24. Problem

4K 550 18
                                    

"BISA GAK SIH LO HARGAI PERASAAN GUE, HUH?!"

"LO TAU KAN KALO YOUNJUNG SI ADIK KELAS ITU SUKA SAMA LO, LO TAU KAN?!"

Entah sudah keberapa kalinya Jennie berteriak di hadapan wajah Lisa. Ia benar-benar marah dan kesal saat ini. Apalagi saat mengetahui jika Lisa pergi makan bersama dengan Younjung, sore tadi.

"Gue cuma menghargai tawaran dia aja. Gak ada maksud apa-apa, Jen" ujar Lisa lembut.

"Iyaa gue ngerti!! Tapi lo gak bilang ke gue, kalo lo makan berdua sama dia?!!!"

"Baterai ponsel gue lowbat, Jen. Gue gak bisa kasih kabar ke lo. Untuk itu gue minta maaf"

Lisa mencoba mengambil kedua tangan Jennie untuk digenggamnya. Namun dengan secepat kilat, Jennie menepisnya.

"Okey, lo mau gue kayak gimana sekarang? Mau gue jelasin sejujur-jujurnya pun lo gak akan pernah mau percaya sama gue, Jen" lirih Lisa.

"Asal lo tau, gue gak pernah memiliki perasaan lebih ke siapapun itu kecuali sama lo, Jen. Tapi sikap lo yang kurang percaya sama gue ini yang membuat gue semakin belum yakin untuk menjalin hubungan lebih sama lo" kata Lisa dengan senyum lirihnya.

"Sekarang terserah lo, gue pamit"

Lisa kemudian melangkahkan kakinya keluar dari apartemen Jennie. Ia datang untuk memperjelas dan meminta maaf pada Jennie. Tapi yang ia dapat hanyalah ini, rasa tak percaya Jennie padanya.

Jennie memandang sendu pintu apartnya yang sudah tertutup. Tubuhnya meluruh jatuh ke lantai dengan airmata nya yang perlahan mengalir.

"Bodoh" maki Jennie sambil mencengkram kasar rambutnya.

Pikirannya mulai bercabang dan itu semua tentang Lisa dan hubungan mereka selanjutnya. Ia tak ingin ini menjadi awal hancurnya hubungan mereka.


TING NONG

TING NONG


Berkali-kali bel apartemen Jennie berbunyi. Mungkin saja itu Lisa, pikirnya. Namun saat ia membuka pintu apartnya, nyatanya bukanlah Lisa yang berdiri di hadapannya saat ini. Melainkan Jooyeon, masalalunya.

"Hai Jen"


BRAK


Jennie segera menutup pintu apartnya dengan kasar dan ia berlari menuju kamarnya untuk mengambil ponsel genggam miliknya.

"Tolong angkat, sayang" lirih Jennie saat Lisa yang tak kunjung mengangkat panggilannya.

📞 : "Sa—sayang tolong, hikss~"

Jennie mulai terisak saat Lisa menjawab panggilannya.

📞 : "Hey, you okey? Ada apa? Kenapa nangis? Kata-kata gue buat lo sedih ya? Ma—"

📞 : "Jooyeon ada di apart aku, Li. Aku takut"

📞 : "Huh?! Gue balik ke sana sekarang. Lo jangan buka pintu sampai gue tiba disana, okey!"

📞 : "Cepat aku mohon, hikss~"

📞 : "Iyaa sayang dan jangan di tutup telepon dari gue sampai gue benar-benar sudah berada di sana"

Isakan tangis Jennie semakin terdengar, membuat fokus berkendara Lisa buyar seketika.

📞 : "Sebentar lagi gue sampai, lo tenang aja dan jangan panik. Gue akan berada di samping lo sebentar lagi"

My Play Girl (End) Where stories live. Discover now