PART 7. DIRASUKI (3)

162 30 9
                                    

*7.

"Allohu Akbaaarr...!!"

Bian takbir sekeras-kerasnya,menarik tangan Adela dan tubuh Adela yang entah terperosok lobang misterius apa sekuat tenaga.

Tubuh Adela terjerembab.Menubruk tubuh Bian.Di atas Bian.Seiring dengan..

KLAK!!

Terang benderang,lampu utama kamar di nyalakan Azzam.Yang buru-buru datang karena teriakan Bian dan Adela.

"Apa-apa'an kalian??!Mau mesum jangan di sini?!"

Pekik Azzam dengan wajah merah padam.Melihat tubuh adik-adiknya saling tindih.

"Astaqfirlloh!!"

Pekik Bian dan Adela,saling menjauhi satu sama lain.Kebingungan menatap sekitar.Mereka di kamar?Tidak di kebun?Lalu yang seperti terperosok tadi?Dan..listrik tidak padam?Tapi tadi?Tadi..?

"Tapi..tapi tadi kami di kebun,Mas.Dan Adela..."

Ucap Bian masih kebingungan.Menjerit kaget saat kupingnya di jewer Wina.

"Mau ngapain sama Adela?Di kebun apaa??!"

"Aduuh..sumpah,Mbak.Tadi listrik padam trus tiba-tiba kami di kebun dan Adela terperosok lobang..lalu..."

Percuma Bian menjelaskan panjang lebar.Wina dan Azzam tak kan mengerti.

"Kalau kalian saling mencintai bilang.Jangan kucing-kucingan.Ngapain aja kalian sampai keringatan dan kotor begitu?!Memalukan!!"

Omel Azzam sebelum keluar ruang, turun sambil ngomel-ngomel.Adela dan Bian saling tatap heran.Mata mereka terpuruk pada baju tidur yang mereka pakai.Basah oleh keringat dan kotor oleh tanah.Jadi...jadi mereka benar-benar di kebun tadi?Tapi...tapi...bagaimana bisa?Tiba-tiba di kamar?Tiba-tiba di kebun?Seperti teleportasi.

"Adelaaa...ayo turuun!Biarkan Bian tiduur!Atau kalian mau aku nikahin sekarang bisa bisa tidur bareng?!"

Suara Azzam dari bawah terdengar keras.Adela masih bengong.Bian yang menjawab iya iya sambil mendorong tubuh Adela agar keluar kamarnya.

Bu Shindu hanya senyum-senyum melihat Adela turun dengan wajah nyata kebingungan dan shock.

Besok pagi-pagi Adela akan lihat apakah ada tanah gembur di kebun.Yah!Benar-benar aneh.Ia akan selidiki besok.

Adela meringis saat mendapati luka di sekitar lengannya.Seperti tergores.Berarti ia benar-benar terperosok ke lobang karena luka ini nyata.Tapi bagaimana bisa?Masih kebingungan Adela masuk kamarnya.

🍁
🍁

Mata belok Amira serius mengamati jendela yang gordennya ia buka sedikit.Sementara Zaheen mengawasi pintu kamar.Mana bus sekolah yang kata Zaheen menurunkan teman-teman Jenny?

"Busnya penyok,Kak..seperti habis kecelakaan.Dan teman-teman Jenny semua berdarah-darah."

Terngiang kata-kata Zaheen.Amira mengawasi pintu gerbang yang tertutup rapat.Tampak temaram dalam kabut tebal.

"Zaaa...!Zaaa..!!Sini cepetaan!"

Pekiknya berbisik.Dengan isyarat tangan meminta Zaheen mendekat.Buru-buru Zaheen berlari mendekat.

Mata kedua bocah itu tak berkedip menatap sebuah bus yang tersuruk-suruk mendekati gerbang.Sorot lampunya tampak susah payah menerangi halaman.

Mulut Amira dan Zaheen ternganga saat melihat gerbang rumah mereka terbuka dengan sendirinya.Seperti ada sebuah tangan gaib yang membukanya.

Dan sebuah bus sekolah penyok di sana-sini tersuruk-suruk masuk.Sebagian kacanya yang pecah menampakkan wajah-wajah pasi dan berdarah-darah.

"Mereka bukan manusia,Zaa.."

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now