34. Di tembak adik kelas

298 39 0
                                    

Beberapa orang memilih tidak masuk sekolah. Beberapa juga memilih masuk hanya untuk melihat mereka dapat kelas apa. Namun untuk geng Queen tidak ada hari yang menarik selain hari seperti ini. Masuk sekolah untuk melihat adik-adik kelas mereka.

"Gue jamin. Bakal ada yang ngalahin kegantengan Laksa dkk,"ujar Andrean bangga.

"Yang ganteng harus jadi adik angkat gue!"tegas Maira heboh.

"Dih. Mana ada yang mau jadi adik angkat lo! Galak melebihi kak Ros,"cibir Fabian.

Alda menunjuk kedepan. "Cop. Itu adik angkat gue! Karena dia dingin dan bakal segera leleh lihat kecantikan gue!"

Queen dkk melirik kesumber suara.

Senyum Queen terbit. "Jelek,"ujarnya bersedekap.

"Minggir-minggir. Gue capek!"katanya mengusir salah satu anggota osis. Dengan santainya duduk dibangku itu membantu Andreas mendaftarkan nama-nama mereka yang segera akan di MOS.

"Astagaaaaaa!!"Queen terhenyak saat seseorang menarik tangannya untuk berdiri tanpa permisi langsung memeluknya.

"Woi! Jauh-jauh dari cewek gue!"Queen menegang bersamaan Laksa memisahkan mereka berdua. Tatapan dinginnya tak bisa di tutupi lagi.

Horor. Semua yang lihat Laksa sudah bisa menebak bahwa dialah cowok paling berpengaruh disekolah. Beberapa adik kelas menggigit bibir saking terpesonanya melihat Laksa. Namun bukan Laksa namanya kalo ramah lingkungan.

"Siapa lu anjing main peluk-peluk cewek orang??"itu suara Bayuan. Jorden merangkul pundak Maira. Alisa dan Agianta entah kemana.

"Ma--maaf kak. Say--saya-"

"Dia adik kelas gue dulu."Jelas Queen cepat. Mata Alda membulat hebat.

"Jadi! Calon adik angkat gue adalah adik kelas lo dulu, Queen?!"hebohnya bertanya.

"Nama gue Arfiandra, kak,"ujarnya ramah. "Gue suka kak Queen dari dulu."Lanjutnya tanpa takut dengan tatapan Laksa.

"Wihhh! Saingan baru nih?"goda Delon merangkul pundak Laksa.

"Eh bekicot. Queen ini juga disukai banyak orang si SMA ini. Jadi buat kita-kita itu bukan hal baru. Cuman, wajar aja sih lo suka dia. Yang gak wajar itu kalo lo mau pacarin dia,"kata Bondan.

"Loh. Gue emang mau pacarin kak Queen. Itu sebabnya gue milih sekolah disini supaya bisa ketemu kak Queen."Jelas Arfiandra membuat orang-orang tercengang.

"Jadi. Kak Queen, lo mau jadi pacar gue?"

Queen menahan senyumnya karena jujur cowok itu tidak berubah dari dulu. Itu juga alasan kenapa Queen menganggap Arfiandra ini salah satu cowok paling berani yang menyatakan perasaannya secara terang-terangan kepada Queen meski sudah tau besar kemungkinannya akan ditolak kesekian kali.

"Yang. Boleh?"ujar Queen melirik Laksa sambilan sok imut menunjukkan ekpresi diwajahnya. Adakah tampang Laksa terbuai? Tentu tidak!

"Oke boleh!"kata Queen bersemangat.

Smirk diwajah Laksa terbit. Ia menarik pinggang gadis itu mendekatkan wajahnya ketelinga Queen. Matanya menatap dingin Arfiandra yang juga ketakutan menatapnya.

"Siap-siap kembar empat pulang nanti,"bisiknya dengan suara lembut namun penuh penekanan. Tubuh Queen menegang seketika. Laksa di ajak bercanda? Kiamat yang ada.

Queen cengengesan. Gila saja kembar empat pikirnya. Tidak boleh! Memikirkannya saja pinggangnya sudah terasa encok.

"Arfiandra ... Adik kelas ku tercinta. Sorry ya? kayaknya lo bakal kecewa lagi deh."Kata Queen bersedih melirik Arfiandra. Padahal ganteng sih. Lugu-lugu polos gitu.

Warm me with your love [END]Where stories live. Discover now