#51 - Day 4 dengan Para Maniak

1.5K 229 27
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Hari keempat, sama seperti hari sebelumnya, [Name] melatih, membereskan peralatan lalu bersantai di gym, sendirian. Niatnya begitu, tapi sayangnya... si maniak kebersihan mendatanginya lagi, "Kali ini ada apa?"

"Hayashi, ayo main voli," ajak si maniak kebersihan. [Name] langsung mengalihkan pandangannya ke arah Sakusa, tatapannya dipenuhi kebingungan, "Kau lagi sakit ya?"

"Tidak, tidak mungkin aku sakit," balasnya, benar juga.

"Ayo, cepat turun," titah Sakusa. [Name] menutup matanya, "Aku malas, capek."

"Kalau kau mau main voli, aku akan membelikanmu pocky kesukaanmu," tawar Sakusa. Seketika [Name] langsung membuka matanya lagi, "Deal!"

Dengan cepat, [Name] langsung setuju dengan penawaran itu, kapanlagi Sakusa akan membelikannya pocky?

"Kita ke minimarket sekarang. Cepat ambil jaketmu," titahnya, [Name] langsung berlari ke arah kamarnya, dalam perjalanan dia bertemu dengan Atsumu.

"[Name]-chan, jangan lari lari," tegurnya.

"Hai, Tsumu." sapa [Name], lalu dia berniat melanjutkan perjalanannya tapi sayangnya dia ditahan, "[Name]-chan, kau mau kemana?"

"Mau mengambil jaketku," balas [Name].

"Kau mau keluar?" tanya Atsumu lagi.

"Iya," balas [Name] sambil mengangguk.

Mungkin karena [Name] terlalu lama, Sakusa mencarinya, dia menatap Atsumu yang menahan tangan [Name], "Hayashi, cepat."

"Tunggu, Sakusan!" sahut [Name] yang menoleh ke belakang dan melihat Sakusa sedang berdiri menunggunya.

"Tsumu, nanti saja," ucap [Name], lalu dia melepaskan diri dari Atsumu dan berlari ke kamarnya lagi, sementara Atsumu malah mendekati Sakusa, "Jangan dekat dekat denganku, kuman."

"Sakusa! Ah, terlalu panjang, bagaimana kalau aku memanggilmu 'Omi'?" Atsumu bertanya sambil perlahan mendekati Sakusa, mengabaikan hinaan 'kuman' itu. Sakusa mengernyit, apa dia menguping pembicaraannya dengan [Name] kemarin? Setelah beberapa saat kemudian, dia baru menolak, "Tidak, jangan panggil aku 'Omi'."

"Omi-kun, kau mau membawa [Name]-chan kemana?" tanya Atsumu, mengabaikan lagi apa yang dikatakan orang yang ada di depannya ini, mengabaikan penolakan Sakusa.

"Ke minimarket," balasnya, malas untuk membantah.

"Sakusan, ayo," ajak [Name] yang sudah kembali dengan jaket yang terpasang di tubuhnya. [Name] mengalihkan pandangannya ke arah Atsumu yang terlihat sedang cengar cengir, "Kau mau ikut Tsumu?"

"Jangan mengajaknya bodoh," ucap Sakusa, memukul pelan kepala [Name] dengan botol hand sanitizer, membuat [Name] mengaduh kesakitan, "Sakit hoi."

"Aku ikut, [Name]-chan," sahut Atsumu. [Name] menatap Sakusa dengan tatapan 'Boleh kan?' membuat Sakusa menghela napas lalu berkata, "Yasudah."

Singkat cerita, [Name] pergi ke minimarket bersama dengan Sakusa, Atsumu, Kageyama, Hoshiumi, dan Komori. Kenapa mereka bisa ikut? [Name] mengajak orang orang dia temui di tengah jalan sementara Sakusa hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Sesampainya disana, [Name] mengikuti Sakusa yang mengambil banyak sekali alat alat kebersihan, ada hand sanitizer, masker, sabun, sarung tangan, baygon, botol spray, dan banyak lagi.

