Dua enam

21.6K 1.1K 22
                                    


Leo itu manipulatif, jadi jangan heran kalo Zara kaya gitu, lagian Zara lagi rada gelo, doain aja moga dapet hidayah.


Dobrakan pintu membuat pergerakan Leo terhenti,  belum sempat ia menoleh dirinya sudah tersungkur dengan rahang yang terasa kebas.

Raja dengan baju pasien nya berdiri dengan nafas memburu,  kembali membabi buta Leo dengan beringas.

Di atas kasur Zara hanya diam menonton perkelahian tersebut tanpa memasang raut apapun,  bahkan gadis itu tak membenarkan baju yang tersingsat.

"Mati lo anjing!" Raja terus memukulinya dengan bringas, Leo yang belum siap pun terpaksa kewalahan dan sulit untuk melawan.

  "Anjir!" Aldi yang baru sampai terkaget dan melotot melihat keadaan Zara.  Ibo langsung menutup mata lelaki itu dengan tangannya.

Berbeda dengan Keenan yang mendekat pada Zara dan menyelimuti tubuh gadis itu menggunakan selimut.

"Kenan nyari kesempatan dalam kesempitan!" bisik Aldi pada Ibo setelah matanya tak di tutupi lagi.

Ibo hanya diam sebelum akhirnya berjalan mendekati perkelahian.

Aldi kembali melotot saat Ibo justru ikut memukul, ia pikir lelaki itu akan melerai.

"trus gue harus ngapain?" Tanya Aldi pada diri sendiri karna sejujurnya ia tak tau harus seperti apa,  alhasil ia hanya diam di ambang pintu menonton perkelahian.

Raja menghentikan pukulannya, namun Ibo masih melanjuti karena lelaki itu sedikit kesal pada Leo. Di tambah saat ia mengetahui Zara yang di perlakukan tidak senonoh.

Raja bangkit dan langsung mendekati Zara, gadis itu tak menangis atau apapun,  ia hanya menyorotkan pandangan kosong. Raja seketika menangis menyadari banyak bekas luka di badan gadis itu,  ia menarik Zara ke dalam dekapannya.

"maaf." ucapnya dengan bergetar.

"maaf karena gue telat nyelametin lo,  maaf karena gue gagal jagain lo."

Zara melonggarkan pelukannya, memandang wajah Raja dengan polos. 
"semua orang jahat,  cuma dia yang baik." Zara berujar dengan tangan menunjuk Leo yang tengah terkapar.

Raja menggeleng. "di dunia ini banyak orang baik, dan banyak juga orang jahat, kalo dia baik dia gabakal nyentuh lo." Raja mengusap surai rambut Zara,  tangannya sedikit bergetar, ia benar-benar merasa ikut hancur melihat penampilan Zara saat ini.

Zara tak lagi berkata-kata.  Gadis itu hanya diam.

"Gue emang bukan orang baik, tapi gue bakal seberusaha mungkin jadi orang baik yang bisa jaga lo." Raja kembali berucap.

"kita pulang,  ya?" ajaknya, Lagi-lagi Zara hanya diam.

Tanpa berlama-lama Raja menuntun Zara keluar,  tak lupa untuk menginjak perut Leo yang terbaring.

####

Di dalam taksi tersebut Zara hanya terdiam, ada apa dengan dirinya? Zara merasa jika ia mati rasa, semua terlihat tidak berkesan lagi.  Hal apapun terasa begitu hambar, rasa sakit sudah seperti cubitan saja.

Ia telah hancur.

Zara telah menjadi sampah.

Zara rusak.

Dan rasanya itu melelahkan, ia hanya bisa pasrah mengikuti apa yang saat ini ada di depan mata.

Zara tak punya arah, ia tak punya tujuan lagi. Hidupnya penuh kehancuran.

ObsessionWhere stories live. Discover now