2. Jarak

6.4K 741 36
                                    

"Lilis, gue kan udah pernah bilang sama lo. Jangan terlalu dekat sama Jennie kalo lo gak mau ngerasain rasa sakitnya" ucap Jisoo yang entah keberapa kalinya.

Sudah lebih dari dua minggu Lisa menjadi murid baru. Sifat cuek dingin dan acuhnya itu kadang membuat Jisoo dan lainnya tak habis pikir.

"Gue biasa aja" kata Lisa.

Saat ini kelas Ipa-1 tengah berada di lapangan untuk pelajaran olahraga pengambilan nilai, lari jarak pendek.

Lisa duduk ditepi lapangan bersama Jisoo. Sedangkan Hoyeon, Doyeon, Rose dan Jennie tengah berada di lapangan untuk pengambilan nilai terlebih dahulu. Mereka memang selalu meminta bersama untuk pengambilan nilai, walaupun absen mereka  terlalu jauh.

"Li, gue tau kalo lo sebenarnya memiliki perasaan lebih ke Jennie. Gue tau itu, karena mata dan perlakuan lo berbeda saat lo bersamanya"

"Perasaan lo aja" elak Lisa.

"Lo bisa dapet yang lebih dari Jennie. Masa lalu dia terlalu sakit bahkan untuk sekarang pun dia masih merasakan sakit itu. Lo jangan terlalu berharap banyak hal ke dia. Untuk hubungan yang serius pun gue yakin dia belum mau menjalaninya" kata Jisoo.

"Gue paham" singkat Lisa.

"Gue, Doyeon, Rose bahkan Hoyeon gak mau lo jadi target Jennie berikutnya. Dia sudah mematahkan banyak hati dan kita gak mau lo yang menjadi selanjutnya, Li"

"Makasih tapi, gue mau dia berubah Jis"

"Dengan keberadaan lo? Apa lo yakin dia bisa berubah?"

"Akan gue coba"

"Lo mau merubahnya? Dan lo harus merasakan rasa sakitnya Li? Lebih baik jangan, gue tau maksud lo baik. Tapi, gue gak yakin Jennie bisa berubah"

"Semua orang bisa berubah, gue yakin akan itu"

Jisoo memejamkan matanya sejenak. Sebelum akhirnya ia menoleh kearah Lisa dan tersenyum.

"Terima kasih karena lo mau merubah sahabat gue menjadi jauh lebih baik lagi. Jujur gue rindu Jennie yang dulu, Jennie yang selalu bersikap baik dan ramah pada siapapun"

"Rasa sakitnya sudah terlalu dalam. Sampai-sampai ia menyembunyikan jati dirinya sendiri" lirih Lisa sambil memerhatikan Jennie yang tengah berlari.

Lisa dan Jisoo terus bercengkrama sampai-sampai suara riuh dari dalam lapangan membuat keduanya saling menatap dan kemudian berlari secara bersamaan.

"JENNIE!!" pekik Jisoo saat ia melihat Jennie yang terduduk di lapangan dengan memegangi pergelangan kakinya.

"Awww sshhh" ringis Jennie menahan rasa sakitnya.

"Biar gue aja!" tegas Daniel yang sudah berada disamping Jennie.

"Gue gendong ya Jen"

"Gak perlu!"

"Tap—"

"Lisa tolong" rengek Jennie sambil mengerucutkan bibirnya kearah Lisa dan juga kedua tangannya yang sudah terbuka meminta gendong.

"Gue pacar lo Jen dan gue berhak atas lo!" marah Daniel.

"Pacar? Lo yang nembak gue dan gue terima bukan berarti gue mau pacaran sama lo! Gue cuma iseng waktu itu dan sekarang gue harap lo paham. Kalau kita gak ada hubungan spesial sebagai sepasang kekasih!"

Semuanya terdiam mendengar penjelasan Jennie. Terlebih para sahabat Jennie yang hanya bisa menghela nafasnya. Sedangkan Lisa hanya bisa menatap Jennie dengan sendu.

"Lisa tolongin ihhhh" rengek Jennie lagi, membuat para siswa tersenyum geli melihat tingkah Jennie yang baru pertama kali seperti ini.

"Lisa sama Rojeh aja sini kita makan ciki yang waktu itu. Biar Jenjen sama Jichu aja" kata Rose, ia bahkan merangkul lengan Lisa tak perduli dengan Jennie yang sepertinya menahan amarahnya.

My Play Girl (End) Where stories live. Discover now