PART 6. DIRASUKI (2)

158 30 12
                                    

*6.

"Ngeeekk..!"

Ada yang membuka pintu kamar
Bian ingin membuka mata tapi tidak bisa.Sepasang kelopak matanya seperti berat.Dan tidak bisa di buka.

Aroma semerbak melati tercium tajam.Tapi bercampur bau busuk dan anyir.Perut Bian yang bermasalah dan sensitif menjadi tidak karu-karuan rasanya.

Bian terjungkal-jungkal ingin muntah tapi tidak bisa dan tidak keluar apa-apa.Sangat meyiksa.

Keringat dingin Bian berjatuhan saat ada suara wanita yang bersenandung.Siapa?Adela?Imposible.Adela pamit menemui Arry.

Ambisinya yang kuat untuk mengungkap siapa bu Shindu membuatnya terus nekad.Meski Bian melarang toh percuma.

Angin mengalir giris dari jendela.Lagi,membawa aroma melati bercampur anyir.

Bian gelagapan.Merasa seperti ada kain tipis yang menyapu wajahnya.Seperti selendang.Bian berusaha sekuat tenaga untuk membuka mata tapi tak bisa.Berusaha bersuara tapi kerongkongannya seperti tercekik.

Keringat dingin Bian semakin membanjir saat merasa ada sebuah tangan dingin menjamahnya.

Sebuah tangan dingin yang menjelajahi wajahnya dengan amat perlahan.Bian berusaha berontak tapi sekujur tubuhnya seperti lumpuh.

"A...A..Allooh...!!"

Jerit Bian susah payah.

ALLOH

Ada desahan suara lain yang menirukannya.Nafas Bian kembang-kempis tidak karuan di bantai ketakutan.

Inikah cara-Mu ya Robb,menunjukkan Kuasa-Mu?Bahwa ada dunia lain dan mahkluk lain?

Aku mengakui kebesaran dan kuasa-Mu ya Robb,bisik hati Bian pasrah.

"Allohu Akbar!"

Pekiknya saat berhasil bangkit dan membuka mata.Nafas Bian turun naik dengan sekujur tubuh basah kuyup.Nanar matanya menjamahi seisi ruangan.Tak ada siapa-siapa.Bian meraup wajahnya berkali-kali sambil istiqfar beruntun.Mimpi?Ataukah nyata?

Bian bangkit dari duduk dengan susah payah.Menyeringai memegangi pinggangnya.Tersuruk-suruk mendekati pintu.Ia lapar.Ingin makan.Bosan dengan roti yang ada di atas nakas.

"Lho?Dee..tidak jadi menemui Arry?"

Bian bertanya heran saat mendapati Adela berjalan melewati kamarnya.Diam.Tidak menjawab pertanyaannya.Apa Adela ngambeg?

"Dee...!"

Buru Bian,mengikuti Adela yang turun.Sesekali mendesis karena pinggangnya sakit bila di buat berjalan.

"Dee..mau ke mana?"

Buru Bian,melihat Adela terus berjalan lewat pintu samping.Menuju kebun belakang.

"Deee...!"

🍁
🍁

"Arryy...!!"

Panggil Adela sambil berlari-lari kecil menghampiri Arry.Melewati pematang sawah.Rumput berembun menyentuh kakinya yang putih mulus dan hanya bersandal jepit.
Sisa hujan tadi malam membuat Adela hampir terpeleset jatuh.

"Hati-hati!"

Pekik Arry sambil spontan meraih tangan Adela.Pak Tejo terbatuk-batuk saat jemari mereka saling bertaut dan tatap mata mereka bersatu.Nyata wajah cantik Adela bersemu merah.

"Ngapain ikut ke sawah?Panas,mbak..ntar pusing."

Ucap Arry dengan tatap cemas.

"Kan masih pagi.Aku ada perlu sama kamu."

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now