Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).Peace out✌
🏐🏐🏐
Karena masih ada waktu sebelum kembali ke penginapan, [Name] pergi ke toilet terlebih dahulu, sendirian. Dalam perjalanan kembali, dia menaiki tangga sambil memainkan PSP-nya. Kemudian [Name] merasakan kehadiran seseorang di atas membuat dia mendongakkan kepalanya dan menatap orang itu. Orang tersebut sedang duduk di tangga sambil menatap [Name] balik, "Rin... "
[Name] mematikan PSP-nya lalu menghampiri Suna yang duduk disana dan berdiri di depan orang yang sedang duduk itu. Karena tinggi [Name] yang lebih pendek dari Suna membuat wajah mereka bersejajar. Suna mengangkat tangannya dan mengusap kepala [Name]. Setelah cukup lama, Suna belum menghentikan pergerakan tangannya, hal itu membuat [Name] memegang tangan orang yang mengusap kepalanya untuk berhenti dan bertanya, "Kau sedang sedih?" Suna juga ragu, "Entahlah... aku... "
"Kau tidak bareng yang lain?" [Name] mengganti pertanyaannya.
"Sepertinya mereka lagi frustrasi... " balas Suna.
"Kau tidak?" tanya [Name] lagi.
"Entahlah... aku hanya kesal... mungkin," jawab Suna, menimbulkan pertanyaan di benak [Name], 'Bukannya itu frustrasi?'
"Jadi... kenapa kau duduk disini?" tanya [Name] lagi sambil duduk di anak tangga. Suna menatap kosong, "Entahlah."
'Lah... ' batin [Name].
"Ngomong ngomong... kau ngapain disini?" tanya Suna melihat [Name] yang sedang memainkan PSPnya dan duduk disampingnya.
"Menemani orang yang sedang frustrasi," jawab [Name] tanpa melihat ke arah Suna.
"Menemani? Siapa? Aku?" tanya Suna lagi.
"Ya, kau tau? Saat orang sedang frustrasi ada baiknya ditemani seseorang," ucap [Name].
'Karena sendirian saat frustrasi itu menyakitkan... ' batin [Name], walaupun sekarang dia sudah jadi terbiasa sendiri, bahkan lebih memilih untuk menyendiri.
"Tapi aku tidak berpikir aku sedang frustrasi," balas Suna.
"Yasudah, aku pergi dulu kalau begitu," pamit [Name] sambil berdiri, dan berniat untuk berjalan pergi tapi pergelangan tangannya ditahan oleh Suna membuatnya berdiri di tempat.
"Katanya kau tidak frustrasi?" tanya [Name] sambil menatapnya.
"Lupakan... sepertinya aku sedang frustrasi," ucap Suna. [Name] kembali duduk di anak tangga lagi,'Jadi dia ini frustrasi atau tidak?'
"Jadi apa yang akan kau lakukan untuk menghilangkan rasa frustrasiku?" tanya Suna.
"Entahlah... apa yang mau kau lakukan?" tanya [Name] balik.
"Mungkin... jalan jalan... ?" balas Suna sambil berdiri.
'Hah? Bukannya dia orang yang mageran ya?' batin [Name], walaupun heran [Name] tetap ikut mengekori sang kakak kelas, "Kemana?"
"Tidak tau... ikuti saja," balas Suna sambil berjalan tanpa arah, dia membiarkan kakinya untuk membawanya kemanapun dan tentunya diikuti oleh [Name].
🏐🏐🏐
Dan disini mereka berdiri, di depan stand souvenir.
"Jadi... kenapa kita disini?" tanya [Name].
"Tanya pada kakiku," balas Suna sambil melihat lihat kaos kaos yang dipajang di dinding.
![](https://img.wattpad.com/cover/261837062-288-k499180.jpg)
YOU ARE READING
Masa Lalu || Haikyuu x Reader
FanfictionTentang [Name] dan bagaimana ia melepaskan masa lalu yang menyakitinya. 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖 𝒙 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (Ga jago bkin desc) Characters from Haikyuu!! {Kecuali [Name] dn bbrp karakter} © Haruichi Furudate Sensei (Haikyuu) © All Rights Reserved Bisa j...