PART. 25 HEXAGRAM

121 30 22
                                    

*25.

(AN: Isi part ini hanya imajinasi belaka. Termasuk atribut ritual. Tidak bermaksud menyudutkan atau mendukung keyakinan tertentu🙏)
.
.
🍁
🍁
.
.

Lilin-lilin merah yang menyala itu membentuk simbul bintang segi enam. Yang dalam dunia hitam lebih di kenal sebagai hexagram.

Simbul yang sering di gunakan dalam upacara ritual mistik dalam dunia gaib itu dikelilingi tujuh orang berjubah hitam dengan tudung kepala yang menutup penuh.

Dan di leher mereka tergantung kalung yang sama.Kalung titanium dengan liontion hexagram.

Dari ke tujuh orang itu satu-satunya perempuan adalah Wina. Istri Azzam yang telah dalam kendali 'iblis'itu tampak cantik dengan jubah hitamnya.

Wina diapit oleh Arrymadya dan bu Shindu. Perempuan yang mengendalikan seluruh anggota itu tampak tersenyum puas.

Malam ini babak baru kemenangan hidupnya telah dimulai. Dan tak ada satupun yang bisa menghalangi. Termasuk Arrysatya dan ustad Umar.

"Hahahaha!!"

Tawa itu menguar dan menggema memenuhi seluruh ruang.

Aura magis sangat kental terasa,saat kembang khantil semerbak bersama anyir darah hitam ayam cemani.

Dengan gerakan seperti zombi ke tujuh orang itu menyayat jemari sendiri.Dan tetes-tetes darah mereka jatuh.Bersatu.Luruh.Di atas baskom kuningan yang berisi darah hitam ayam cemani.Berbaur kembang khantil.Tubuh mereka menggigil.

Tetes-tetes darah yang jatuh membentuk lingkaran abstak.Semerbak image hal-hal berbau magis menggiris.Mereka mendesis.Terlihat sadis.Dengan mata memerah bak iblis.

Sebelum dengan seringaian mereka bak lupa ingatan.Meminum persatuan darah dari cawan yang di suguhkan bu Shindu.
Mengerikan.Menggedikkan.
.
.
🍁
🍁
.
.
"Kemana Madya dan Ramzi?!Masak kalian semua tak ada yang tahu?!Masak mereka berdua demit yang bisa ngilang gitu aja?!"

Bentak sipir penjara itu sambil memukul-mukul jeruji dengan tongkatnya.

"Sumpah,Pak.Madya merenggangkan jeruji besi dan keluar bersama ramzi!"

Pekik salah satu napi yang menjadi saksi mata.Namun ia tidak percaya dan di anggap gila.

Masih jelas dalam ingatannya saat sosok Madya dengan santai merenggangkan jeruji besi seukuran tubuhnya.Lalu melewatinya bersama Ramzi sebelum mengembalikannya lagi.Mereka melangkah santai.Seolah tiada beban sama sekali.

"Kamu pikir jeruji ini karet yang bisa melar?!"

Bantah sang sipir dengan dengan pelototan mata.

"Cari sampai ketemuu!!Pasti mereka belum jauuh..!Lihat CCTV!"
.
.
🍁
🍁
.
.
Sasmita terhuyung hampir jatuh.Dari tadi ia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.Ia seperti merasa tersedot entah ke ruang apa dan negri anta beranta mana.

Tapi ia selalu berhasil mengendalikannya dan menolaknya.Hingga ia biasa kembali ke alam nyata.

"Dok?Dokter baik-baik saja?"

Ners Neni yang kebetulan masuk toilet bertanya.Ia melihat dokter Sasmita tampak pucat dan gemetaran.

Sasmita berusaha menggeleng dengan senyum.Meski ia merasakan aura dingin menyelimuti area tolet.Dan enah dari mana datangnya tercium semerbak kembang khantil campur anyir darah.

Dan saat menyusuri selasar Sasmita merasakan ada yang mengikutinya.

Thag!thag!thag!

Lagi,
Seperti ada langkah kaki yang sama mengikutinya.Sasmita mencoba tidak peduli.Ia paham semua teorinya.Ia tidak mau ikut menjadi gil*karena mengikuti arus permainan halusinasinya.

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now