✧ 3 ✧

1.8K 167 6
                                    

Halo!

Halo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{2.2}

Selesai membersihkan diri, laki laki jangkung pemilik wajah datar disetiap saat itu bersiap keluar. Sore ini, ia akan pergi ke perpustakaan kota untuk mencari beberapa buku yang ia butuhkan dikelas 11 ini.

Langkah kaki panjang nya menuruni anak tangga satu persatu sampai bawah.

Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari perempuan tercinta nya, Mama.
Ternyata sang mama ada di dapur tengah menyiapkan makan malam.

"Mama," Mama nya menoleh dan tersenyum pada nya.

"Jae izin keluar, ke perpustakaan kota." ucap Jaehyun sembari memeluk mama nya. Ya ya, baiklah. Ia anak Mama. Jaehyun akui itu. Dibalik wajah datar nya, kata kata ketus nya, tatapan tajam nya, Jaehyun adalah pemilik hati yang hangat ketika bersama mama nya. Ada yang salah?

"Kamu tuh belajar mulu, sekali kali bawa cewek kerumah gitu. Mama 'kan takut kamu..." Jaehyun menghentikan ucapan mama nya dengan mengecup pipi mama nya itu.

"Astagfirullah, Mama omongan nya. Jae bawa cewek nya kalau udah selesai kuliah, Mama tunggu aja."

"Heh! Keburu Mama—"

"Mama, ih!" Jaehyun menatap tak suka pada ucapan mama nya. "Oh iya, Ma. Dapet salam dari Reog, eh siapa sih namanya? Pokoknya mama dapet salam."

Mama nya menoleh terkejut, "Cewek, ya?" Jaehyun mengangguk.

Senyum sang Mama merekah.
"Ihh, Anak Mama punya pacar gak bilang bilang." Jaehyun menghela nafas.

"Dah, Jae pergi dulu. Mama jangan tunggu Jae pulang, Jae pulangnya malem banget." Jaehyun mengambil tangan kanan mama nya dan mengecup punggung tangan mamanya.

"Ciee.. Mau jalan sama pacar nya, yaa?"

Jaehyun sabar, Jaehyun ganteng.
"Assalamualaikum, Ma."

-♡-

Jam tangan nya sudah menunjukan pukul setengah 11 malam, Jaehyun merapihkan tas yang ia bawa lalu menggendongnya. Jam malam seperti ini ia masih setia duduk di kursi perpustakaan untung perpustakaan itu buka 24 jam. Tapi tenang, ia akan pulang.

Diperjalanan, ia baru ingat sesuatu. Kulkas kecil dikamar nya sudah kosong. Jaehyun berbelok untuk mampir ke minimarket terdekat.

Baru masuk, ia sudah menghela nafas kasar. Kenapa perempuan ini ada dimana mana? Untung tidak ada di pikiran nya.

Mau keluar lagi tapi ada cctv, nanti takut nya dikira Jaehyun tak bawa uang atau ada niat buruk saja. Lupakan, mari belanja.

Selesai berbelanja sedikit keperluan perut nya, Jaehyun meletakkan semua belanjaan nya dimeja kasir.

Mendapat sapaan dari Gea, Jaehyun hanya ingin belanjaan nya dihitung dan ia cepat pulang. Itu saja.

"34 ribu kalo Jaehyun yang beli jadi 30 ribu aja." Hih, caper. Jaehyun mengeluarkan uang nya setelah itu menunggu struk belanjaan nya keluar.

Walau seharusnya kembali, ia melangkah bersama belanjaan dan struk nya keluar dari minimarket tersebut. Itung itung sedekah pada fakir miskin.

Hah, lain kali ia tak akan datang ke minimarket ini lagi.

-♡-

Ini ke 3 kali nya Jaehyun terlambat bangun. Laki laki tampan pemilik rahang tegas itu langsung berlari ke kamar mandi.

15 menit bersiap, Jaehyun berpamit pada mama nya lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sampai ke sekolah.

Benar dugaan nya, Reog- Ah, entah siapa namanya- sudah berada diparkiran tapi kini bersama laki laki.
Entah, Jaehyun tak peduli.

Setelah melepas helm nya, Jaehyun merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Eh, pengganggu datang.

Mendengar suara perempuan itu saja telinga Jaehyun rasanya panas. Mengganggu pagi indahnya saja.

Perempuan itu bertanya mengapa ia sedikit terlambat dari biasanya, Jaehyun menjawab dengan asal.
"Nganterin pacar dulu," aslinya, ia terlambat bangun.

Terlihat perempuan itu terdiam.

"Oh, pacar. Nanti sama aku juga gitu, iya kan?"

Jaehyun meletakkan helm nya diatas jok motor lalu berlalu pergi. Sebelum benar benar pergi, ia berkata.
"Cepet sembuh penyakit halu nya."

-♡-

Ini kayak dari sudut pandangnya Jae, ya.

Lutte | Jung Jaehyun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang