33. Curiga ditutupi senyuman

299 35 0
                                    

Hari ini ujian, semua murid sudah bersiap-siap dengan duduk gemetar di bangku masing-masing.

Namun bagi Queen ia tidak bisa belajar fokus. Sedari kemarin ia terus memikirkan banyak hal. Terlebih lagi pembicaraan Agianta dan Laksa diruang musik yang sempat di dengar Queen.

"Istri gue bukan cewek bodoh. Karena itu gue gak masalah dia nikah sama gue. And than ... thank. Hadiah lo,"

"Gue takut saat dia tau lo orangnya, lo malah kehilangan dia, Sa."

"Sebelum dia ninggalin gue. Gue bakal buat dia ngandung kembar anak gue. "

Queen menggigit bibirnya melirik kesana-kemari. Ia juga tersenyum saat Alisa terus memperhatikannya. Kali ini sorry Al, lo jadi tersangka yang juga gue curigai. Batin Queen.

Queen mendengar beberapa percakapan antara Laksa dan Agianta kemarin diruang musik. Karena itu, saat Laksa pulang ia menawarkan untuk membuat proyek baby twins.

Laksa ... Kalau pun kamu terlibat dan kak Agianta juga. Aku bakalan ninggalin kamu bahkan ketika mengandung anak kamu sekalipun! Aku akan tetap pergi. Karena sejatinya cinta harus saling terbuka. Tapi kamu, sepertinya terlalu banyak menyimpan rahasia. Dan aku menjadi ragu untuk tetap bertahan sama kamu. Sebenarnya selama ini kita sudah dekat atau memang pura-pura asing? Batin Queen berujar.

"Queen. Nanti nyontek ya?"ujar Dafa mengedipkan matanya genit.

"Otak di pakai! Nyontek aja."Sarkas Andrean.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi bu."Jawab semuanya serempak.

"Sudahkah kalian belajar semalam???"tanya bu Mala.

Ada yang menjawab sudah ada yang menjawab belum. Ada pula yang berdehem pun ada yang hanya diam. Contohnya Queen. Gadis itu cenderung lebih kalem dari biasanya. Biasanya kalau ujian dia yang paling banyak ngoceh dan bertanya ke guru. Kali ini dia acuh seolah tidak tertarik sama sekali berlama-lama di kelas. 

****

Saat mata Queen menoleh ke kiri arah jendela kaca besar. Saat itu pula bola matanya membesar melihat seorang gadis yang terjun bebas melintasinya juga menatapnya penuh kesedihan.

"SALSA?!"Queen langsung memegangi kaca melihat-lihat kebawah.

Semua orang menoleh kearah Queen. Queen berkali-kali meneriaki nama Salsa karena histeris. Kemudian ia langsung berlari dari sana menubruk tubuh beberapa siswa-siswi, menuruni tangga dengan sekuat tenaganya.

Tiba di lokasi Queen langsung mematung menutup mulutnya. Orang-orang sudah berkerumun melihat Salsa yang berdarah.

"Sal! Salsa!"pekik Queen langsung mengangkat tubuh gadis itu kepelukannya. Ia menangis. Meski bagaimanapun rasa bencinya akan kalah dengan rasa perduli nya. Jika dibilang Queen benar-benar membenci Salsa maka itu salah. Justru ia sangat menyayangi sahabat lamanya itu.
"Sal please ... Sal ini gue Queen, hiks, gue mohon bertahan,"cicitnya gemetar.

Maira, Alda, Alisa, dan anak-anak lainnya menutup mulut karena syok.

Salsa tersenyum kecut melirik Queen. "Qu--Queen,"lirihnya dengan suara melemah. "Gu--gue minta maaf ya, sam-ma lo. Gu--gue banyak salah. Gue ... Se--sebenarnya gak benci sama lo, gue ... Uhuk-uhuk!"

"Sal udah. Please lo jangan banyak ngomong. Lo bakal baik-baik aja percaya sama gue,"ujar Queen. "PANGGIL AMBULANCE CEPAT!!"teriaknya kepada semua orang tanpa perduli darah Salsa mengenai seragamnya.

Warm me with your love [END]Where stories live. Discover now