20 | Cemburu (2).

24 6 57
                                    

Sebelum baca, mau minta maaf karena tidak bisa up selama seminggu. Sebagai ganti akan up satu part sehari, khusus ini aja karena pengen cepet tamat. Jadi lumutan nungguin hollie ama louis jadian dahal aku yang nulis alur gini wkwk

For my beloved naapevensie, aku sangat sedih pas denger berita motornya ditabrak. I can feel the hurt😭 take all your time to rest, semoga luka cepet kering dan pulih. I love you nana❤

.

.

.

15 September 2029.

Fanelli Cafe, New York City, USA.

Hollie duduk di dekat pintu agar cepat mengetahui orang yang masuk, beberapa kali ia memindahkan atensi pada pintu saat terdengar lonceng dan menemukan banyak jenis manusia. Mulai wanita, pria, tinggi ataupun semampai, berkulit putih jernih atau hitam legam, tetapi ia tidak menemukan pria itu.

Ia akan mengangkat kaki dari kafe jika manusia bernama Zayn Gemintang tidak meminta atas nama cinta pada Louis, berulangkali ia berdiri sebentar lalu duduk. Gundah, tapi ia terus meyakinkan diri. Mungkin saja lima menit kemudian pria itu menampakkan diri, tapi nyatanya sudah lima puluh kali ia mengulangi bagai ilmu sihir dan pria itu tidak muncul.

"Zayn, kau benar saja? Kau tidak menipuku, kan?!" gerutu Hollie pelan, ia menekan earphone yang melekat di kedua telinganya. "Tempatnya tidak salah, kan?"

"Louis memberikanku alamat sama persis seperti yang aku berikan padamu. Aku tidak mempermainkanmu!" balas Zayn, ia bisik. Bisa ia pastikan lelaki itu diam-diam terima telepon di tengah rapat rahasia dengan agen muda lainnya.

"Tapi mana? Daddy Boo tidak muncul!"

"Mana aku tahu! Beruntung aku tidak pergi dan menghancurkan karirku untuk pria sepertinya."

"Shit! Kau ini! Masih beruntung aku mau gantiin posisimu!"

"Terserah! Aku harus balik! Mereka akan curiga jika aku lama-lama di toilet."

"Okay! Have a nice job!"

Hollie menyimpan gawai dalam saku mantel yang ia kekap rapat-rapat, suhu udara di sekitar kafe sangat menusuk kulit pucatnya.

Tunggu? Sejak kapan ia berwarna putih pucat layaknya vampir di film?

Ia juga baru menyadari tubuh gemetar, perutnya keroncongan meminta untuk diisi sesuatu panas seperti cokelat panas dan roti isi.

Tidak tahan menunggu, ia bangkit. Baru saja akan meninggalkan meja, lonceng berbunyi membuatnya berhenti sebentar. Hatinya retak melihat betapa sepasang manusia berwajah mirip bertautan satu sama lain. Louis menoleh, kedua mata biru bertubrukan.

"Hai, Daddy Boo! Kau datang dengan...nya?" sapa Hollie dengan senyum dipaksakan, ia bertukar peluk dengan Louis dan Eleanor sebelum duduk. Ia melambaikan tangan pada wanita berapron pola zebra.

"Ele sedang sendirian, aku tidak tega membiarkannya sendirian di apartemen jadi aku mengajaknya kemari. Kau tidak keberatan, kan?" balas Louis.

"Tentu saja tidak! Silahkan duduk!" respons Hollie, tentu berkebalikan dengan yang ia ingin sampaikan. Ia sungguh keberatan karena misi pendekatan menjadi kacau balau.

Lagipula usia Eleanor sudah dianggap bisa hidup sendirian, aneh jika ia masih terus bergantung pada Louis jika tidak ada makna lain yang pastinya akan merugikannya. Hollie saja yang usianya 21 tahun sudah banyak pergi sendirian.

Pengecualian untuk Saqueela, ia memiliki sindrom cinderella jadi masih wajar. Ia merasa dirinya tidak mampu dan terus bergantung pada orang lain.

Namun Eleanor?

Daddy's Sugar [END]Where stories live. Discover now