32. Rahasia Laksa & Agianta dkk

276 34 1
                                    

Kejadian kemarin membuat Queen terus merenung di dalam kelas. Alda, Maira dan Alisa mereka sibuk mengganggu Dafa dan Fabian yang tengah konsen mengisi soal matematika. Kadang Fabian berteriak saking kesalnya Maira mengganggu. Sedangkan Queen seolah tidak terusik sedikitpun, ia fokus menatap luar jendela kaca, mencari sebuah ketenangan sambil menatap langit-langit awan.

"Lebih baik tidak tahu dari pada mencari tahu. Atau kamu akan terluka oleh keras kepalamu itu sendiri. "

Pikiran tentang ucapan Laksa semalam membuat Queen menerka-nerka tentang suaminya itu. Bahkan saat bangun tadi pagi pun Laksa sudah dulu ke sekolah meninggalkannya. Alhasil Queen pergi ke sekolah bareng Alisa dan Agianta.

Sedangkan disisi lain Laksa dkk tengah ngumpul di ruang musik. Dimana ruang itu memang sering ditempati mereka.

"Jadi menurut lo Queen curiga sama Agianta?"tanya Jorden sambil mengulum permen kaki. Laksa mengedikkan bahunya acuh.

"Mungkin gue?"jawabnya datar.

Agianta mendengus. "Soal Melani, lo juga yang neror?"tanya Agianta dibalas anggukan kepala oleh Laksa.

"Tadi pagi dia dikabarkan meninggal dikamar mandinya sama pelayan yang ngurus dia. Dan gue rasa Salsa tau lo pelakunya, Sa,"kata Agianta lagi.

Laksa kembali mengangguk.

Bayuan dan Bondan mendekati Agianta dan Laksa.

"Memang pantas dia mati. Lagian dia emang cocok dijadikan umpan,"kekeh Bondan.

"Bukan hanya itu, Bon. Melani tau semua tentang kita, kalau dia bertahan lama rahasia kita akan terbongkar. Dan ya! Tentunya kalian akan kehilangan cewek kalian masing-masing,"ujar Bayuan. "Karena punya cowok pembunuh kayak kita-kita,"katanya lagi terkekeh.

"Sorry. Alisa tau tentang ini, cewek gue gak bakal ninggalin gue,"ujar Agianta percaya diri. "Dan dia gak akan berani."Lanjutnya.

"Lo yakin Alisa bisa jaga rahasia dan gak kasih tau Queen??"tanya Delon melirik Agianta. Agianta mengangguk mengiyakan. "Sebelum Queen bertindak, semua sudah ter'setting sangat rapi. Adik gue yang gak tau apa-apa itu selamanya gak akan pernah tau. Dia bodoh."

Laksa menyeringai. "Lo salah."Katanya membuat semua orang diruangan itu diam menatap fokus kearah leadernya ini. Laksa dari tadi hanya menyimak.

"Justru cepat atau lambat. Rahasia ini akan diketahui juga oleh dia. Jangan lupakan otak cerdik gadis itu. Lagian,"Laksa menjeda kata-katanya menatap tajam kedepan sana. "Istri gue bukan cewek bodoh. Karena itu gue gak masalah dia nikah sama gue. And than ... thank. Hadiah lo,"kata Laksa menyeringai.

* * * *
"

Lepasin gue!"bentak Melani keras membuat Laksa murka.

"Gue bakal lepasin lo asal lo mau minum."Tekannya memberikan segelas bir kepada Melani. Melani menggeleng. "Gue gak bisa minum kak."

"I don't care."Jawab cowok itu dingin. "Kalo lo nolak gue juga nolak buat balikan sama lo!"tekan Laksa. Laksa memaksa Melani meminum vodka setelahnya.

"Kalo lo mau rahasia sebagai jalang lo aman. Turutin perintah gue!"bentak Laksa mencengkram keras rambut coklat milik Melani.

"Ka--kak Laksa mau aku ngapain, hiks??"tanya Melani ketakutan.

"Pura-pura gila di hadapan banyak orang. Dan nge'jalang didepan mata gue sama selingkuhan lo! Kalau gak ... Lo gue bunuh. Mau?"

"Gakk mauu!"Melani menggeleng.

Warm me with your love [END]Where stories live. Discover now