#63 - ...Frustasi?

1.3K 197 18
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Karena masih ada waktu sebelum kembali ke penginapan, [Name] pergi ke toilet terlebih dahulu, sendirian. Dalam perjalanan kembali, dia menaiki tangga sambil memainkan PSP-nya. Kemudian [Name] merasakan kehadiran seseorang di atas membuat dia mendongakkan kepalanya dan menatap orang itu. Orang tersebut sedang duduk di tangga sambil menatap [Name] balik, "Rin... "

[Name] mematikan PSP-nya lalu menghampiri Suna yang duduk disana dan berdiri di depan orang yang sedang duduk itu. Karena tinggi [Name] yang lebih pendek dari Suna membuat wajah mereka bersejajar. Suna mengangkat tangannya dan mengusap kepala [Name]. Setelah cukup lama, Suna belum menghentikan pergerakan tangannya, hal itu membuat [Name] memegang tangan orang yang mengusap kepalanya untuk berhenti dan bertanya, "Kau sedang sedih?" Suna juga ragu, "Entahlah... aku... "

"Kau tidak bareng yang lain?" [Name] mengganti pertanyaannya.

"Sepertinya mereka lagi frustrasi... " balas Suna.

"Kau tidak?" tanya [Name] lagi.

"Entahlah... aku hanya kesal... mungkin," jawab Suna, menimbulkan pertanyaan di benak [Name], 'Bukannya itu frustrasi?'

"Jadi... kenapa kau duduk disini?" tanya [Name] lagi sambil duduk di anak tangga. Suna menatap kosong, "Entahlah."

'Lah... ' batin [Name].

"Ngomong ngomong... kau ngapain disini?" tanya Suna melihat [Name] yang sedang memainkan PSPnya dan duduk disampingnya.

"Menemani orang yang sedang frustrasi," jawab [Name] tanpa melihat ke arah Suna.

"Menemani? Siapa? Aku?" tanya Suna lagi.

"Ya, kau tau? Saat orang sedang frustrasi ada baiknya ditemani seseorang," ucap [Name].

'Karena sendirian saat frustrasi itu menyakitkan... ' batin [Name], walaupun sekarang dia sudah jadi terbiasa sendiri, bahkan lebih memilih untuk menyendiri.

"Tapi aku tidak berpikir aku sedang frustrasi," balas Suna.

"Yasudah, aku pergi dulu kalau begitu," pamit [Name] sambil berdiri, dan berniat untuk berjalan pergi tapi pergelangan tangannya ditahan oleh Suna membuatnya berdiri di tempat.

"Katanya kau tidak frustrasi?" tanya [Name] sambil menatapnya.

"Lupakan... sepertinya aku sedang frustrasi," ucap Suna. [Name] kembali duduk di anak tangga lagi,'Jadi dia ini frustrasi atau tidak?'

"Jadi apa yang akan kau lakukan untuk menghilangkan rasa frustrasiku?" tanya Suna.

"Entahlah... apa yang mau kau lakukan?" tanya [Name] balik.

"Mungkin... jalan jalan... ?" balas Suna sambil berdiri.

'Hah? Bukannya dia orang yang mageran ya?' batin [Name], walaupun heran [Name] tetap ikut mengekori sang kakak kelas, "Kemana?"

"Tidak tau... ikuti saja," balas Suna sambil berjalan tanpa arah, dia membiarkan kakinya untuk membawanya kemanapun dan tentunya diikuti oleh [Name].

🏐🏐🏐

Dan disini mereka berdiri, di depan stand souvenir.

"Jadi... kenapa kita disini?" tanya [Name].

"Tanya pada kakiku," balas Suna sambil melihat lihat kaos kaos yang dipajang di dinding.

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderWhere stories live. Discover now