Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).Peace out✌
🏐🏐🏐
Setelah percakapan itu, setiap [Name] lewat, Kenma pasti menatapnya dengan tatapan sendu, karena itu dia terus menghindari si rambut pudding itu, 'Tuh kan... beneran merepotkan.'
"[Name]-san, kenapa Kenma selalu memperhatikanmu?" tanya Hinata yang sadar kalau Kenma terus memperhatikan manajernya itu.
"Itu... entahlah. Aku tidak tau," balas [Name], pura pura tidak tau. [Name] kembali melanjutkan aktivitasnya, memberikan air kepada anggota tim lain.
"Lalu [Name]-san, kenapa kau tidak pernah tersenyum?" tanya Hinata polos.
"Eh? Itu..." [Name] menggantung kalimat nya, mencari alasan yang pas.
"Iya, [Name] kenapa kau tidak pernah tersenyum? Padahal dulu kau selalu tersenyum, sampai maksa orang lagi." timpal Tsukishima. [Name] menatap Tsukishima sengit dan dibalas dengan seringaian menyebalkan khasnya itu.
"Karena ada dia," dusta [Name] sambil menunjuk Tsukishima, lalu dia kabur lagi.
🏐🏐🏐
Karena ini jam istirahat, [Name] sudah menyiapkan handuk, minuman, dan keperluan lainnya, cuacanya hari ini sangat panas, jadi sekarang dia sedang meneduh di bawah pohon, sendirian, sampai Kuroo berjalan mendekatinya, "Panas ya?"
[Name] menoleh ke arah pria itu lalu mengangguk, "Kau ngapain disini?"
"Entahlah, menemani orang yang sedang kabur dari Kenma mungkin," balas Kuroo menaikkan kedua bahunya. [Name] tersentak, orang yang dimaksud adalah dirinya, "Kenma memberitahumu?"
"Tentu saja tidak, semua orang bisa melihatnya. Kau menghindarinya," balas Kuroo sambil menggeleng.
"Terlalu jelas ya?" tanya [Name], dan dibalas dengan Kuroo yang mengangguk sambil meminum minumannya. [Name] merogoh saku celananya, mengambil sebuah karet rambut. Tangannya bergerak menyatukan semua helaian rambutnya, mengekspos leher jenjangnya, tapi terhenti karena Kuroo menahan pergerakan tangannya, "Jangan ikat rambutmu."
"Kenapa? Ini panas," balas [Name] melepaskan diri dari tangan Kuroo.
Kuroo berjalan mendekat, melingkarkan tangannya di pinggang [Name], "Lepas, panas."
"Jangan ikat rambutmu," ucapnya lagi.
"Kenapa? Sana, jangan dekat dekat, panas." keluh [Name], mencoba mendorong Kuroo.
Pria itu mendekatkan kepalanya ke leher [Name] dan mencium leher itu, memberikan 'hickey' alias cupang, "Agh, apa yang kau la-ahn-kukan? Lepas, geli."
"Geli, aku bukan makanan. Jangan cium cium, untung tidak ku tendang, sana." [Name] sama sekali tidak sadar ada tanda merah di lehernya.
"Are? [Name], lehermu kenapa ada merah merah?" tanya Kuroo sambil berjalan mundur, menunjuk tanda yang baru saja dibuatnya, dia yakin [Name] tidak akan tahu apa itu. (AKU MERASA TERNODAI WKWKWK)
[Name] menatap bingung, lalu dia mengeluarkan handphonenya, dan mengarahkannya ke lehernya, ada tanda merah. Dia menggosok tanda merah itu, tapi tidak hilang, "Ih, ini apaan?"
YOU ARE READING
Masa Lalu || Haikyuu x Reader
FanfictionTentang [Name] dan bagaimana ia melepaskan masa lalu yang menyakitinya. 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖 𝒙 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (Ga jago bkin desc) Characters from Haikyuu!! {Kecuali [Name] dn bbrp karakter} © Haruichi Furudate Sensei (Haikyuu) © All Rights Reserved Bisa j...