Alis Devan terangkat, seingat nya ia tak punya teman sama sekali.

"tunggu disini, jaga dia. Jangan sampai kabur."

Setelah mengatakan itu Devan berjalan ke bawah, matanya menatap sosok sebayanya yang tengah duduk membelakanginya.

Devan mendekat, sedikit kaget mendapati Raja duduk santai di depannya.

Tanpa berkata apa-apa Devan langsung menarik kerah baju Raja hingga lelaki itu berdiri.

Di tatapnya Raja dengan tajam, sungguh Devan ingin melenyapkan Raja saat ini juga.

"lepasin gue, Bajingan!" Raja mencoba menghempaskan tangan Devan. Namun sialnya tenaga lelaki itu lebih kuat darinya.

"mau mati lo? " Devan berkata dengan nada menahan amarah. Saat melihat wajah Raja ia jadi teringat kejadian malam itu.

Amarahnya seketika naik drastis, Devan mendorong tubuh Raja hingga lelaki itu terhempas dengan kepala terbentur meja.

"bangsat!" Raja langsung bangkit, meninju wajah Devan dengan kesal. Namun Raja semakin kesal karena Devan malah terkekeh saat darah mengucur di lubang hidungnya.

Lelaki itu menatap Raja dengan senyum aneh.

"Lo kemanain Zara, Bajingan!" Raja berteriak emosi.

"Zara punya gue, dimana pun dia sekarang, itu urusan gue." Devan berkata santai, tangannya menyeka darah yang mengucur.

"Balikin dia anjing!" Raja yang sudah di sulut emosi kembali menerjang Devan dengan pukulan yang berkali-kali di layangkan.

Devan tertawa dengan keras, rasa sakit yang Raja berikan tak ada apa-apanya baginya. Ia sudah terbiasa dengan luka.

"Devan!"

Pergerakan Raja terhenti, ia menoleh ke arah tangga. Di sana Zara berdiri dengan kondisi mengenaskan. Tubuh gadis itu semakin kurus dengan lebam di mana-mana.

Hati Raja sakit melihat hal tersebut, ia bangkit dari tubuh Devan. Berjalan menghampiri Zara di tangga.

"Ja, jangan kesini." Zara berkata parau, langkahnya mundur saat Raja mendekat.

"Ra, pulang sama gue ya? Gue bakal memperlakuin lo dengan baik." Raja berkata tulus, langkahnya masih berjalan mendekat.

Zara menggeleng, ia menatap Devan yang juga mendekat dengan senyum yang terpampang, tangannya memegang Vas bunga.

Tinggal beberapa langkah lagi untuk Raja sampai, lelaki itu menampilkan senyum hangat, Zara sempat terenyuh melihatnya.

Namun sampai akhirnya Devan berlari ke arah Raja dengan Vas bunga yang membentur belakang kepala cowok itu dengan keras.

Brak!

"RAJA!!"

####

Devan tak urung menghentikan kegiatanya meski Zara berteriak histeris. Tangan lelaki itu masih setia mengenggelamkan kepala Zara ke dalam kolam.

Saat kepala gadis itu muncul di permukaan Devan sengaja membiarkannya menarik nafas banyak-banyak kemudian kembali menenggelamkannya ke dalam air.

Ia tak akan puas sebelum Zara meminta ampun.

Zara kembali ke permukaan, gadis itu menatap Devan dengan mata yang memerah.

Zara menyesal tadi telah menghampiri Raja yang tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengotori lantai, Zara menyesal telah menaikan kepala Raja ke dalam pangkuannya, menepuk pipi lelaki itu agar sadar.

ObsessionWhere stories live. Discover now