5. CAKEPPP

439 44 7
                                    


"Huhakxbhw.."entahlah tak jelas apa yang Alda ucapkan. Queen langsung melepas bekapan-nya kala mereka tiba dalam kelas.

"Bangke lo ya! Bikin malu gue aja lo,"ketus Queen.

Queen sungguh kesal sekali, namun ia memejamkan mata menetralisir racun dalam dirinya. sabarrr.

"Kenapa Lo Queen?"tanya Maira.

"Tau, udah kayak sapi bertanduk gitu muka nya?"sambung Alisa.

"Setiap Lo masuk kelas wajahnya gitu terus, bosen gue! bisa gak yang cakepan dikit?"ucap Fabian.

"Berisik deh!"sebal Queen. "Dengan gue kayak gini itu udah menambah kecapekan gue tiap hari!"cibirnya.

"Ini nih! Alda tuh kamvret banget deh,"lanjutnya menunjukkan gadis di sampingnya yang tengah membentuk jemari peace.

"Ishh, Queen, jangan marah dong. gue kan bercanda doang ... Hehe...."ucap Alda membujuknya.

"Tenang Da, Queen kan baik hati, Lo gak bakal di pecat dari daftar sahabatnya kok,"kekeh Dafa.

"Betul! Gue aja gak Queen pecat kok, tapi yang perlu Lo lakuin tuh bujuk aja,"sambung Alisa.

Yallah sabarkanlah terus hatikuu menghadapi para setan ini. Batin Queen

"Emang Lo buat dia bt ngapa Da?"tanya Maira kepo.

"Biasa. Gue bilang ke kak Laksa kalo Queen nyimpan foto dia di dalam kamar, terus juga nyimpan biodata kak Aksa. eh, belum sempat tuh gue bilang soal biodata malah dibekap mulut gue."Jelas Alda.

Mereka terkekeh. "Goblok sih."Ucap Maira.

"Eh, serius Lo nyimpan foto sama biodatanya kak Laksa Queen?"tanya Alisa ingin tahu.

"Lo percaya sama dia? Kerumah gue aja dia gak pernah. Baru Lo doang."Ucap Queen jujur. Ya iyalah, Alda tuh ngaco, kenal Laksa aja baru-baru ini.

"Eh, iya-iya. Kok bego gue sekarang, hm?"

Queen hanya menggeleng saja.

"Dahlah, lupain!"ucap Queen lalu duduk di bangkunya.

Beberapa menit guru bahasa Indonesia sudah sampai dikelas mereka.

"Pagi anak-anak."Sapanya.

"Pagi, Bu."Jawab para murid.

"Oh ya, kita absen dulu ya? Dari Absen pertama maju ya, tanda tangan."

"Oke."

Perlahan satu persatu maju menandatangani masing-masing kolom kosong sesuai urutan absen. Selepas itu barulah Bu Sinta membuka sebuah buku panduan, dan menulis di papan tulis.

"Pantun. Ha, pantun?"Dafa membaca judul yang di buat oleh Bu Sinta.

"Oke. Hari ini kita bahas soal pantun ya, ada yang tau apa itu pantun??"

"Tau bu ..."jawab para murid serentak.

"Oke, baiklah, kalau sudah tau kita langsung ke intinya. Disini ada yang bisa mencontohkan pantun sama teman-teman nya??"

"Saya Bu!"Dafa mengangkat tangan tinggi-tinggi. Matanya sudah berbinar indah.

"Ya, kamu silahkan, Dafa."

Warm me with your love [END]Where stories live. Discover now