✧ 35 ✧

1.3K 122 5
                                    

{34}

Hari dimana Jaehyun akan berangkat olimpiade selama 2 hari 1 malam di Surabaya tiba. Jaehyun sudah siap dengan persiapan nya, disebelahnya ada Gea yang turut menunggu mobil yang akan membawa Jaehyun berperang.

Gea sekali lagi bergerak merapihkan rambut Jaehyun yang sengaja menutupi kening. Maaf, cyin, Gea gak mau ketampanan Jaehyun membuat orang orang disana kejang kejang.

Jaehyun tersenyum kecil.

"Kabarin aku kalo udah sampe sana." Jaehyun mengangguk dengan patuh.

Tangan Jaehyun terangkat menyentuh pipi Gea yang terasa dingin. "Jangan telat makan, hubungi aku kalo ada apa apa."

"Kalo ada apa apa nya itu kangen gimana? Tetep hubungi juga?"

"Harus." Gea terkekeh kecil mendengarnya.

Ekhem.

Keduanya menoleh kearah suara.
Guru laki laki bertubuh berisi yang berdeham.

"Jaehyun, semangat berjuang dan bawakan piala pengharum nama sekolah kita. Fokus, Nak." Jaehyun mendatarkan wajah tak mengangguk. Tanpa diberi tahu pun ia sudah paham.

Mata guru tersebut terarah pada Gea.
"Kamu, pacar Jaehyun? Jangan buat dia terbebani saat olimpiade berlangsung." raut wajah Jaehyun langsung berubah tidak suka. Ia tidak suka dengan kata kata guru didepan nya ini dan juga nada bicara guru itu.

Jaehyun menggenggam tangan Gea yang dingin. Perempuan itu sepertinya tengah kedinginan.

"Cukup bicara dengan saya saja, Pak. Tidak dengan pacar saya." guru tersebut langsung diam.

Tak lama datang lah mobil yang akan membawa rombongan sekolah Jaehyun.

Jaehyun menatap Gea yang tengah menatap kedepan. Tangan nya menarik Gea dan membawa perempuan itu menjauh dari keramaian.
Sampailah ia di koridor yang sudah jarang dilewati warga sekolah yang katanya berhantu.

Gea menerjap terkejut. "Hey, kamu seharusnya berangkat. Ngapain narik aku kesini?" tanya nya.

Padahal mobil sudah siap, tapi Jaehyun malah melarikan diri bersamanya.

"Aku mau bicara serius." ujar Jaehyun sembari maju memojokkan Gea pada loker. Tangan nya mengurung tubuh Gea agar perempuan itu tidak kabur.

Gea gugup.
Laki laki itu ingin bicara apa hingga harus mengurungnya seperti ini?

"Jangan nakal, selama aku pergi kamu harus laporin semua yang terjadi sama kamu, apapun itu. Dan, jangan macem macem. Aku serius kali ini." semua diucapkan dengan tegas oleh Jaehyun. Gea menelan saliva nya dengan gugup. Jaehyun mengatakan ini seakan tahu ia akan berulah.

"Nurut, ya?"

"I-iya, Jaehyun." tangan Gea menjadi pembatas atas tubuhnya dan Jaehyun yang semakin mendekat.

Jaehyun tersenyum miring, mendekatkan wajah nya dan mencuri satu kecupan pada bibir merah muda perempuan didepan nya yang ia cintai.

Benar, disini ada hantu nya. Banyak.

-♡-

Pacar Gea

semangat babe |
fokus sm olimp nya |
aku tunggu sumbangan piala |
buat sklh nya
09:56

Gea meletakkan kembali ponselnya keatas meja lalu menghela nafas gusar. Didepan nya, Jeje hanya bisa menatap Gea.

"Je, gue kok takut, ya?" Gea membuka suara setelah beberapa menit.

Lutte | Jung Jaehyun [End]Where stories live. Discover now