✧ 24 ✧

1.7K 154 7
                                    

{23}

Saat turun ke lantai bawah, Gea sudah menemukan Jaehyun yang duduk di sofa ruang tamu. Gea menghampiri laki laki itu.

"Mau teh apa coklat panas?" Jaehyun yang tengah menunduk langsung mendongak.

"Teh aja, gula nya jangan banyak banyak." Gea mengangguk lalu pergi meninggalkan Jaehyun yang tengah menggelar selimut untuk membungkus dirinya yang kedinginan.

Tak lama Gea datang dengan dua gelas teh yang terlihat mengepul.
Diletakkan nya dua gelas tersebut ke atas meja lalu ia mendudukkan diri di sofa single.

"Diminum biar anget,"

"Makasih," Jaehyun mengeluarkan tangan nya dari dalam selimut lalu hendak mengambil segelas teh.

"Dua duanya gak terlalu manis." ucap Gea ketika melihat Jaehyun bingung memilih kedua teh tersebut.

Jaehyun langsung mengambil salah satu nya.
Dengan tegukan pertama, jiwa nya serasa hangat kembali. Ia tak bohong.

Gea juga mengambil gelas nya lalu meminum teh tersebut dengan perlahan dan hati hati.

JEDUARR..

Gea yang tengah meminum teh jadi tersedak karena terkejut. Terbatuk kecil sembari menepuk dada nya.

Jaehyun hanya diam memperhatikan Gea sampai batuk Gea terhenti.

"Pindah diruang tengah aja, yuk? Disini kilat nya keliatan banget, serem." ajakan Gea hanya disetujui Jaehyun.

Keduanya pun pindah diruang tengah yang lebih hangat karena terdapat api unggun dalam ruangan.

"Dingin banget, gue ngambil minyak dulu bentar." Gea berdiri lalu pergi mencari minyak angin.

Kembali nya Gea, perempuan itu mengambil duduk disebelah Jaehyun dan memberikan botol kecil minyak angin yang ia bawa pada Jaehyun.

"Pake, biar gak kedinginan."

Jaehyun menatap minyak angin yang disodorkan Gea lalu kembali menatap perempuan itu.
"Lo udah?" melihat Gea mengangguk, Jaehyun menerima minyak tersebut lalu membalurkannya pada leher dan dada.

Setelah itu tak ada lagi percakapan.

"Maaf," suara berat Jaehyun mengisi kekosongan.

Gea menoleh menatap Jaehyun.

"Maaf kata kata gue nyakitin lo."

"Jangan jauhin gue lagi, Gea." matanya yang bertatapan dengan mata Jaehyun membuat Gea berdeham canggung.

Gea lebih dulu memutuskan kontak mata tersebut.

"Gue terima maaf lo."

"Tapi gue gak bisa ngejar lo lagi kayak dulu. Gue udah capek, Jae." Gea kembali menatap Jaehyun.

Terdiam beberapa saat, Jaehyun berceletuk. "Biar gue yang ngejar lo. Lo istirahat aja,"

Gea terdiam menatap mata Jaehyun yang memancarkan keseriusan dan tak main main. Gea senang senang saja saat ini, tapi bagaimana kalau Jaehyun manis saat ini dan besok akan berbeda?

"Gue bakal berjuang melebihi perjuangan lo. Jadi pacar gue, ya?"

Terdiam sejenak, tak lama Gea mengangguk.

Jaehyun langsung merentangkan tangan dengan gemas membuat Gea dengan berani masuk kedalam pelukan Jaehyun.

"Kita berjuang bareng bareng aja." ucap Gea membuat Jaehyun terdiam.

"Tapi—"

"Stttt, bareng bareng." putus Gea sembari mengusap punggung Jaehyun.

-♡-

Lutte | Jung Jaehyun [End]Where stories live. Discover now