Bonchap #2 - Reja untuk Ae

192 18 2
                                    

Hallooo ... masih ada kah yang nyimpen cerita ini di perpus? Atau di reading list?

Nih gue kembalii membawa bonus chapter

Happy reading yaaww, jangan lupa vote dan komen yang banyak:))

"Ohayooo minna-san." Aeera berteriak ketika baru saja tiba di kelas, gadis itu menyapa semua orang di kelas dengan senyuman cerah secerah matahari pagi.

Sayangnya, sebagai balasan, murid-murid di kelas 11 IPA 3 malah melongo tidak percaya. Termasuk sahabatnya, Syakira, Naswa dan Rere.

"Lo ... lo siapaa, woyy?? Apa lo bidadari yang jatuh dari langit?" Seruan itu berasal dari Kris yang heboh menunjuk-nunjuk Aeera.

Seruan Kris barusan mengundang decakan sebal Syakira. "Leoooo, berani lo nyebut cewek lain bidadari depan gue, hah? Mana yang lo sebut sohib gue pulaaa."

"Ehhh ehhh maap Sak, nggak gitu ayang. Gue nggak maksud sumpah. Cuma lo bidadari di hidup gue, percaya deh."

"Alah ayang ayang, basi lo!!"

"Bwahahahaha putusin aja Sak udah, si Kris tuh yaa masih jadi buayaaa. Eh tapi, mau diputusin gimana kan kalian nggak pacaran, yaa." Aeera jadi bingung sendiri.

"Bentar, bentar." Gibran tiba-tiba menyela. "Maksud lo apa Sak kalau cewek ini sohib lo?"

"Yaaa, dia kan si Aeera, masa kalian pada nggak kenal, sih?"

"WHATTTTTTT?? AEEERAAAAA??!" Satu kelas berteriak kompak dan serentak, sudah mirip paduan suara saja. Telinga Aeera sampai berdengung dibuatnya.

"Lo nggak bercanda, Sak? Ini si Ae?" celetuk salah satu murid, yang mungkin mewakili murid lainnya. Mereka masih menganga, tidak percaya kalau cewek yang baru masuk ke kelas mereka dan menyapa dengan kalimat 'ohayoo minna-san' tadi adalah Aeera.

Pasalnya, saat ini penampilan cewek itu sangat berbeda. Mata hitamnya berubah menjadi warna biru terang, lantas rambut yang biasanya dikucir pun tampak digerai dan diselipkan ke belakang telinga, menunjukkan sepasang anting cantik ala-ala Korea di sana. Aeera juga tidak menggulung lengan kemeja pendeknya kali ini.

"Lo tobat nih? Udah nggak jadi tomboy lagi?" tanya Ogi, mempertanyakan penampilan feminim Aeera.

"Heheee." Aeera menyengir malu-malu, menggoyangkan badannya ke kanan-kiri, bertingkah sok imut.

Yang malah membuat anak-anak IPA 3 bergidik ngeri. Apa yang terjadi pada cewek preman itu? Apa Aeera baru saja terbentur tembok? Begitulah kira-kira pertanyaan yang bersarang di benak penghuni IPA 3. Mereka menoleh pada Syakira, Naswa dan Rere seolah meminta penjelasan.

Tapi ketiga cewek itu hanya mengangkat bahu dan enggan membalas. Mereka tahu Aeera akan mempublikasikan mata indahnya hari ini, tapi tidak menyangka kalau cewek itu juga akan merubah penampilannya seperti ini.

"Sungguh keajaiban dunia si Ae bisa malu-malu gitu."

Ekspresi imut Aeera seketika berubah menjadi garang. "Ish, ngeselin kaliann." Gadis itu menghentakkan kaki lantas berjalan menuju bangkunya di sebelah Rere.

"Eh, mata lo kenapa biru Ae? Nanti lo didatangin Bu Taya loh gegara pake soft lens," kata salah satu cewek di kelas.

"Enak ajaa, ini mata asli gue woy."

"Hah? Demi apaa? Bohong lo, ya."

"Kagak, gue ini emang ada keturunan bulenya. Justru kemarin-kemarin itu gue pake lensa warna hitam."

You Are Brave [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα