8. Suka?

5.3K 662 12
                                    

Lisa berlari memasuki area rumah sakit. Ia mencari ruangan yang sudah Jisoo berikan kepadanya lewat chat. Cukup lama ia mencari, sampai akhirnya ia melihat Jisoo dan lainnya sedang duduk di bangku tunggu.

"Jennie gimana?!"

"Sudah ditangani dan sekarang baik-baik saja. Dokter bilang, Jennie hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran hingga membuatnya menjadi seperti ini" jelas Jisoo.

"Dia dari tadi nanyain lo terus Li" ujar Hoyeon membuat Lisa menghela nafasnya sejenak.

"Seharusnya gue gak ninggalin dia di Cafe tadi" sesal Lisa sambil mengepal erat kedua tangannya.

"Jennie kayak gini bukan karena lo, Li. Jadi, stop salahin diri lo sendiri" tegas Jisoo.

"Lo bisa masuk, gue minta sama lo untuk suapi dia dan jangan lupakan juga obatnya" kata Rose yang baru saja keluar dari kamar rawat Jennie.

"Dia nyariin lo, Li. Mending lo cepet-cepet ke dalam deh" ujar Doyeon dengan tak sabaran.

Sedikit dorongan dari Doyeon, akhirnya Lisa mau memasuki ruang rawat Jennie. Suara pintu yang ia buka sukses membuat Jennie menatap kearahnya.

Gadis bermata kucing itu tersenyum dengan bibir pucatnya. Binar matanya yang tak secerah biasanya kini menatap Lisa penuh sendu kesedihan.

"Kamu tahu aku di rawat?"

"Hmm, Jisoo telepon"

Perlahan Lisa mendekat kearah ranjang Jennie dan mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia. Ia melihat ada semangkuk bubur juga obat-obaatan yang berada di atas nakas samping ranjang Jennie.

"Makan dulu, abis itu minum obat" ujar Lisa sambil mengambil mangkuk yang berisikan bubur.

"Aku aja sendiri" kata Jennie tak mau merepotkan Lisa.

"Tangan kanan lo di infus"

"Eum, pakai tangan kiri bisa kok"

"Yakin? Gak mau gue suapin?"

"Enggak, lagian gue juga takut adik kelas kesayangan lo itu marah"

Lisa menahan senyumnya agar tak terlihat didepan Jennie. Gadis dihadapannya saat ini sedang cemburu pada adik kelasnya, Younjung.

"Kalo gue sama dia lo setuju gak?"

Jennie menutup kembali mulutnya dan menaruh sendok yang sudah berisikan bubur dengan kasar.

"Kan udah gue bilang sama gue aja, disuapin" santai Lisa.

"Mending lo pulang deh. Gue baik-baik aja, disini juga ada sahabat gue" dingin Jennie.

"Aaaa~ buka mulutnya"

Bukannya menuruti perkataan Jennie. Lisa malah meminta Jennie untuk membuka mulutnya dan menerima suapan darinya.

"Kalo cemburu harus punya banyak tenaga. Jadi, lo harus makan yang banyak biar hati lo kuat menerima keadaan"

"Gak jelas lo! Mending pulang sana!" kesal Jennie.

"Yaudah gue pulang deh. Younjung udah nyariin gue soalnya" kata Lisa sambil mengangkat ponselnya.

"Pulang aja gue juga bisa panggil yang lain"

"Ohh iya, gue lupa. Kalo lo itu punya banyak cadangan, upsss" goda Lisa dengan telapak tangannya yang berada didepan mulutnya.

"IYA GUE EMANG PUNYA BANYAK CADANGAN! DAN LO SALAH SATUNYA, LISA!"


🌼____🌼____🌼



Jisoo menghela nafasnya sejenak kala Jennie tak ingin meminum obatnya. Lisa sudah pamit beberapa menit yang lalu. Itu membuat Jennie kesal dan marah dalam waktu bersamaan.

"Mau Lisaa~"

"Bukannya lo yang usir dia? Lo bahkan teriak-teriak tadi, udah kayak di hutan" kata Jisoo.

"Ihhh abisnya Lisa ngeselin! Masa bawa-bawa nama Younjung terus katanya dia nanyain Lisa di chat"

"Tinggal bareng kali?" celetuk Rose tanpa beban.

"Gue yakin sih iyaa, besok palingan dateng bareng" tambah Doyeon.

"Dih! Gak akan gue biarin itu terjadi!" tegas Jennie.

"Lo lagi sakit, di mohon untuk sadar diri" ucap Hoyeon.

"Mending lo minum obat abis itu istirahat yang cukup. Gak usah pikirin Lisa yang saat ini sedang bersama Younjung, dia bahagia kok" ujar Jisoo sambil sedikit terkekeh.

"AAAA GAK IKHLAS~" rengek Jennie, bahkan ia berteriak cukup kencang.

"LISA CUMA PUNYA GUE POKOKNYA TITIK GAK PAKE KOM—"


CEKLEK


"Gue bukan punya siapapun" ucap seseorang tak lain itu adalah Lisa.

"Yuk ahhh kita keluar udah ada pawangnya jugaa" kata Doyeon dibalas anggukan kepala oleh para sahabatnya.

Bibir Jennie semakin maju disaat Lisa mendekat kearahnya. Sosok tinggi itu mengambil obat miliknya dan menaruhnya tepat disampingnya.

"Kenapa gak di minum?"

"Lo dari mana?" tanya balik Jennie.

"Gak penting, lo kenapa gak minum obatnya?"

"Gue maunya sama lo" cicit Jennie.

"Diminum obatnya, J"


DEG


Jantung Jennie berdegub kencang karena Lisa mengatakan itu sambil memeluk tubuhnya yang sedikit bersandar di kepala ranjang beralaskan bantal.

"Gue gak kemana-mana. Tadi gue cuma makan di kantin bawah rumah sakit. Lo juga terus menerus usir gue jadi gue memilih untuk pergi dari lo"

Jennie membalas pelukan Lisa tak kalah erat. Nyaman, pelukan Lisa memang selalu membuatnya merasa nyaman dan hangat seperti ini.

"Kalo lo mau panggil seseorang untuk temani lo disini silahkan aja. Gue akan tunggu diluar bersama sahabat lo yang lain"

"Jangan, kamu disini aja sama J" lirih Jennie didekapan Lisa.

"Hmm, tapi lo minum obat lo dulu" kata Lisa sambil mencoba melepas pelukannya yang ditahan oleh Jennie.

"Seperti ini dulu, sebentar saja" pinta Jennie.

"Lo suka sama gue?"






🌼____🌼____🌼







HAI KANGEN TIDAK XIXIXI

KIRA-KIRA SIAPA TUH YANG KASIH PERTANYAAN? MBA JEN KAH? OR TEH LILIS KAH?







TBC🌼☁️

My Play Girl (End) Where stories live. Discover now