✧ 7 ✧

1.6K 161 10
                                    

{6}

Sabtu, hari libur Gea untuk melakukan apapun. Sekolah, bekerja, ia libur.

Hari ini, rencananya ia akan menghirup oksigen di taman. Sederhana namun melelahkan sebab ia berjalan kaki untuk sampai di taman.

Dengan rambutnya yang di kuncir kuda, Gea menyapa anak anak kecil yang ia lewati. Gea sangat menyukai anak kecil. Mereka mengemaskan dan juga wangi.

Mendudukkan diri di bangku yang tersedia, Gea menghirup lalu menghembuskan perlahan oksigen yang sangat menyegarkan. Berbeda kalau sedang bernafas dijalan raya. Isinya hanya polusi saja.

Gea memejamkan matanya ketika semilir angin menerpa wajah nya hingga anak rambut yang keluar disisi telinga nya bergerak. Gea suka hal sederhana. Jaehyun, manusia sederhana yang sangat Gea sukai.

Senyum Gea merekah ketika mengingat Jaehyun.
Ah, ia merindukan laki laki ketus itu.

"Ragea?"

Gea membuka matanya dan menoleh kearah suara.
Kira kira siapa yang menganggu ketenangannya?

Laki laki tinggi dengan wajah yang selalu mengesalkan mendekatinya. Laki laki yang selalu saja Gea tabrak ketika jalan. Aneh, sih.

"Lo disini?"

"Enggak, gue di Monas." Lagian, jelas jelas Gea duduk di bangku taman ini, menikmati kesegaran alam yang asri dan lihat, Adelio datang bertanya hal yang sangat sangat sudah jelas. Maaf, emosi.

Lio mendudukkan dirinya disebelah Gea.

"Lo ngapain disini?" tanya Gea menoleh menatap wajah polos laki laki itu.

"Nyari udara segar,"

"Enggak, maksud gue, lo ngapain duduk disebelah gue?"

Lio mendatarkan wajahnya kembali.
Kesal sungguh.

"Lo sendiri ngapain disini?" tanya Lio gantian.

Gea menatap sekitar kemudian menjawab, "Gue duluan duduk disini." Lio menghela nafas kesal sembari menatap Gea.

"Lo ngapain di taman ini?" tanya Lio lebih spesifik.

"Ohh, emang gue gak boleh disini?"

Dahlah, Lio yang tampan ini menyerah.

"Del, gue mau nanya."

Lio menoleh, "Lo ngomong sama gue?"

Gea balik menoleh hingga keduanya saling bertatapan.
"Iya, ganteng." Lio menerjap kemudian berdeham. Apa sih?

"Panggil Lio aja. Nanya apa?" Lio kembali menatap lurus kedepan. Ia takut jatuh cinta.

Gea terdiam sebentar kemudian bicara. "Pernah memperjuangkan seseorang, gak?"

Lio kembali menoleh menatap sisi kanan wajah Gea.
"Pernah, beda agama pula." Gea yang mendengar sampai terkejut.

"Duh, lebih rumit."

Lio memiringkan kepala.
"Tapi kayaknya kalo sekarang gak terlalu rumit buat diperjuangkan, deh."

Gea menoleh menaikan satu alis nya.
"Maksudnya?"

"Lo muslim, kan?"

Wah, Gea mengerti kemana arah pembicaraan Lio.

"Gue serius, Lio."

Lio terkekeh tipis tipis membuat Gea sedikit greget.
"Ketawa gak bayar. Pelit amat,"

Lio tak menjawab, ia kembali ke topik utama.
"Emang kenapa lo nanya begituan? Lo lagi memperjuangkan seseorang?"

Lutte | Jung Jaehyun [End]Where stories live. Discover now