3.4 | Tak sepenting dulu

236 39 52
                                    

Sungguh menyedihkan ketika kamu menyadari bahwa bagi seseorang kamu tak sepenting dulu.

🍂

🍂

🍂


 Ranuca masih duduk sendiri merapikan kertas-kertasnya yang sudah di periksa pembimbingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ranuca masih duduk sendiri merapikan kertas-kertasnya yang sudah di periksa pembimbingnya. Masih banyak yang harus di revisi maka dari itu kepalanya mendadak mau pecah. Belakangan ini ia mulai tidak fokus kembali karena banyaknya aktivitas yang ia lakukan. Belum lagi masalah tentang kehidupan rumah tangganya yang akan ia bawa kemana, bertahan dan berjuang atau berhenti dan menyerah.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari perkataan Retalyo di dalam chat beberapa jam lalu. Bahkan saat pesan berlangsung Ranuca masih sempat tersenyum kecil membacanya. Namun saat ini tiba-tiba ia jadi takut, jika Retalyo tidak mau mengandung anak-anaknya kelak. Ponselnya berdering, nama Kak Adella yang terpampang disana, Ranuca sempat bingung tapi ia juga langsung mengangkatnya.

'Masih inget lo punya adek?' sapa Ranuca sengaja sarkastik. Karena pada kenyataannya Adella menghilang bak di telan bumi setelah acara pernikahannya dengan Retalyo.

Disebrang sana Adella langsung to the point, 'Lo udah ga sama Reta?'

'Hush sembarangan lo kalau ngomong! Ngilang terus datang bawa gosip darimana itu Kak.'

'Gue lihat dia jalan sama cowok lain. Gue kira itu lo tapi dari belakang sih jauh jadi makanya gue telepon lo.'

'Lo kalau masih ga suka sama istri gue jangan begitu lah, Kak Del.'

'Gue serius ini Nuc. Walaupun gue emang ga suka sama dia ,tapi gue sebagai Kakak tetep sayang sama lo dan gamau lo dikhianati kayak gini.'

'Lo dimana sekarang?'

'Gancit'

'Oke gue nyusul, lo pantau mereka terus ya.'

Setelah sambungan terputus Ranuca langsung bergegas pergi menuju salah satu tempat yang sudah di sebutkan Kak Adella.

🍂🍂🍂

"Jadi sebenernya lo minta ketemuan tuh cuma minta gue temenin lo beli hadiah ulang tahun sepupu lo?" Retalyo sudah duduk memijat kakinya yang pegal setelah berkeliling mall menggunakan heels sepulang kerja tadi.

Riski terkekeh kecil, "Ya abis gimana ya Ta. Lo orangnya baik sih jadi gue cuma bisa bantuan ke lo buat temenin gue."

"Yaudah buruan pilihnya, gue mau ada yang di obrolin sama lo."

"Tentang?"

"Nanti aja, Ki! mending ambil sesuatu terus bayar!!" Kesabarannya sudah habis menghadapi laki-laki di depannya yang mendadak memanfaatkan kebaikannya.

CINTA DUA KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang