50. Arzos

242 26 3
                                    

DUARRRRR!!!

Dentuman itu berbunyi keras bersamaan sambaran api yang menyala sangat besar dan tinggi membakar tempat itu.

"Syaqueena?"Arzos terbahak.

"Bedebah! Serahin kakak ipar gue! Lo sekap dia dimana setan!"teriak Queen.

Mereka sama-sama terbatuk karena asap ledakan bom. Arzos yang terluka cukup parah pun tersenyum menyeringai.

"Dari pada kau memikirkannya, lebih baik pikirkan bagaimana caranya kau akan melindungi kakakmu."

"Apa maksud lo!?"

Arzos menyeringai devils. Belum sempat mengejarnya, bawahan Arzos yang lain menyerang Queen. Alhasil Arzos berhasil kabur, sedangkan Queen bertarung sengit.

Queen memegang perutnya yang nyeri karena sakit. Ini semua karena ia kelelahan mengakibatkan perutnya kesakitan. Belum lagi tangannya yang terluka dan perih. Tapi demi menyelamatkan sahabat sekaligus kakak iparnya, dan juga demi bayinya, Queen harus bertahan, bukan?

Ugh...

15 menit Queen berhasil mengalahkan mereka. Berlari menyelusuk seluruh sudut mencari Alisa.

"

Al, lo dimana....?"

Handphone Queen berdering. Ia langsung mengangkatnya cepat.

"Kenapa Pasya?"tanyanya dengan nada lemas.

"Queen! Kita semua di jebak!"

"Dijebak? Apa maksud lo di jebak?"

"Alisa. Alisa udah ketemu. Dia lagi di bawa sama anak-anak, kandungannya dalam kontraksi. Dan..."

"Dan apa?!"

"Saquina, kakak lo menghilang! Bintang dan yang lain di serang. Ada penghianat di antara teman-teman suami lo! Kecuali gue. Lo harus segera keluar dari tempat itu!"

Deg.

Handphone itu terjatuh. Saking syoknya Queen kembali meringis merasakan perutnya sakit luar biasa.

Aghhhh...

"Queen!"

Queen menoleh, bersamaan itu matanya membola hebat.

"De--Devan?!"

Tiba-tiba Devan berlari dan memeluknya erat. Bersamaan itu Laksa dkk muncul, membuat keadaan menjadi rumit.

Laksa yang melihat istrinya di peluk oleh Devan, saudara tiri sekaligus mantan kekasih istrinya merasakan gejolak emosi dalam dirinya. Namun bukan Laksa kalau ia tidak bisa menahan kesabarannya.

"Queen, Queen gue kangen Queen, gue takut hiks. Gue takut gak bisa lihat lo lagi Queen..."

"Maaf, maafin gue, maaf...."

Queen mematung diam. Devan kenapa? Cowok itu menangis memeluknya setelah semua yang di lakukannya, apakah ini gila?

Namun, hati Queen ikut merasakan kesedihan terpendam dalam diri cowok itu. Ia bingung, sampai merasakan tubuh Devan gemetar.

Warm me with your love [END]Where stories live. Discover now