5. Hancur

5.9K 742 29
                                    

"Anjir, Jennie baper gila!" panik Doyeon saat Jennie memasuki mobilnya.

"Lis kejar woy!" ucap Hoyeon tak kalah panik.

"Dia gak bakal pergi, dia nunggu gue" santai Lisa.

Dan benar saja, Jennie keluar dari dalam mobil dengan mata sembabnya berjalan pelan kearah Lisa.

"Pulang sama Lili" rengek Jennie sambil melingkarkan tangannya di leher Lisa, lalu memeluknya.

"Dek mending lo pergi sekarang deh" bisik Doyeon pada Younjung.

"Tapi Ka, saya bel—"

"Lo gak mau kan bangunin macan yang lagi tidur?"

"Iya iya Ka, saya pergi. Kalo gitu permisi semuanya"

Jennie masih bermanja pada Lisa. Ia seperti sudah menjalin hubungan lama dengan Lisa dan keduanya terlihat seperti saling mencintai.

"Ekhm! Inget Lis, pawangnya Jennie banyak. Lo harus hati-hati kalo gak mau kena masalah"

"Tenang aja" singkat Lisa sedikit tersenyum.

"Jen, kalo lo memang benar-benar mau serius sama Lisa. Gue saranin untuk selesaiin masalah lo terlebih dahulu"

"Hmm, lagipula gue juga udah ketemu sama obatnya"

"Lisa kan?" goda Doyeon membuat senyum Jennie terukir indah.

"Ishh jangan didepan orangnya juga" malu Jennie sambil menenggelamkan kepalanya diceruk leher Lisa.

"Hati-hati Lis kalo sama Jennie mah" kata Hoyeon sedikit tertawa"

"Udah prepare hati gue" balas Lisa tapi Jennie menyentil mulutnya.

"Ihh orang hati kamu bakal baik-baik aja sama aku" ujar Jennie dengan bibirnya yang mengerucut.

"Bibirnya bisa biasa aja gak?"

"Enggak, emangnya kenapa?"

"Gemes" bisik Lisa sukses membuat pipi Jennie merona malu.



🌼____🌼____🌼



Lisa membukakan pintu mobilnya untuk Jennie. Mereka sudah tiba didepan mansion megah milik keluarga Kim.

"Papah kamu udah pulang?" tanya Lisa saat ada satu mobil yang terparkir di garasi.

"Hmmm, Papah udah pulang!" pekik Jennie bahagia

"Tapi kok tumben yah biasanya tuh Papah kalo pulang gak jam segini" bingung Jennie.

"Ada berkas yang tertinggal mungkin?" kata Lisa dan Jennie menganggukkan kepalanya penuh semangat.

"Ayo Li, J udah gak sabar mau ketemu Papah"

Jennie merangkul lengan kanan Lisa, membawanya masuk kedalam mansion. Senyum Jennie terlihat indah apalagi saat ia menoleh kearah Lisa senyumannya semakin terlihat sangat indah.

"Kok ada tas Mamah disini? Apa mereka berdua udah pulang yah?" pikir Jennie dengan senyum dibibirnya.

Keduanya saat ini tengah berada diruang keluarga. Jennie masih sedikit bingung dengan tas Mamahnya yang ia lihat di atas meja.

"Udah gak ada kerjaan lagi kali, makanya mereka pulang" kata Lisa.

"Bisa juga sih tapi aneh aja gitu, Li ga—"

"Ahhhh"

Lisa dan Jennie saling menatap, tak mungkin kan mereka salah dengar. Ini masih siang belum terlalu sore mana mungkin kan ada suara seperti itu.

"Kamu dengar?" tanya Jennie dibalas anggukan kepala oleh Lisa.

"Iya gue den—"

"Eumhh yeaahhhh fasssterrr aahhh"

Lisa dengan cepat menutup kedua telinga Jennie dan Jennie juga melakukan apa yang Lisa lakukan padanya.

"Mamah Papah lo lagi bikin adek ya buat lo?" tanya Lisa dengan senyum canggungnya.

"Udah pada tua padahal, tapi masih aja begituan" celetuk Jennie membuat Lisa terkekeh geli.

"Ke ruang tamu aja Li, disini danger" ucap Jennie tersenyum canggung.

Lisa mendudukkan dirinya di sofa tepat bersebelahan dengan Jennie. Mereka berdua terlihat kaku dan canggung satu sama lain terlebih, Lisa.

"Gue pulang aja ya?"

"Ehhh jangan dong nanti gue gimana?" tahan Jennie.

"Kan lo bisa di kamar"

"Tapi kan aku mau kenalin kamu ke Mamah  Papah"

"Besok aja ya?"

"Ihhh gak mau pokoknya har—"

"Terima kasih ya Luna untuk hari inu. Kamu benar-benar heb—"

"Jennie?"

"Papah? Dia siapa Pah?!"


BUGH


Lisa dengan tiba-tibanya memukul pipi Seung Ho. Beberapa kali Lisa layangkan pukulan telak ke pipi kiri pria tersebut. Sampai akhirnya, Jennie menarik lengannya dan memeluknya.

"Om breng*sek! Anji*ng!"

"ANAK OM BEGITU BAHAGIA SAAT MELIHAT MOBIL OM TERPARKIR DI GARASI DEPAN. DIA BEGITU SENANG SAAT TAU ORANG TUANYA PULANG CEPAT! TAPI NYATANYA APA YANG DIA DAPAT SAAT INI?! HANYA SEBUAH RASA SAKIT! APALAGI SAAT TAU JIKA WANITA YANG BERSAMA OM ITU BUKAN MAMAH KANDUNGNYA!"

Emosi Lisa tak dapat dikendalikan. Ia benar-benar marah kali ini. Dan saat ia melihat Jennie yang begitu terpukul dengan air mata dipipinya. Entah kenapa rasanya ada sesuatu didalam hatinya yang bergejolak tak suka melihat Jennie seperti ini.

Perlahan Jennie melepas pelukannya dari tubuh Lisa. Ia melangkahkan kakinya mendekati seorang perempuan yang masih terlihat muda.

PLAK

"GET THE HELL OUTTA HERE! YOU ARE SUCH AN ASSHOLE!"

"BITCH! LO TUH JALANG YANG HANCURIN KELUARGA GUE!"

PLAK

"MULAI DETIK INI LO BUKAN PAPAH GUE LAGI!"

Setelah Jennie menapar keras Seung Ho ia pun menggengam erat tangan kanan Lisa dan membawanya keluar dari mansion keluarganya. Hatinya kembali merasakan hancur, Papahnya yang selama ini ia banggakan hanyalah seorang bastard yang haus akan sentuhan wanita diluaran sana.

"Ssttt, ada gue disini" lembut Lisa sambil mendekap erat tubuh mungil Jennie.

"Gue gak nyangka Li" lirih Jennie di ceruk leher Lisa.

"Papah gue selingkuh hikss~" tangis Jennie kembali pecah.

Lisa hanya bisa diam sambil mengusap lembut punggung Jennie. Kenapa Jennie harus mengalami ini? Jujur, ia tidak tega melihat Jennie seperti ini.

"Kenapa harus keluarga gue sih, Li?" lirih Jennie yang mempererat pelukannya.





🌼____🌼____🌼



Walaupun belum 100 vote untuk part kemarin gak papa deh Chici next aja yaa lagian apa sih yang enggak buat kalian xixixi

FEEL NYA DAPET GAK NIH TSAYY???









TBC🌼☁️

My Play Girl (End) Where stories live. Discover now