#61 - 'Itu'?

1.1K 199 56
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Karena yang lain penasaran apa maksud dari 'Itu' jadi mereka semua mengikuti [Name] yang menyeret kakaknya ke belakang, "Disini? Emangnya cukup?"

"Disini cukup luas," balas [Name] yang melakukan sedikit pemanasan begitu juga dengan Ryota.

"Em... kalian mau ngapain?" tanya Hinata, membuat satu tim Karasuno membatin bersamaan, 'Dia menanyakannya!'

"Lihat saja dulu," balas Ryota yang masih menatap [Name] yang pemanasan.

"Jadi? Apa taruhannya?" tanya Ryota kepada [Name] yang sudah berdiri di depannya, membuat gadis itu menaikkan sebelah alisnya "Mau pake taruhan?"

"Ya dong, biar seru," balasnya lagi.

"Menang, pocky satu dus," ucap [Name], yang direspon dengan anggukan oleh Ryota, "Diabetes kau lama lama." (Mksudnya tu klo si [Name] menang dia mau pocky satu dus)

"Kau?" tanya [Name] balik. Ryota berpikir sejenak sebelum menjawab, "Hmm... kalau aku menang, kau panggil aku dengan sebutan kakak, bagaimana?"

'Kalau Karma disini pasti aku akan dipanggil siscon.' Ryota mengalihkan pandangannya ke arah lain sebelum kembali menatap [Name] yang terlihat tidak suka, dengan ketus, adiknya membalas, "Tch... selalu saja itu."

"Salah sendiri kau jarang memanggilku seperti itu," balas Ryota, ya di Indonesia dia memang pernah memanggilnya dengan 'kakak' tapi itu sangat jarang! Bahkan bisa dihitung dengan jari, padahal sejak dulu dia memanggilnya dengan 'kakak', kenapa sekarang tidak? Ryota menangis dalam hati, 'Adikku kejam~'

Sementara [Name] sedang perang batin antara menerima atau tidak, "Merepotkan."

"Kalau begitu ayo mulai," ucap Ryota. [Name] hanya mengangguk dan menyalakan timer hitungan mundur.

1... 2... 3... Go...

Ryota memulai permainannya dengan maju mendekati [Name] dan mencoba untuk meraih tangannya, sayangnya [Name] menghindar dan melompat mundur. Sekarang [Name] yang berusaha meraih tangan Ryota tapi sayangnya dia berlari menjauh untuk menghindarinya. Karena Ryota menjauh [Name] juga ikut berjalan mundur, menjauh.

"Hora hora ayo sini mendekat," ucap Ryota menggoyangkan tangannya, menyuruh [Name] untuk mendekat. [Name] yang masih berdiri di tempatnya mengernyit lalu berkomentar, "Kau seperti pedofil saja."

"Hatiku sakit mendengar komentar mu itu," ucap Ryota sambil memegang dadanya, dramatis.

"Lebay," balas [Name].

"Kalau kau tidak mau mendekat, biar aku saja!" Ryota berlari mendekati [Name] yang berusaha untuk berlari menjauh tapi sayangnya kecepatan [Name] kalah dengan Ryota sehingga Ryota berhasil menyentuh [Name]. Sehingga permainan ini diakhiri dengan kemenangan Ryota.

"Masih terlalu cepat untukmu Haya," ejek Ryota dengan seringaian kemenangan. [Name] menatapnya lalu mendecih kesal.

"Mana? Hadiah kemenanganku," pinta Ryota. [Name] menatapnya lalu menghela napas, dia menunduk, kemudian dia mendongak lagi dan menghela napas lagi.

"Hoi. Cepat."

"Ka-kakak."

"Aww, kenapa malu malu?" [Name] menginjak kaki Ryota lalu kabur dengan masuk ke dalam penginapan yang tentunya di ikuti oleh si kakak, "Haya, jangan kabur dong."

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderWhere stories live. Discover now