8. Devan

375 44 3
                                    

Vote sama komen ya🙏😊

Tim lama or tim new?

* * * *

Setelah luka yang parah mana bisa aku dan kamu kembali seperti semula.

* * * *

Jam pulang berbunyi Queen berlarian dari kelas melewati koridor, intinya ia harus cepat sampai parkiran. Namun saja kesialan kembali datang menghampiri dia, haruskah dia saling bertabrakan dengan manusia setiap hari, pikirnya.

Gdbrakkk!'

"Aduhh! Sakk-kit..."ringis Queen kala pantatnya mencium lantai lagi. Sepertinya ia dan lantai sangat cocok untuk disatukan, sayang sekali lantai itu tidak memiliki nyawa.

"Berapa kali lagi lo mau kayak gini?"ucap Laksa sengit.

Queen seketika menoleh, ia hanya tersenyum kemudian berdiri tanpa manja, mengibaskan roknya yang kotor karena debu di lantai. Senyumnya mekar dengan sempurna. Kali ini memang salahnya, dia akui, memang karena dia yang begitu ceroboh.

Yatuhan, kenapa kak Laksa lagi sih? Batin Queen.

"Maaf, kak. Queen buru-buru,"ucap Gadis itu. Pertama kalinya membuat Laksa diam. "Kata orang kalo keseringan ketemu itu jodoh kak. Namun, menurut gue kita gak jodoh deh, soalnya pertemuan kita tuh gak estetik banget alias limited edition tau! Hanya kita yang pertemuannya tuh kayak bom nembus bumi gini,"kekeh Queen bicara panjang lebar. Sial, kemarin-kemarin ia sangat jengkel kenapa sekarang menjadi sangat cerewet pikirnya.

Ia menunduk takut kalau Laksa tiba-tiba marah, namun matanya teralih kala seseorang yang begitu ia kenali tengah melintas dikerumunan orang-orang.

"De--Devan!?"ucapnya tersentak.

Laksa mengernyit heran. Devan? Siapa Devan pikirnya. Namun ia masa bodoh saja, ia bergegas mendahului Queen yang tengah mematung.

Queen buru-buru hendak mengejar sumber itu akan tetapi sudah menghilang dari pandanganya. "Gue gak salah 'kan? Itu dia! Gue yakin itu Devan. Tapi kenapa dia disini?"kata Queen terheran-heran.

"Woi, dek!"teriak Agianta di parkiran dengan kesalnya. Pasalnya dari tadi dia udah nungguin.

"Eh, kak Agian?"ujar Queen tersadar.

"Buruan! Lama deh Lo! panas nih gue!"pekik Agianta.

"Ii--iiya kak."bergegas Queen berlari pelan menghampiri Agianta.

"Lo kenapa? Kok pucat gitu mukanya?"heran Agianta.

Queen menggeleng. "Gak. Gak ada kok, ayo pulang!"ucapnya bergegas masuk mobil.

Agianta hanya menatap aneh sekeliling lalu mengedikkan bahunya acuh, masuk ke dalam mobil meninggalkan parkiran bersama Queen.


* * * *

Di meja makan Queen sekeluarga tengah makan siang, hanya ada suara garfu dan sendok yang mengisi suasana. Karena bosan akhirnya Queen buka suara.

Warm me with your love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang