#17 - Lari, lari, lari, dan lari

3.6K 605 12
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Sekitar 8 hari sebelum [Name] kembali ke Karasuno, sayang sekali luka di tangan dan kakinya belum sembuh sepenuhnya, karena dia melompat dari lantai dua dan salah mendarat, karena ada batu yang menghalangi. (Kyknya harinya melenceng tpi oh well) Dan sekarang dia sedang diceramahi oleh Atsumu dan Osamu.

"[Name]-chan, jangan lompat sembarangan." ucap Atsumu

"Kalau ada yang jatuh jangan langsung loncat." tambah Osamu sambil menggigit onigirinya.

"Tapi kan itu jalan pintas. Aku juga tidak apa apa." balas [Name]

"Tetap saja tidak boleh." ucap Atsumu

"Lewatlah tangga." ucap Osamu. Tumben sekali mereka selaras, ada apa gerangan? Apa dunia sedang tidak baik baik saja? Tapi [Name] akan memanfaatkan itu untuk mengalihkan pembicaraan, "Tumben kalian akur, biasa ribut."

"Jangan mengalihkan pembicaraan." ucap Osamu yang sadar akan niat [Name].

'Cih ketauan.' batin [Name].

"Rin... tolongin." pinta [Name] pada Suna yang ada di sampingnya ini.

"Tidak mau, Atsumu dan Osamu akur adalah hal yang sangat langka." ucap Suna, sambil mengambil foto [Name] yang sedang dimarahi kembar Miya. Jahat sekali orang ini. [Name] melirik ke arah jendela yang terbuka, 'Waktunya kabur.'

"Kalau begitu aku kabur saja ya. Dadah." pamit [Name] lalu berlari ke jendela, dan melompat ke bawah. Atsumu dan Osamu langsung berlari ke jendela, melihat keadaan [Name], [Name] mendongak ke atas dan menjulurkan lidahnya, lalu kabur.

"Cari [Name]-chan!" ucap Atsumu, setelah itu Atsumu, Osamu, dan Suna berpencar mencari [Name]. Ternyata oh ternyata, [Name] kembali ke tempat dia mendarat tadi, dan memanjat pohon dan duduk di batang pohonnya. Dia melihat Suna mendekati pohon yang dipanjat [Name], tapi Suna tidak sadar kalau [Name] ada diatas pohon. Iseng, [Name] malah memanggil Suna, padahal dia sedang kabur darinya.

"Rin." panggil [Name]. Kaget, Suna reflek menoleh ke arah sumber suara.

"Kau benar benar suka memanjat ya." Suna mengeluarkan handphonenya dan mengirim pesan kepada Atsumu dan Osamu.

"Anggap saja ini hobiku." balas [Name], 3 menit kemudian, [Name] melihat Atsumu dan Osamu sedang berlari mendekati pohon itu.

"Rin... kau benar benar jahat." ucap [Name], lalu dia melompat dan mencoba untuk kabur, sayang sekali tangannya langsung dipegang oleh Suna.

"Rin, lepasin." ucap [Name], mencoba melepaskan cengkraman Suna, tapi tidak bisa.

"Tidak boleh, nanti kau kabur lagi." tolak Suna.

"[Name]... " panggil Atsumu.

"Rin, Rin, lepasin plis." ucap [Name], entah kenapa dia merasakan bahaya dari aura Atsumu dan Osamu yang mendekat, tetapi Suna tetap tidak melepaskan cengkramannya.

"Riiiiiin." pekik [Name] panik, karena Atsumu dan Osamu sudah hampir di depannya sementara Suna malah tertawa melihat ekspresi [Name] yang panik.

'Mampus akuuu.' batin [Name]. Sekarang Atsumu dan Osamu sudah berada di hadapan [Name].

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderOù les histoires vivent. Découvrez maintenant