3.8 | Terluka tapi tak berdarah

210 36 27
                                    

Peduli pada orang yang tak mencintai kita sama dengan memeluk pohon kaktus, semakin erat akan semakin tersakiti.

🍂🍂🍂

Retalyo benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang baru saja menemaninya pergi menghindari Ranuca memiliki perasaan lebih padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Retalyo benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang baru saja menemaninya pergi menghindari Ranuca memiliki perasaan lebih padanya. Dan yang lebih parah dia adalah Samudera Antarez Livieer adik kandung Ranuca yang otomatis menjadi adik iparnya.

Retalyo memutuskan membawa jeepnya keluar dari kawasan basecamp. Ia baru ingat tempat ini adalah tempat yang ditunjukan oleh Samudera pertama kalinya untuk menemui Ranuca kala itu. Entah bagaimana ceritanya, setelah pertemuan itu semuanya jadi berubah dan ia sendiri yang tidak mengerti semuanya bisa terjadi seperti sekarang.

Retalyo memijat kening dan menghembuskan nafasnya kasar, "Hidup gue jadi kenapa sih? Tiba-tiba semua jadi mengejutkan gini setiap harinya."

Retalyo menyalakan data seluler ponselnya untuk menelepon security Kantornya seperti janjinya sebelum pergi tadi. Tapi baru beberapa detik menyala, panggilan masuk dari Tirani membatalkan niat utamanya.

Mencintai orang yak gak mencintai kita sama dengan memeluk pohon kaktus, semakin erat akan semakin tersakiti

'Gue lagi di jalan balik ke Kantor. Kenapa lo nyari gue? Lo pasti mau minta maaf soal tadi? Gue gapapa dan ga cem- '

'ADUH TA, iya tau gue mau minta maaf tapi ada yang lebih penting dari kesalah pahaman tadi. Boss Nuca Ta, Boss Nuca-'

'Nuca kenapa?'

'Habis meeting tadi dia pergi buat nemuin Riski. Emang lo tadi pergi sama dia?'

Retalyo tak menjawab pertanyaan itu dan langsung menutup teleponnya. Ia sepertinya harus meralat ucapannya karena kejutan di hidupnya tidak hanya datang setiap hari, bahkan bisa sampai tiga kali sehari seperti minum obat.

Retalyo baru saja menghentikan mobilnya saat ia melihat diujung jalan sana terdapat mobil jeep yang sama sepertinya, itu pasti mobil Ranuca. Disana ada juga kerumunan orang-orang terlihat rusuh, kakinya tergerak untuk segera berlari ke arah sana dan melihat apa yang terjadi. Ia berusaha menyelinap masuk ke depan sana agar melihat dengan jelas, dan setelah ia berhasil matanya membulat sempurna ketika melihat Riski berada dibawah Ranuca yang sedang memukul laki-laki itu membabi buta.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"Nuca!!" Teriak Retalyo tapi Ranuca seolah tuli.

Bugh

Bugh

CINTA DUA KUTUBWhere stories live. Discover now