#64 - Reporter ya..?

1.6K 210 43
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Reporter itu mengarahkan micnya ke arah [Name], [Name] menatap bingung, seingatnya yang populer itu Ryota bukan dia. Dia menaikkan sebelah alisnya, "Apa anda salah orang?"

"Tidak, kau Hayashi [Name] kan? Yang julukannya Queen, benar kan?" tanya reporter itu. Mendengar panggilan Queen, seketika tubuh [Name] menegang, dia belum bisa mendengarnya dari mulut orang yang tidak dia kenal sama sekali.

Ekspresinya memucat apalagi orang itu reporter, semua orang akan melihatnya, semua orang akan menemukannya, [Name] meremas bagian bawah jaketnya, sial. Kenangan buruknya kembali terputar, sial, entah kenapa dia jadi sedikit takut. Melihat ekspresi [Name] yang memucat, Ryota dengan sigap menutupi tubuh [Name], dia mengerti adiknya belum bisa melawan trauma masa lalunya.

"Ya, dia Hayashi [Name], adikku." Ryota menjawab pertanyaan itu dengan senyuman mempesona, dia memikirkan cara untuk mengulur waktu agar adiknya bisa menenangkan dirinya.

"Ryota-san, bisa tolong beritahu kemana saja kamu setelah menghilang selama 1 tahun lebih ini?" tanya Reporter itu dengan semburat merah muda di pipinya. Author yakin reporter tersebut pasti berpikir dirinya spesial, karena Ryota memang sedikit... jarang tersenyum.

"Aku di Indonesia."

"Apa yang kau lakukan disana?" tanya Reporter itu lagi.

"Menjalani bisnisku dan jalan jalan," jawab Ryota lagi.

"Bagaimana dengan [Name]-san, apa yang kau lakukan disana?" tanya Reporter itu, beralih dari sang kakak, kini dia menatap sang adik. Sudah 5 menit berlalu tapi [Name] tak kunjung menjawabnya, "[Name]-san?"

"Tolong tunggu sebentar, sepertinya dia tidak enak badan," ujar Ryota sambil berbalik dan menatap [Name].

"Haya, kau baik baik saja?" bisik Ryota.

"Kalo lo mau pergi, ayo." Ryota menggunakan bahasa Indonesia agar reporter itu tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka, "Jangan dipaksain."

[Name] masih diam tidak menjawab karena dia masih berusaha menenangkan dirinya dan... berhasil, dia menghela napas panjang lalu mengangguk, "Gue gapapa."

"Maaf, boleh tolong ulangi pertanyaannya?" tanya [Name] sambil berbalik dan memandang reporter itu. Reporter itu mengangguk lalu mengulang pertanyaannya, "Apa yang kau lakukan saat di Indonesia dulu?"

"Aku... belajar," jawab [Name], dia tidak terlalu ingin menyebarkan apa yang dia lakukan saat di Indonesia, tapi sepertinya selain melakukan 'itu', tidak ada lagi yang dia lakukan, mungkin hanya belajar dan main voli. Reporter itu terlihat terkejut, mungkin tidak menyangka [Name] bukannya jalan jalan malah belajar, "... Belajar?"

"Ya, aku mempelajari materi materi pelajaran SMA kelas 1-3, walaupun ada beberapa yang tidak kumengerti sih," balas [Name], hanya dengan belajar dia tidak akan mendapat ijazah, itulah alasan dia masuk SMA atau lebih tepatnya Ryota memaksanya untuk menikmati masa SMA.

'Ngomong ngomong aku dicium dua siluman, kucing dan rubah yang sama sama gila.' batin [Name] saat sang reporter sedang menanyakan siapa yang mengajarinya.

"Yang mengajariku? Ryota yang mengajariku," balas [Name] menunjuk Ryota.

"Kakak yang baik ya... " komentar sang Reporter, [Name] membalasnya dalam hati, 'NGGA DIA KEJAM, CARA NGAJARNYA GA ADA AKHLAK."

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderWhere stories live. Discover now