PART 18. KALI ARUM DHALU 2

137 31 22
                                    

(AUTHOR NOTE : Isi part ini hanyalah imajinasi belaka.Tidak bermaksud merendahkan adat istiadat apapun dan di manapun.Jika kebetulan ada kejadian serupa itu murni kebetulan semata.

Menghargai budaya sebagai salah satu warisan nenek moyang dan sebagai aset wisata❤️🙏).

🍁

*18.

Mirna hanya menatap Adela yang makan jambu air dengan lahap dari Arry.Syzygium aqueum itu memang merah ranum dan langsung keluar airnya yang segar asam manis saat di gigit.Kelihatannya sangat segar.Mirna saja sampai menelan ludah.Pengen.Sambil mencuci perabot kotor iseng-iseng ia bertanya.

"Mbak,udah datang belum 'tamu bulannya'?Kok tumben gak minta di buatkan jamu kunyit?"

Glek!!
Pertanyaan sederhana.Tapi mampu membuat Adela berpikir sejenak.Iya ya..sekarang tanggal berapa?Kapan ia terakhir datang bulan?

"Ini,mbak Mir.."

Tawarnya sambil menyodorkan jambu.Sekedar menyisir kacau yang tiba-tiba mengeruak kalbunya.

"Kenapa,Dee..telat?"

Wina menambahi dengan senyum.Selera makan jambu Adela langsung sirna.Apa lagi melihat mas Azzam terbangun dan bertanya apanya yang telat.

"Nggak,Mas..Adela mau keluar belanja keperluan Adela."

Jawab Adela sambil buru-buru masuk kamar.Ia harus beli test pack.Mengatakan masih punya uang saat mas Azzam memintanya membawa kartu ATMnya.Mas Azzam tiap bulan transfer rekening Adela sejak uang jajan Adela di cabut dan ATMnya di blokir.

Dari kamar terdengar jelas di luar sana mbak Mirna cerita tentang kehamilan sepupunya yang ngidam ini ngidam itu.

Tiba-tiba dada Adela berdegup kencang.Menyimpulkan sesuatu yang...

Tanpa sadar Adela meraba-raba perutnya.Apakah berat badannya naik?

Adela buru-buru menarik timbangan badan digital di bawah kolong.Ternganga saat melihat angka yang tertera di layar.Dia....

🍁
🍁

Adela hanya butuh berjalan untuk ke apotek ataupun mini market.Rumah Azzam yang sekarang memang dekat dengan fasilitas umum.

Keluar dari mini market Adela memasuki apotek.Entah mengapa ia merasa ada yang mengikuti.

Sekedar perasaan Adelakah?Atau hanya kebetulan akan ke apotek juga?

Lagi,
Adela amati,
Seorang lelaki dengan hoodie hitam.Tudung penuh menutup kepala.Memakai masker hitam.Dengan kedua tangan masuk saku.Berjalan dengan menunduk.

Tubuh Adela menggigil.Itu mirip dengan...
Tidak!Pasti Adela hanya ketakutan dan paranoid.Ini keramaian,ia akan aman.Ia akan baik-baik saja.

Buru-buru Adela membeli tesk pack.Sengaja merapat ke arah antrean.Ia harus berada dekat orang-orang.Tak boleh tampak sendirian.

🍁
🍁

"Kenapa,Mbak?"

Mirna bertanya saat melihat Adela buru-buru masuk dapur dan membuka kulkas.Minum air dingin langsung dari botol.

"Duduk,Dee..kalau minum.Gak baik buat kesehatan."

Tegur Azzam sambil sibuk dengan lap topnya.Sebenarnya sudah bosan di rumah.Sayang,dokter memintanya istirahat.Meski ia terus memantau perkebunan lewat Arry dan mas Warno.Pak Tejo belum pulih.Meski sudah membaik.

"Emang kenapa,Mas?Kalau minum sambil berdiri?"

Seperti biasa Mirna kepo.Di antara suara blendernya.Sedang membuat jus jambu merah.Mbak Wina yang minta.Untuk sekeluarga.

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now