya. Semoga Mami kebagian oleh-oleh dari kalian berdua hehe.' Olivia terkekeh kecil.

'Mami mau dibawain oleh-oleh apa nanti?'

Di seberang telepon Olivia jadi antusias, "Mami boleh request nih?'

'Iya Mi, boleh. Nanti aku usahain buat cari disana.'

'Mami mau kamu sama Nuca cepetan kasih cucu ya. Itu lebih dari cukup untuk Mami.'

'Oh itu—i—ya Mi.'

'Yaudah kalau gitu Mami tutup teleponnya ya. Mami juga udah kasih titipan buat kamu, ada di Samudera ya Lyo. Bye mantuu'

Semua sudah berkumpul lobby Apartemen Retalyo tepat waktu, ada Samudera, Haris, Chiva, Tirani dan tentunya Ranuca.

"Ta... Ada titipan nih dari Mami. Katanya di bukanya disana aja."

Retalyo menerimanya, ia tidak terkejut karena sudah diberitahu Mami sebelumnya. Sedangkan Ranuca sedikit penasaran, ada apa gerangan Mami tiba-tiba menitipkan sesuatu untuk Retalyo melalui Samudera. Berhubung masih gengsi, Ranuca tidak mempermasalahkan dengan masuk ke dalam mobil yang akan dikendarainya.

"Jangan diem aje, ga seru kalau yang punya acara malah belum baikan." Celetuk Haris yang duduk disebelah Chiva. Saat lima belas menit perjalanan keadaan mobil begitu hening.

"Tuh dengerin Haris, ga cocok lo costplay jadi orang diem, Ta. Mending dangdutan ae biar ga ngantuk. Boleh kan? " Chiva menoel bahu Retalyo yang duduk disebelah kemudi dimana Ranuca menyupir.

Retalyo melirik sekilas, jujur dari semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan cara apa agar ia dan Ranuca tidak lagi saling diam.

"Iya iya boleh, pasang sendiri aja Va. Aku ngantuk..." jawab Retalyo tak bersemangat.

"Kenapa sih, kok ga semangat, Ta? Lagi ga enak badan?"

"Hmm. Iya kayaknya."

Chiva mengangguk saja pertanda paham, tapi tak urung menyalakan musik untuk mengisi keheningan yang tercipta. Dan terjadilah Haris dan Chiva yang sibuk saling membalas nyanyian, sedangkan Ranuca fokus pada jalanan, dan Retalyo yang malah terlelap.

CINTA DUA KUTUBDonde viven las historias. Descúbrelo ahora