PART 29. TANPA BAYANGAN

76 29 19
                                    

*29.

🍁
🍁

"Thag!Thag!Thag!"

Suara tongkat Jenny berusaha meyusuri guiding block yang di buatkan om Bian di halaman rumahnya.

Melewati halaman nan teduh dan asri.Di hiasi aneka bunga yang bermekaran.

Tapi,
Tetap saja hal ini Jenny rasakan;aura dingin.Dan semakin dingin saat masuk rumah.Apakah karena Jenny kurang sehat?

"Assalamu'alaikum!"

Seperti biasa hanya mbak Mirna yang menjawab.Suaranya jauh di belakang.

Ada sisiran angin dingin yang mendekat.

Glekk!
Jenny menelan ludah.Mengusap keringat dinginnya yang tiba-tba menetes.Pasti mama Wina yang mendekatinya.

"You look pale.Have you eaten anything today?"

Mama Wina bertanya dan mengatakan Jenny kelihatan pucat.Apakah sudah makan sesuatu hari ini?

Jenny memang jarang makan masakan mama.Karena seperti ada aroma bunga.

"I ate an egg sandwich last nigh."

Jenny menjawab semalam ia makan roti lapis telor.

Wina menatap putri selingkuhan suaminya itu,yang berjalan menuju kamarnya.

"What about today?Did you have any breakfast?"

Wina bersikap seolah begitu empati dan simpati.Mirna hanya melongo.Ngomong opo tho?Dan kenapa Jenny pulang cepat?

"No mom!"

"What did I tell you?I have told you so many times,never ever skip breakfast!"

Azzam di dalam kamar berkerut heran Sejak kapan Wina suka pakai bahasa Inggris?Untuk melatih anak-anaknya yang memang menggunakan tiga bahasa di sekolah?Yah!Sekolah mereka bukan cuma bilingual tapi multilingual.Bahasa Indonesia,Arab dan Inggris.

Dan kenapa Jenny pulang cepat?Sakitkah?

Wina mengatakan  berulang kali jangan melewatkan sarapan pagi.

"It's the most important meal of the day!

Lagi,Wina masih memarahi Jenny.Mengatakan bahwa sarapan adalah makanan paling penting dalam sehari.

"I know,I know,Mom...!"

Tanggap Jenny sambil masuk kamar.Menutup pintu hati-hati.

"I cooked chicken satay.Go get some!I don't want you to faint!"

Wina mengatakan ia masak sate ayam memintanya cepat makan dan tidak mau Jenny pingsan.

"All right,Mom!"

Jawab Jenny sambil meletakkan tasnya.Menghela nafas panjang.Zaheen dan Amira sudah terpengaruh mama.Gimana ia harus menghindarinya?

Dengan cara tidak makan?Imposible,Jenny terlalu sering makan mie instan dan biskuit.

"Dengan berdoa sepenuh hati dan setulus hati,Jen.'

Terngiang kata-kata ibu Innaya.

"Qulil haqqo walau kaana muruun"

Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit.Itu tutur ibu Innaya,yang menyarankan agar ia jujur pada papa tentang mama.Agar papa hati-hati.

"Dan Al ittihadu asasun najjah."

Persatuan adalah pangkal keberhasilan.Jika Amira dan Zaheen mulai terpengaruh mama.Berarti ia,om Bian,mbak Mirna dan papa harus bersatu.

"Jenny,ayo makaan...!"

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now