✧ 1 ✧

5.3K 254 13
                                    

Penyegar?

Penyegar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••••

{1}

Senin, hari yang dihindari setiap orang begitupun Gea. Perempuan dengan rambut panjang yang dikuncir kuda itu dengan bahagia memasuki gerbang sekolah sembari melihat kanan kiri.

Apa alasan ia bahagia dihari senin? Entah, coba kita perhatikan.

Langkah ringan nya sampai di parkiran khusus siswa siswi sekolah. Melihat kesekitarnya dan menemukan sumber kebahagiaannya.

Dengan senyum yang terpatri di bibirnya, ia melangkah mendekati penyebab ia tersenyum.

"Selamat morning, pangeran di hati ku." sekali sapa, helaan nafas terdengar dari bibir pink tipis laki laki yang Gea sebut pangeran.

Laki laki itu menatap Gea dengan tatapan jengah.

"Napas lo bau kodok bakar." setelah itu ia melangkah pergi tak memperdulikan Gea.

Gea yang dibilang nafas nya bau pun langsung mencoba mencium nafasnya sendiri. Tidak bau, aroma mint bahkan tercium mencolok.

Gea menatap laki laki tadi lalu mengejarnya, "Jae, penciuman kamu bermasalah? Mau kedokter? Nafas aku wangi mint gini kamu bilang bau kodok bakar."

Juan Jaehyun, laki laki pemikat hati Ragea Jingga itu menghentikan langkahnya ditengah koridor yang tak terlalu ramai namun banyak juga yang memperhatikan mereka.

Dengan matanya yang tajam, Jaehyun menatap Gea yang sudah bersemu hanya dengan Jaehyun menatapnya.

"Sampah!" setelah nya, Jaehyun melanjutkan langkahnya menuju kelasnya dilantai dua. Sedangkan Gea, perempuan itu memegangi pipinya yang menghangat dan menerjap tak percaya. Jaehyun menatapnya sedekat tadi? Ah, Gea rasanya ingin terbang saat ini juga kalau saja bahu nya tak tersenggol dengan kuat.

Gea kembali menginjak tanah lalu menoleh melihat pelaku yang membuatnya jatuh ke tanah lagi.

Helmaserra, salah satu dari puluhan saingan Gea untuk mendapatkan Jaehyun. Gea memiringkan kepala menatap Helma yang menatapnya remeh.

"Perempuan gak tau malu. Udah dibilang sampah masih aja gak ngerti." cibir perempuan berambut sebahu berwarna coklat terang.

Gea tertawa kecil kemudian menjawab Helma dengan tenang. "Mending begitu daripada jual murah depan Jaehyun." setelah itu Gea melangkah dengan bahagia menuju kelas nya.

Helma menganga tak percaya.

-♡-

Di jam istirahat ini, Gea sudah melangkah menuju kelas pujaan hatinya dengan sekotak susu stoberi ditangan nya. Senyum nya mengembang ketika menemukan Jaehyun di kursi biasanya tengah membaca sebuah buku yang entah Gea tak tahu artinya karena tertulis dalam bahasa Inggris. Maaf saja nilai nya dimata pelajaran bahasa Inggris sering remedial.

Tak peduli dengan tatapan cemooh dari seisi kelas Jaehyun, Gea masuk dan mendekati meja Jaehyun.

"Halo, Jae." sapa nya dengan jantung yang berdetak tak beraturan seperti biasanya saat berada didekat Jaehyun.

Yang disapa tak menoleh apalagi ingin repot repot membalas sapaan Gea.

Gea tak peduli, perempuan itu meletakkan susu kotak yang ia bawa diatas meja dekat tangan Jaehyun.
"Buat Jaehyun,"

Jaehyun melirik sebentar kemudian kembali pada buku nya.

Karena sadar Jaehyun melirik pemberian nya, Gea mengeluarkan ponselnya dari saku lalu memberikannya pada Jaehyun.

"Kosong delapan berapa, Jae?" ini namanya ngelunjak.

Jaehyun kali ini menatap ponsel Gea, tangan nya mengambil susu kotak pemberian Gea, membuka jendela disamping kepalanya lalu melempar susu tersebut keluar jendela.

Gea sedikit terkejut namun segera menormalkan wajahnya.

Jaehyun mendongak menatap datar Gea yang masih tersenyum menatapnya.

"Ambil hp murah lo sebelum nasibnya sama kayak susu kotak lo tadi," suara tenang nan tajam menggetarkan hati seorang Gea. Gea mengambil ponselnya lalu menyengir pada Jaehyun.

"Yaudah, lain kali aku bawain yang lain kalo kamu gak suka susu stoberi. Aku pergi dulu, bye bye!" Gea dengan senyum yang tak luntur itu keluar dari kelas Jaehyun.

Seisi kelas menatap Jaehyun, yang ditatap kembali menatap buku.

Namun acara membacanya harus terganggu lagi.

"Ganggu banget 'kan si Gea, tuh?" Jaehyun tak menanggapi perempuan yang dengan tak sopannya menduduki kursi kosong disampingnya.

"Baca apa, Jae?" Jaehyun lagi lagi tak menjawab.

"Kamu gak ke kantin, Jae?"

Jaehyun menutup bukunya lalu membuka jendela lebar lebar.

"Selain susu kotak, gue juga bisa lempar lo keluar jendela."

-♡-

Sorry atas typo atau apapun itu yang kalian rasa ga seharusnya ada di cerita ini.

Aku cuma iseng doang, jangan marah:(

Vote!

Lutte | Jung Jaehyun [End]Where stories live. Discover now