"Alat alat kebersihan itu banyak sekali, Sakusan," komentar [Name] menatap keranjang belanjaan Sakusa. Bukan Sakusa yang membalas komentar [Name] melainkan Komori, "Segitu masih sedikit."

"Benar juga, kau masih menyimpan persedian alat alat semacam itu di rumahmu kan?" tanya [Name]. Bukannya menjawab, Sakusa malah menyuruhnya, "Diam, sana cari pockymu."

[Name] mengangguk lalu mencari pockynya di bagian makanan ringan, dia mengambil beberapa kotak pocky rasa kesukaannya dan kembali ke Sakusa.

"Ki-chan, aku mau yang ini," ucap [Name] sambil menunjukkan pocky dengan rasa kesukaannya. Sakusa tersenyum tipis di balik maskernya, [Name] hanya memanggilnya 'Ki-chan' ketika dia sedang senang, hanya dengan membelikan dia pocky, gadis ini sudah senang? Mirip sekali seperti anak kecil.

Setelah itu, mereka membayar barang belanjaan masing masing, Hoshiumi membeli keripik udang, Kageyama membeli susu dan yoghurt, sementara Komori dan Atsumu tidak membeli apapun.

"[Name]-chan, kau tidak mau membeli susu?" tanya Atsumu. [Name] tidak mengalihkan pandangannya dari orang yang di depannya, "Untuk?"

"Untuk menambah tinggimu," balas Atsumu. [Name] mengangkat tangannya sambil melirik tajam Atsumu, "Mau ku tampar?"

"Wah, seram," ledek Atsumu, [Name] hanya memutar bola matanya malas.

Sepulangnya mereka ke tempat latihan, Sakusa dan [Name] langsung berjalan ke arah gym, tapi entah kenapa keempat makhluk itu mengikuti mereka.

"Kenapa mereka mengikuti kita?" bisik [Name].

"Biarkan saja," balas Sakusa cuek.

"Kalian mau kemana? Arah kamar bukan kesana loh," ujar Komori mengingatkan, seingatnya itu ke arah gym. Sakusa dan [Name] masih berjalan di depan mereka, "Gym."

"Untuk?" tanya Hoshiumi. Kini [Name] yang membalas, "Main."

"Main apa?" tanya Atsumu. Gadis itu mengernyit, selain voli emangnya ada yang bisa dilakukan? Tidak ada kan? Pertanyaan yang sangat aneh, "Voli lah. Main apalagi?"

"Tumben [Name]-san mau main voli," komentar Kageyama, di Karasuno, [Name] sangat malas untuk bermain bahkan sudah diajak oleh Tsukishima pun dia tetap tidak mau dan alasannya bermacam macam.

"Dia menyogokku," balas [Name] sambil menunjuk Sakusa. Komori menyahut sambil menggaruk, "Ah, pantas saja Sakusa membayar pockymu."

"Aku akan izin ke pelatih dulu, Sakusan," izin [Name] lalu dia berpisah menuju ke ruangan para pelatih. Ketika [Name] sudah kembali dan sekarang berada di gym, dia malah menatap bingung, "Kenapa ada mereka?"

"Mereka bilang mau ikut," ucap Sakusa. Dia tidak akan bertanya kenapa Sakusa membiarkan mereka ikut, karena dia sudah bisa menebak jawabannya.

"Kita hanya bisa main sampai jam setengah 12, kalian butuh istirahat," ujar [Name], menyalakan alarm jam setengah 12. Hoshiumi menatap [Name] yang berjalan ke arah papan skor, "Kau jadi wasit [Name]-san?"

"Hm? Tidak, aku pemain," sahut [Name], lalu dia melepaskan jaketnya dan meletakkan handphonenya di dalam saku jaketnya.

"Bagaimana dengan timnya?" tanya Komori menatap [Name] yang mendekat ke arah mereka.

"Terserah," sahut [Name].

"Bebas," sahut Sakusa. Diikuti dengan Atsumu, "Bebas~"

"Tolong jangan jawab bebas juga," pinta Komori menatap Kageyama dan Hoshiumi.

"Bebas."

"Bebas."

🏐🏐🏐

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