9. Dimulai

5.1K 635 26
                                    

"Iya gue suka sama lo"

Lisa terdiam mendengar jawaban dari Jennie. Setelah itu ia membuka bungkus obat satu persatu dan memberikan isinya ke tangan Jennie.

"Minum"

"Lo cuma nanya aja? Gak mau balas ucapan gue tadi?" geram Jennie.

"Minum dulu"

"Lo harus jawab baru gue mau minum obatnya!"

"Iyaa nanti gue jawab, sekarang lo minum dulu"

"Janji. Awas aja kalo bohong, lo gue cium!" tegas Jennie dibalas tawa kecil oleh Lisa.

"Emang berani?" tantang Lisa.

Jennie dengan tiba-tibanya memajukan kepalanya hingga kening keduanya saling bersentuhan. Lisa sedikit terkejut, apalagi saat Jennie menatapnya teduh.

"Gue bisa aja cium lo sekarang!"

Lisa menyeringai, ia juga membalas tatapan Jennie. Hazel teduhnya itu pasti sudah membuat mata kucing Jennie hanyut dalam tatapannya.

"Kalo gue yang cium lo sekarang, apa reaksi lo?" tanya Lisa dengan memajukan bibirnya hingga hidung keduanya bersentuhan.

Jarak keduanya semakin dekat mata Jennie bahkan sudah sepenuhnya terpejam. Lisa terpaku melihat betapa sexy nya bibir gadis didepannya ini.

CHUP

Mata Jennie terbuka lebar saat ia merasakan lembutnya bibir Lisa yang mencium pipi kirinya.

"Kenapa gak dibibir sihh?!" kesal Jennie sambil memukul gemas bahu Lisa.

"Kita gak ada ikatan jadi gue gak ada hak buat cium dibibir lo" jelas Lisa.

"Makanya selesaiin dulu masalah lo. Baru setelah itu lo bisa sama gue" tambah Lisa dengan mencubit pelan ujung hidung Jennie.

"Benar?! Kalo masalah gue udah selesai, gue bisa sama lo?!" semangat Jennie.

"Hmmm" balas Lisa sambil merapikan helai rambut Jennie yang sedikit berantakan.

"Okey, besok gue bakal kumpulin cowok-cowok yang pernah gue kasih harapan dan juga cewek-cewek yang pernah dekat sama gue. Dan saat itu juga lo harus ada disamping gue"

"Besok gue mau jalan sama Younjung. Katanya dia mau cari buku" kata Lisa begitu saja.

"Gak boleh! Lo gak boleh dekat-dekat sama dia!"

"Kenapa gak boleh, hmm?" lembut Lisa.

Tangan Jennie terlulur untuk mengambil tangan kanan Lisa yang saat ini berada di pucuk kepalanya agar berada digenggamannya.

"Aku takutnya dia berpikir kalau kamu membuka jalan untuk dirinya masuk ke dalam hati kamu, Li"

"Tapi gue udah janji sama dia"

Jennie menghela nafasnya lalu ia menatap Lisa dengan lekat. Gadis bermata hazel didepannya ini juga membalas tatapannya. Kemudian ia memeluk leher Lisa dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher Lisa.

"Disini saja bersama J, tidak usah temani Younjung besok yah?" pinta Jennie masih didalam dekapan Lisa.

"Kasih gue pilihan agar gue tetap sama lo besok" kata Lisa.

"Aku akan turutin semua kemauan kamu, apapun itu"

"Yakin? Apapun itu?" tanya Lisa sambil mengusap sayang punggung Jennie.

"Iyaa, semua kemauan kamu"

"Kalo gue minta, supaya gue menjadi satu-satunya di hati lo apa lo mau?"




🌼____🌼____🌼




Jennie memukul gemas bantalan kepalanya. Senyum manisnya sedari tadi terus terukir indah. Lisa akan menjadi miliknya, sebentar lagi.

Saat ini hanya ada dirinya didalam kamar rawat. Lisa izin kebawah untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman. Sedangkan para sahabatnya sudah pulang beberapa jam yang lalu.

"Huaaaaa!" pekik Jennie tapi teredam dengan bantalan.

"Gue akan selesaiin masalah gue secepatnya. Gue harus berubah dan Lisa harus terus bersama gue. Karena Lisa hanya milik gue seorang dan tak ada yang bisa merebutnya dari gue!" tegas Jennie.

Rasanya ia tak ingin bermain-main lagi dengan siapapun. Ia harus menentukan pilihannya dari sekarang dan orang itu adalah Lisa.

"Gue gak akan pernah mau lepasin lo nantinya. Cukup lo aja yang berada tepat disisi gue, bukan yang lain" gumam Jennie.


CEKLEK


"Haii" sapa Jennie saat Lisa memasuki ruang rawatnya.

"Kamu beli apa aja?" tanya Jennie bersamaan dengan Lisa yang duduk disampingnya.

"Nih" ujar Lisa sambil membuka kantong belanjaannya.

"Banyak yah? Cukup sampai buat besok" kata Jennie melihat makanan dan juga minuman yang Lisa beli.

"Tidur udah malam"

Jennie tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Entah kenapa ia mengambil tangan kanan Lisa untuk di genggam.

"Kenapa?" tanya Lisa saat Jennie menyenderkan kepala dibahunya.

"Kangen kamu" ujar Jennie malu-malu.

Senyum dibibir Lisa tercetak. Ia ingin terus seperti ini dengan Jennie. Jujur saja, ia sudah tidak bisa lagi menahan perasaannya. Jennie terlalu mempesona dan selalu memikat hatinya setiap hari.

"Gue disini gak akan kemana-mana" balas Lisa lembut.








🌼____🌼____🌼





🚫DILARANG BAPER TSAYY🚫


SEE U BABE💕







TBC🌼☁️

My Play Girl (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang