PART 19. TIPU DAYA IBLIS

143 30 37
                                    

*19.

Dimensi lain itu masih bergetar dalam kesuraman spektrum warna yang menjelaga.Madya masih mengitari kembarannya dengan senyum manisnya.Lesung pipitnya terlihat jelas.

"Bebaskan Adela atau kita bertarung sampai salah satu dari kita ma*i!?"

Ucap Arry dengan sorot mata dingin dan berapi-api.Tangannya yang terkepal masih gemetar.

Madya tertawa terpingkal-pingkal.Seperti ada hal yang sangat menggelikan.

"Kamu sudah tahu jawabannya saudaraku!"

Madya menepuk-nepuk bahu Arry.Dengan cepat tangan Arry mencekal tangannya.Dua persatuan tangan itu membuat getaran yang kembali mengguncang dimensi tempat mereka berpijak.

"Keluarkan Rudira dari perut Adelaa..!!"

Pekik Arry keras-keras.Ia tahu 'kehamilan'Adela itu hanya tipu daya untuk menghancurkan keluarga Azzam.

Hasil test pack dan USG itu 'palsu'.Segumpal darah disana adalah Ludira.

Arry sudah merasakan energi itu saat Adela memeluknya di perkebunan.Dan makin jelas saat ia menyentuh perut Adela di paviliun.

"Rudira butuh 'rumah',Saudaraku.Dan dia suka di sana!"

"Keluarkan Rudira,Madyaaa..!!"

Bentak Arry lagi,tubuhnya terguncang saat tawa Madya menggema.

"Kamu sudah tahu caranya bukan?Ingin Rudira keluar?Bunuh Adela..maka Rudira dengan sendirinya akan keluar dan mencari raga baru."

Bisik Madya dengan seringaian dan sorot mata tajam berkilat-kilat.

"MADYAAAA...!!"

Pekik Arry di luar kendali.Menghantam dada Madya dengan pukulan bercahaya.

Tubuhnya di alam nyata terguncang hebat.Darah lebih banyak menyembur keluar dari mulutnya.Wajah Arry kian pasi.Sosok termangu di sisi tetap tertunduk takzim.Tak berani  melakukan apa-apa.

🍁
🍁

Wina tersenyum,saat pagi buta mendapati Adela hoak-hoek muntah.Sangat menguntungkan karena ini bukan rumah lama yang memiliki kamar mandi dalam kamar.Kamar mandi disisi kamar.

"Gak apa-apa,Dee..mbak buatkan minuman hangat ya?"

Ucap Wina dengan senyum sambil mengelus-elus punggung Adela yang terguncang-guncang.

"Gak bisa di tahan,Mbak..seperti di aduk-aduk..hoeek!!"

Lagi,Adela menyemburkan muntahan.Gini banget orang hamil muda.Sabar,Nak nanti ayahmu akan bicara dengan pak dhe Azzam.Bisik Adela sambil mengelus perutnya.Wajah Arry terbayang.Adela tersenyum.

Terpeta jelas di lensa matanya sorot mata dalam dan tajam itu.Yang mampu menatapnya dengan lembut dan hangat.

Dengan lunglai dan gemetar Adela beranjak ke kamar.Membiarkan Wina membuatkannya jus alpukat agar ia kuat.

Adela raih hand phonenya.Rasa rindu pada Arry begitu menggebu.

🍁
🍁

Arry yang tertelungkup di bantai lelah meraba-raba hand phonenya yang terus bergetar.Ia baru mau tidur.

"Hallo.."

Sapanya dengan suara serak.Khawatir itu orang perkebunan yang butuh apa-apa.

Ry..kamu baru bangun,Sayang?

Arry langsung buka mata dengan sempurna begitu mendengar suara Adela.Yang mengeluh manja barusan muntah-muntah.Yang ingin Arry datang secepatnya karena ia tak bisa menutupi dari mas Azzam lama-lama.

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang