Empat tiga

13.7K 912 230
                                    







....

Kenan membuka pintu rumah Raja.  Tangannya menjingjing sebuah plastik berisi makanan.

Ini kali kelima dirinya berbolak-balik.  Raja meminta bantuannya serta yang lainnya.

Ibo bahkan sampai membawa beberapa pedagang agar tak perlu berbolak balik.

Berbeda dengan Aldi yang malah enak-enakan duduk di sofa,  ia memilih menyuruh orang suruhannya untuk membeli sesuatu yang Zara inginkan.

Gadis itu mengidam.

Dan,  bukan cuma satu yang ia idamkan.

Melainkan banyak.

Kenan meletakan sebungkus somay ke meja, meja di sana sudah penuh dan bertumpuk oleh makanan.

Zara tak memakannya sedikit pun, hanya melihat lalu mencium baunya.  Setelahnya gadis itu meminta yang lain.

"Somay nya wangi banget, kayanya empek-empek juga wangi." Zara meletakan sebungkus somay kembali kemeja.

"Ken," Raja memanggil,  menyatukan kedua telapak tangannya menjadi satu.

  "Ja,  gue baru mau duduk loh." Kenan berkata sabar. Menatap Raja yang memohon untuk membelikan empek-empek.

"Ra,  gue bawa lima pedagang sekarang.  Lo tinggal milih. " Ibo tampak bernafas ngos-ngosan, sepertinya lelaki itu baru saja berlari dari luar.

Zara dengan antusias berdiri.

Di ikuti Raja dari belakang.

Kenan menghela nafas, merebahkan dirinya di sofa.  Ia menatap sekumpulan makanan di meja.

  "Kalo bukan karna Zara,  gue gamau bolak-balik beli ginian." Kenan bergumam.

Di sisi lain Zara tampak sibuk mencium aroma dari satu pedagang,  ke pedagang lainnya.

  Benar-benar mengejutkan. Zara sangat jarang mengidam,  sekalinya ngidam. Semuanya di embat.

"Ra, mau apa lagi abis ini?" Raja yang sedari mengikutinya dari belakang pun bersuara.

Zara menoleh ia membasahi bibir bawahnya.

Sebenarnya ada satu hal yang sangat ia inginkan.

"Kasi tau, aku bakal nurutin, apapun itu."

Zara menunduk,  memainkan ujung bajunya.

"A-aku mau di elus Devan." Zara berkata pelan, semakin menunduk.

Raja tampak tersenyum tipis, ia mengelus pucuk kepala Zara.

"Ayo."

Zara mendongak, menatap Raja yang tersenyum tipis.

"Iya, kita kesana sekarang." ajaknya.

Zara menahan tangan Raja yang membawanya pergi.

"Kepala kamu belum sembuh, Ja." tahannya.

Raja menggeleng sambil tersenyum.

"Aku gamau anak aku ileran gegara ga di turutin kemauannya."


####


Zara melangkah melewati koridor rumah sakit jiwa dengan antusias.

Raja, Kenan, Ibo,  dan Aldi ikut serta menemaninya.

Kini ia berhenti di ruangan Devan, ia sudah meminta ijin kepada dokter.

ObsessionOn viuen les histories. Descobreix ara