01 | Louis Weird Tomlinson.

115 7 34
                                    

Assalamualaikum semuanyaa

Sebagai pembuka aka pengenalan aye kasih tiga part nii

Kudu seneng yaa hehe

Disini bakalan dimulai nii kisah hollie

Kira kira hollie dan louis ngapain aja yaa?

Sungja dibaca yaww

.

.

.

15 August 2025.

Hollie memandangi pemilik motor ninja hitam penuh heran, tidak mengira akan orang lain yang datang ke kampusnya. Dia kira ayahnya yang menjemput. Meski tidak asing, ia kurang suka atas kedatangan Zayn. Menurutnya Zayn adalah salah satu lelaki yang harus ia hindari dari sekian banyak lelaki.

Di luarnya saja polos, wajahnya mampu menipu banyak orang.

Dalamnya?

Ia sering menemukannya di club dengan banyak wanita yang jauh di atas usianya. Sungguh miris tapi ia tidak peduli, ia sudah tidak ingin memperhatikan orang lain melebihi diri sendiri karena hanya akan menimbulkan kekecewaan.

Ia tidak lagi akan membiarkan lelaki lain mematahkan hatinya dengan mudah.

"Naik!"

"Hah?"

"Daddy lo minta gue buat antar lo."

"Hah?"

"Iya, Maleficent. Gue, Zayn."

"Ngapain?"

"Naik aja! Buruan!"

"Hah?"

"Yuk! Keburu Louis ngira kita nggak jadi jemput?"

"Hah?"

"Hah! Hoh! Lo kira gue keong!"

"Abisnya, lo! Seriusan nih kita jemput Louis?"

"Bucet dah! Biasanya lo sebut Daddy Boo, lagi berantem lo berdua?"

"Kepo banget, lo!"

"Lo aneh banget, Maleficent pe'a!"

"Njir! Nyebelin ya, lo!"

"Jadinya lo mau ikut gak?"

"Gamau, njir! Ngapain gue ketemuan..."

"Pizza tiga loyang kalo mau ikut."

"Mau ikut! Kasih gue sekarang!"

"Mana ada, njir! Dimana mana lo anterin gue baru pizza ada di tangan lo!"

"Ehehe, maaf!"

"Shit! Serah lo, Maleficent!"

"Kok lo ngumpat, sih? Gue turun deh!"

"Maleficent paling cantik! Duduk diem atau gue culik!"

"Gue tahu gue sangat cantik."

Zayn mendengus sebal, ia akhirnya bisa meluluhkan Hollie --Bukan siapa-siapanya-- untuk ikut menjemput Louis Tomlinson. Ia menjalankan motor keluar kampus, dengan kecepatan sedang ia menjalankan. Hollie, manusia setengah iblis, duduk cukup jauh seakan ia adalah tukang ojek.

Jika bukan permintaan Ayana, ibunya, ia tidak akan sudi menjemput manusia jelmaan iblis. Emosinya yang labil sangat menyulitkan dirinya bernegosiasi, baru beberapa menit ketemu saja ia sudah mengeluarkan kata-kata serapah.

Tubuhnya meremang saat merasakan jari bergerak menelusuri punggung, ada sengatan yang mengganggu fokusnya. Untung tangannya stabil jadi motornya tidak oleng.

Daddy's Sugar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang