#60 - Just A Normal Meeting

1.1K 194 25
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Di penginapan, mereka melakukan meeting untuk lawan mereka besok, Inarizaki. Ryota sedang pergi untuk 'urusan kerja' katanya.

"Terima kasih untuk kerja keras kalian hari ini," ucap Takeda-Sensei.

"Aku yakin kalian sudah mulai memikirkan soal hari esok. Tapi, izinkan aku untuk mengatakan ini..." tambahnya lagi. Takeda Sensei tersenyum, "Selamat atas kemenangan penting kalian di tingkat nasional ini."

"Yey!" ucap Hinata dan Nishinoya bersemangat. Kiyoko dan [Name] bertepuk tangan.

"Yosh, sekarang diskusi soal besok." sambung Ukai-san. Ekspresi mereka langsung menegang.

"Begitulah... kenyataannya ga pernah berubah... " ujar pelatih mereka.

"Jadi kita akan bertanding melawan tim yang menduduki peringkat dua dalam Inter-high tahun ini. Perwakilan dari Hyogo, Sekolah Inarizaki," lanjut Ukai-san, "Yah... itu loh... bisa dibilang mereka tim unggulan."

"Pertama, si pencetak poin mereka, yaitu si nomor 4, Ojiro Aran. Dia punya kekuatan dan tinggi badan, sama halnya seperti Bokuto dari Fukurodani. Dia pemain yang kemampuannya tiga pencetak poin terbaik di Jepang. Dan juga saat di lapangan, kemampuannya jauh melebihi data. Sama seperti kita melawan Ushiwaka, kalian selalu berpikir menghentikannya dan mendapatkan bola, kita akan menghadapinya dengan pertahanan total," jelas Ukai-san.

"Lalu, ada pemain middle blocker, si nomor 10, Suna Rintarou, tingginya memang lebih pendek dari middle blocker yang biasanya, tapi instingnya lah yang patut diperhitungkan. Pastikan kalian mengawasinya saat dia berniat melakukan serangan. Dia pasti dengan mudah terbiasa dengan serangan cepat kita, pastikan kalian memanfaatkan celah saat kalian melakukan penyerangan," jelas Ukai-san lagi.

'185 cm dibilang pendek?' batin [Name]. Jadi berapa baru dihitung tinggi?

"Ojiro dan Suna adalah senjata utama Inarizaki," tambah Ukai-san.

"Tapi yang paling merepotkan kita adalah pemain yang bisa mengeluarkan potensi terbaik para spiker termasuk dua senjata tadi, setter, Miya Atsumu," ucap Ukai-san.

"Kageyama dan [Name] mungkin sudah bertemu dengannya di pelatihan tim muda Jepang," ucapnya lagi.

"Ya," jawab Kageyama. Sementara [Name] membatin, 'Dia pernah jadi tetanggaku malah.'

"Orang itu dijuluki setter nomor satu... " ucap Sugawara yang menatap Atsumu di layar kaca.

"Sepertinya, bola yang dia umpankan seolah bisa membuat kemampuan para spiker meningkat. Jujur saja, bola yang dia umpankan sangat muda dipukul. Sangat konsisten dan tidak pernah goyah," ujar Kageyama yang setuju dengan pernyataan Ukai-san.

"Kageyama sampai bilang begitu?" ujar Tanaka terkejut.

"Yang berbahaya darinya bukan hanya set-up nya... " ucap Ukai-san lagi.

"Servisnya," sahut Kageyama. Ukai-san mengangguk setuju dengan pernyataan Kageyama.

"Miya-san adalah pengguna dua jenis servis, yaitu spike server dan jump floater," ucap Kageyama lagi.

"Yang mana yang akan dia gunakan, kita tidak akan tahu sampai saat saat terakhir ya... " ujar Nishinoya. Tanaka menyahut, "Berarti akan sulit untuk mengatur formasi penerimaan bolanya, ya."

"Kudengar dia mendapatkan penghargaan servis terbaik tingkat SMP dan SMA," ucap Kageyama, menambah informasi mereka.

"Aku tak ingin mengetahui informasi itu," balas Asahi, menolak informasi dari Kageyama. Kageyama menatap sebelum meminta maaf.

"Tim pertama dan kedua terkuat di tingkat nasional... jadi kita berkesempatan menghadapi keduanya ya?" tanya Hinata bersemangat. Semuanya menatap terkejut kepada Hinata, kecuali Tsukishima dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

"Itu pun kalau seed nomor satu, Itachiyama, bisa sampai final. Kita di blok yang berbeda dengan mereka," sanggah Kageyama.

"Ooo, begitu ya," balas Hinata. Kemudian dia berpikir sebentar sebelum berseru lagi, "Berarti kalau ada yang mengalahkan Itachiyama, berarti mereka nomor satu dong!"

"Begitu ya... " balas Kageyama. Kageyama menatap lagi, dia terlihat bingung, sebelum mengulang "Begitu ya?"

"Aku tak habis pikir... aku benar benar tak habis pikir... " Sugawara memegang kepalanya. Pusing dengan kelakuan timnya.

"Kenapa kalian segitu PD-nya?" tanya Sugawara. Hinata dan Kageyama sama sama menatap bingung Sugawara.

"Umm... " gumam [Name].

"Ada apa [Name]-chan?" tanya Kiyoko yang ada di dekat [Name] dan mendengar gumamannya.

"Apa kau ingin bicara sesuatu [Name]?" tanya Ukai-san.

"Aku tidak tau ini berguna atau tidak, tapi... kalian bisa tau Tsum-maksudku Atsumu-san akan melakukan servis apa," ucap [Name].

"Perhatikan langkahnya saja," tambah [Name] lagi.

"Langkah...?" tanya Ukai-san. Ukai-san memperhatikan layar lagi dan akhirnya mengerti dengan maksud [Name], walaupun masih ragu.

"Maksudmu... Atsumu akan melakukan 4 langkah dari garis akhir untuk jump floater dan kalau dia akan melakukan spike serve dia akan berjalan 6 langkah?" tanya Ukai-san untuk memastikan.

"Ya, dan juga Miya-san perlu ketenangan total selama servisnya, kalau tidak dia akan kehilangan konsentrasinya," ucap [Name] lagi.

'Dan juga dia galak kalau diganggu,' tambah [Name] dalam hati.

🏐🏐🏐

Setelah mereka selesai meeting, [Name] memainkan PSP nya, setelah salah satu levelnya selesai, [Name] membuka tasnya dan mencari pocky, tapi pocky nya tidak ada. [Name] menoleh dan menatap kakaknya yang baru saja datang, membuat yang ditatap menoleh dan menatap balik, "Apa?"

"Ryo... kau mencuri pocky ku?" tanya [Name] menatap Ryota dengan tatapan tajamnya.

"Ehe." Ryota mencoba untuk sok imut. Gadis itu menatap kesal, "Mau ku tonjok?"

"Padahal Haya yang dulu lebih lucu," ujarnya Ryota menggeleng gelengkan kepalanya, pura pura kecewa. [Name] menatap kesal, "Kita lakukan 'itu'. Sekarang."

"Eh? Sekarang? Sudah malam loh," balas si kakak. [Name] mendelik sambil menarik kakaknya, "Iya. Sekarang."

🏐🏐🏐

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Aku mikirin ending dri crita ini kan, trus aku dilema, ENDINGNYA [Name] SAMA SIAPA ANJRIT, apa kubikin kali mati aja ya? Biar ga ada yg dapet + aku ga stress, win win solution yes? AKU TU GABISA DIGINIIN MAS, PILIHAN MU SULIT!

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderWhere stories live. Discover now