Making memories with you is my favorite thing to do.
🍂
🍂
🍂
Mereka berempat memutuskan untuk makan siang terlebih dulu sebelum kembali ke hotel karena Ranuca mengeluh lapar, jadi Retalyo, Tirani dan Samudera hanya ikut saja walaupun sebenarnya mereka juga sama halnya dengan Ranuca yang belum mengisi perut."Mau makan apa?" tanya Retalyo sambil memberikan buku menu pada Ranuca.
"Ikan bakar."
"Kamu apa Tir, Sam?"
"Gue samain aja kayak lo, Ta." jawab Tirani karena bingung.
"Aku pesen cumi tepung, sama udang asam manis. Tetep samain?" Tirani mengangguk.
"Ikan bakarnya jadi dua aja Ta, gue sama kayak Abang." putus Samudera setelah membuka menu yang ada.
Retalyo mengangguk lalu berjalan ke arah kasir meninggalkan ketiganya.
"Lo masih aja cemburu sama gue yang deket sama istri lo?" tanya Samudera ketika Ranuca diam saja tanpa minat mengobrol seperti biasanya.
"Nggak." balas Ranuca singkat membuat Samudera jadi terkekeh.
"Astagfirullah, ga percayaan banget. Gue anggap Reta kayak sahabat gue sendiri Nuc, dan mana mungkin juga embat istri Abang gue sendiri." Ucap Samudera menjelaskan agar Ranuca tak selalu buruk sangka padanya.
"Hmm."
"Gue kira cuma persahabatan yang bisa rusak gara-gara cinta ternyata keluarga juga ya." Ucap Tirani tiba-tiba, setelah sedaritadi ia diam menyimak keduanya.
"Makanya jangan suka sama punya sahabat, sekalinya ketauan, bukan cinta yang lo dapat malah kebencian dan rusaknya persahabatan." Kata Samudera tiba-tiba bijak. Andai saja menjalani seperti itu seperti mudahnya berbicara, mungkin Samudera sudah membuang jauh perasaan yang selalu muncul itu terhadap Kakak iparnya sendiri.
Tak ada yang menyaut semua hanya diam.
"Kalian pada kenapa sih? Kok pada diem gini?" tanya Retalyo setelah kembalinya dia ke meja.
"Gapapa, kita cuma ga ada energi aja kan belum makan."
🍂🍂🍂
Setelah kenyang dan hendak kembali ke Hotel, Ranuca dan Retalyo berpisah dengan Tirani dan Samudera.
"Tir... Gapapa kan kamu balik ke Hotel sama Sam aja?" tanya Retalyo pada Tirani.
Tirani mengangguk pelan, "Gapapa Ta, lagian gue mau istirahat dulu. Di pesawat tadi gue kan ga sempet tidur."
YOU ARE READING
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...